Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 4.1 Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Usia Grafik 4.2

69

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala Interval untuk menanyakan pengaruh Kedisiplinan Kerja, Kompetensi dan Pengawasan terhadap Prestasi Kerja. Variabel Kedisiplinan X 1 yang terdiri dari 8 butir pernyataan, variabel Kompetensi X 2 yang terdiri dari 9 butir pernyataan, variabel Pengawasan X 3 yang terdiri dari 8 butir pernyataan, dan variabel Prestasi Kerja Y yang terdiri dari 10 butir pernyataan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 41 orang responden.

4.3 Analisis Deskriptif Responden

4.3.1 Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Penelitian diolah 2016 Universitas Sumatera Utara 70 Grafik 4.1 menunjukkan sebagian besar responden 65,85 adalah berjenis kelamin laki-laki. Dengan demikian dapat diketahui bahwa PT. Samudera Indonesia, Tbk menganggap karyawan laki-laki cenderung lebih siap dan mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan perempuan, lebih berani apabila bekerja di lapangan, lebih rasional di dalam mengambil keputusan, dan tidak sungkan apabila ditempatkan jauh dari tempat tinggalnya dibanding karyawan perempuan. Sedangkan karyawan perempuan cenderung lebih rapi, sabar, kurang mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar, karyawan lebih memakai perasaan waktu bekerja, dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki.

4.3.2 Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Usia Grafik 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Sumber : Hasil Penelitian, data diolah 2016 Universitas Sumatera Utara 71 Grafik 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden 65,85 berusia 24-27 tahun dan 32-35 tahun. Karyawan dengan usia 24-27 tahun tergolong angkatan kerja produktif tingkat pertama pada perusahaan ini yang dinilai memiliki kompetensi dalam memaksimalkan produktivitas dan kedisplinan kerja yang baik, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Karyawan dengan usia 32-35 tahun menduduki peringkat kedua angkatan kerja produktif pada perusahaan ini. Hal ini dikarenakan karyawan dianggap sudah memiliki jenjang karier dan pengalaman kerja yang cukup. Karyawan pada rentang usia ini juga memiliki motivasi kerja yang lebih baik karena dianggap sudah bertanggung jawab. Jadi, perusahaan akan berusaha mempertahankan karyawan pada rentang usia ini.

4.3.3 Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Pendidikan Grafik 4.3