adalah….misalnya ayam, sapi dan harimau…..Ayam dan sapi termasuk pemakan tanaman atau pemakan daging?”……”Pemakan tanaman”……Betul….”Kamu yang menulis ayam
dan sapi naik ke punggung teman kalian dan menjadi lapisan kedua piramida, yang menulis harimau menjadi lapisan ketiga piramida”.
Selama mereka membentuk piramida, fasilitator dapat mendemonstrasikan betapa pentingnya fungsi tanaman dalam piramida kehidupan tersebut, dengan meminta salah satu
‘tanaman’ keluar dari piramida tentunya akan menyebabkan piramida tersebut ‘hancur’ dan anak-anak akan bergulingan di rumput.
17. Simulasi ‘Jaring Laba-laba’ Alat
: Tali rafia Metode:
Salah seorang peserta diminta menjadi relawan yang berperan misalnya sebagai “si air
tercemar”.
Peserta lain duduk mengitari “si air tercemar”.
Kemudian kepada peserta dilontarkan pertanyaan tentang penyebab pencemaran air sungai yang baru diamati.
Setiap peserta yang berani menjawab , mengikatkan tali rafia ke badan “si air
tercemar” dan kembali lagi ke tempat semula.
Setelah dirasa semua informasi tentang akar penyebab pencemaran air tergali, permainan dapat dihentikan
Kemudian mintalah para peserta untuk meluruskan kembali tali yang telah sangat
ruwet membelit tubuh “si air yang tercemar”, sebagai gambaran betapa rumitnya permasalahan, sehingga penyelesaiannya pun harus menyeluruh dan melibatkan
banyak pihak yang terkait.
Fasilitator memfasilitasi diskusi fenomena simulasi tersebut.
18. Suara Alam
Materi pendidikan untuk permainan ini adalah penggunaan indera pendengar untuk mempelajari suara-suara di alam terbuka. Untuk memulai permainan ini, anak-anak diminta
mencari tempat untuk duduk bersila sambil memejamkan mata selama 2 menit tergantung waktu yang tersedia. Setiap kali mendengar suara, masing-masing menghitung dengan
jarinya. Setelah 2 menit, masing-masing diminta bercerita tentang suara-suara yang didengarnya dan arah suara itu berasal. Misalnya si A mendengar lima jenis suara yaitu suara
burung dua suara burung yang berbeda, suara angin menggesek daun, suara sirene polisi, dan suara buah jatuh dari pohon.
19. Menjelajah Hutan
Materi pendidikan dari permainan ini adalah penggunaan kepekaan indera pendengar, peraba dan pencium untuk mempelajari dan membayangkan suasana di dalam hutan dan
mempelajari konsep ekosistem hutan.
Untuk memulai permainan ini, sebelumnya fasilitator memilih jalur yang penuh dengan variasi, misalnya melalui pohon mati yang tumbang, pohon-pohon yang
beragam bentuk dan tekstur batangnya, serasah yang tebal, melalui bawah kanopi tajuk pohon yang rapat sehingga sinar matahari tidak menembus lantai hutan,
melalui daerah terbuka, dan sebagainya.
64
Akan lebih baik jika jalur tersebut memiliki tema seperti: identifikasi pohon, ‘lantai’
hutan, iklim mikro perbedaan antara daerah di bawah kanopi lebat dengan daerah terbuka, dan lain-lain.
Pemilihan jarak dan variasi jalur diserahkan kepada fasilitator.
Fasilitator kemudian memasang tali pada jalur tersebut sehari sebelumnya atau sejam
sebelum peserta datang.
Setiap peserta kemudian ditutup matanya dan diminta menelusuri jalur tersebut dengan tenang tanpa suara seraya mengoptimalkan penggunaan indera pendengar,
pencium dan peraba. Setelah semua peserta selesai, fasilitator dapat mengajak para peserta menelusuri balik
jalur tersebut dengan mata terbuka dan memfasilitasi diskusi seputar ekosistem hutan tropis.
20. Games Mencari “Jalan”