114
bahwa kompetensi terdiri dari sejumlah perilaku kunci yang dibutuhkan untuk melaksanakan peran tertentu untuk menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan.
Tetapi berdasarkan penelitian dilakukan terhadap 41 responden, diketahui juga bahwa kompetensi terlihat tidak baik, dikarenakan ada 4 responden yang skill
karyawan menurun. Sehingga terlihat karyawan di PT. Samudera Indonesia Group Tbk, Medan masih ada yang tidak berkompetensi dan terlihat masih ada karyawan
yang kurang mampu meningkatkan prestasi kerja. Nasution 2010:88, mengatakan bahwa kompetensi didefinisikan sebagai
suatu sifat seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan yang efektif. Disamping itu kompetensi menunjukkan keterampilan atau
pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang terpenting. Dengan adanya kompetensi ini, sumber daya manusia dilihat
sebagai manusia dengan keunikannya yang perlu dikembangkan. Manusia dilihat sebagai aset yang berharga. Dengan adanya kecenderungan tersebut, maka peran
sumber daya manusia akan semakin diharga terutama dalam hal kompetensi sumber daya manusia Schuller dalam Sutrisno, 2009:209
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Nina 2013, Yuliandi 2014, Yasir Haskas dan Mujahid 2016, dan Sanudin,dkk 2015. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
4.9.3 Pengaruh Pengawasan terhadap Prestasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
115
Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa Pengawasan Kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.
Samudera Indonesia Group Tbk, Medan. Artinya, bahwa pengawasan tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap prestasi kerja karena pengawasan yang meliputi alat
ukur, penilaian, perbandingan, dan perbaikan tidak akan mempengaruhi peningkatan atau penurunan prestasi kerja seperti hasil kerja yang sesuai dengan dengan standar
kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan, karyawan selalu teliti dalam menyelesaikan pekerjaan, karyawan selalu kreatif disaat menyelesaikan tugas dan
pekerjaan, penggunaan fasilitas kantor yang efektif, karyawan tidak pernah terlambat memberikan hasil kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, dan tidak pernah
menunda waktu untuk menyelesaikan tugas dari pimpinan mereka. Nilai t negatif tersebut menunjukkan bahwa pengawasan mempunyai hubungan yang searah dengan
prestasi kerja dan tidak berpengaruhi signifikan terhadap prestasi kerja. Karyawan yang mendapat pengawasan dengan benar dari perusahaan, akan
mengakibatkan karyawan lebih berhati-hati untuk bekerja serta berusaha untuk memberikan hasil kerja yang terbaik, karena dengan adanya pengawasan dalam
melakukan suatu pekerjaan tidak akan keluar dari standar yang telah ditetapkan perusahaan. Pangawasan harus dilakukan secara professional dan berkesinambungan
sehingga kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dipantau secara detail sehingga kemungkinan pelaksanaan kerja karyawan sesuai yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
116
Hasil penelitian ini sejalan dengan pemikiran G.R. Terry dalam Mannullang, 2001:172, mengatakan bahwa pengawasan adalah proses penentu, apa yang harus
dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan melakukan perbaikan –perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Pentingnya pengawasan untuk perubahan lingkungan organisasi, peningkatan
kompleksitas, tidak melakukan kesalahan, dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang kepada bawahannya. Siswandi, 2011:200
Atasan di PT. Samudera Indonesia Group Tbk telah memberikan solusi perbaikan apabila ada penyimpangan, dan atasan di PT. Samudera Indonesia Group
Tbk, Medan juga telah memberikan sanksi terhadap perilaku kerja karyawan yang tidak baik. Sehingga, untuk meningkatkan prestasi kerja, seluruh karyawan perlu
pengawasan apabila mereka melakukan penyimpangan disaat bekerja dengan melakukan perbaikan dan memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan
penyimpangan disaat bekerja. Hal ini sejalan dengan pemikiran Robbins 2002:496, mengatakan bahwa
pengawasan merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Seorang manajer mengelola agar tercapai hasi – hasil yang diingini atau direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
117
Hasil penelitian ini tidak didukung dengan penelitian sebelumnya yang mengenai berpengaruh positif oleh Lilik 2010, Sukimi,dkk 2016, dan Supriyadi,
dkk 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengawasan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Universitas Sumatera Utara
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan