Piramida Kehidupan Simulasi ‘Jaring Laba-laba’ Alat

13. Permainan Rantai Makanan

 Peserta membentuk lingkaran  Fasilitator bertanya “apa nama tanaman yang kita injak sekarang?”  Salah satu peserta akan menjawab “rumput”  Fasilitator “Bagus Kamu menjadi nona tuan rumput”, kemudian peserta tersebut dibawa ke tengah lingkaran  Fasilitator bertanya lagi “Binatang apa yang makan rumput?”  Salah satu peserta akan menjawab “Kambing sapi ….”  Fasilitator “ Nah, nona tuan kambing sapi …, pegang tangan nona tuan rumput”  Dan seterusnya, sampai membentuk satu rantai makanan.  Kemudian fasilitator menjelaskan tentang Rantai Makanan

14. Menggambar Obyek atau Pemandangan Paling Menarik

 Setiap peserta diminta untuk menggambar obyek pemandangan yang dianggap paling menarik.  Selesai menggambar, masing-masing anak diminta menceritakan makna gambarnya.  Fasilitator kemudian menggiring peserta untuk mengingat kembali pengalaman- pengalaman yang telah mereka peroleh sekaligus mengingatkan peserta tentang beberapa materi penting dengan bahasa yang sesuai dengan usia peserta.

15. Peta Suara

Materi pendidikan dalam permainan ini adalah penggunaan indera pendengar untuk mempelajari suara-suara di alam terbuka, sumber suara dan polusi suara.  Untuk memulai permainan, para peserta duduk bersila dalam satu baris berjajar.  Fasilitator kemudian menunjukkan selembar kertas putih tebal berbentuk segiempat dengan tanda X di tengah kertas.  Sampaikan kepada peserta bahwa kertas tersebut adalah peta dan tanda X menggambarkan posisi tempat mereka duduk.  Minta mereka untuk diam, memejamkan mata selama 5 menit sesuaikan dengan waktu yang tersedia dan mendengarkan suara-suara di sekitar mereka.  Setiap kali mendengar suara, mereka memberi tanda di peta berupa jenis suara dan lokasi sumber suara di belakang, di kanan, atas, dan sebagainya. Setelah 5 menit, peta suara tersebut didiskusikan. Momen ini juga tepat untuk mempelajari polusi suara.

16. Piramida Kehidupan

Materi dari permainan ini adalah pengenalan salah satu konsep ekologi yaitu piramida makanan; yang pada level terbawah pada rantai tersebut adalah tanaman, level selanjutnya adalah herbivora pemakan tanaman, dan level teratas adalah predator pemangsa hewan. Untuk memulai permainan, fasilitator membagikan kertas dan meminta setiap peserta untuk secara rahasia menuliskan nama tanaman dan hewan yang mereka kenal. Sesudah semua kertas terkumpul, fasilitator akan memulai permainan ini, “Dari mana bumi memperoleh energi?”Salah satu anak mungkin akan menjawab……”Dari matahari” Benar….. ”Bentuk kehidupan apa yang memanfaatkan energi tersebut?” ”Tanaman”….. Benar….. ”Siapa yang memakan tanaman?”…”Binatang” ….. Benar…… ”Nah, sekarang kita akan mencoba membuat piramida. Kalian yang tadi menulis nama tanaman, akan menjadi lapisan pertama piramida. Nama hewan yang ditulis teman kalian 63 adalah….misalnya ayam, sapi dan harimau…..Ayam dan sapi termasuk pemakan tanaman atau pemakan daging?”……”Pemakan tanaman”……Betul….”Kamu yang menulis ayam dan sapi naik ke punggung teman kalian dan menjadi lapisan kedua piramida, yang menulis harimau menjadi lapisan ketiga piramida”. Selama mereka membentuk piramida, fasilitator dapat mendemonstrasikan betapa pentingnya fungsi tanaman dalam piramida kehidupan tersebut, dengan meminta salah satu ‘tanaman’ keluar dari piramida tentunya akan menyebabkan piramida tersebut ‘hancur’ dan anak-anak akan bergulingan di rumput.

17. Simulasi ‘Jaring Laba-laba’ Alat

: Tali rafia Metode:  Salah seorang peserta diminta menjadi relawan yang berperan misalnya sebagai “si air tercemar”.  Peserta lain duduk mengitari “si air tercemar”.  Kemudian kepada peserta dilontarkan pertanyaan tentang penyebab pencemaran air sungai yang baru diamati.  Setiap peserta yang berani menjawab , mengikatkan tali rafia ke badan “si air tercemar” dan kembali lagi ke tempat semula.  Setelah dirasa semua informasi tentang akar penyebab pencemaran air tergali, permainan dapat dihentikan  Kemudian mintalah para peserta untuk meluruskan kembali tali yang telah sangat ruwet membelit tubuh “si air yang tercemar”, sebagai gambaran betapa rumitnya permasalahan, sehingga penyelesaiannya pun harus menyeluruh dan melibatkan banyak pihak yang terkait.  Fasilitator memfasilitasi diskusi fenomena simulasi tersebut.

18. Suara Alam