33
e. Behavior, yaitu perilaku kerja seorang karyawan dalam melaksanakan berbagai kegiatan atau aktivitas kerja.
Robbins 2003:63 mengatakan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh dua hal utama, yaitu faktor organisasional perusahaan dan faktor personal. Faktor
organisasional meliputi sistem imbalan jasa, kualitas pengawasan, beban kerja, disiplin kerja, serta kondisi fisik dari lingkungan kerja sedangkan faktor personal
meliputi ciri, sifat, kepribadian personality trait, senioritas, masa kerja, kemampuan ataupun keterampilan yang berkaitan dengn bidang pekerjaan dan
kepuasaan hidup.
2.1.4.3 Dimensi Prestasi Kerja
Menurut Rivai 2004 : 309 prestasi kerja terdiri dari lima dimensi yaitu: 1. Kualitas
Kualitas kerja yaitu kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. Dengan adanya prestasi kerja yang
baik dapat menghindari tingkat kesalahan di dalam penyelesaian suatu pekerjaan produktivitas dari kerja yang dihasilkan bermanfaat bagi
kemajuan perusahaan. 2. Kuantitas
Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan normal atau diatas kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis atau
pekerjaan yang dilakukan dalam suatu waktu sehingg efesiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
34
3. Kerja sama Kerja sama merupakan tuntutan bagi keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sebab dengan adanya kerja sama yang baik akan memberikan kepercayaan pada berbagai pihak yang
berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan.
4. Waktu Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan
dengan kebijaksaan dari perusahaan. Karena dengan adanya pemanfaatan waktu maka pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu pada waktu yang
ditentukan oleh perusahaan. Menurut Dharma 2005:154, adapun dimensi prestasi kerja antara lain :
1. Kuantitas hasil kerja Kuantitas berkaitan dengan jumlah yang harus diselesaikan. Pengukuran hasil kerja menurut kuantitas dapat ditentukan
dengan kuantitas target pekerjaan yang ditetapkan oleh perusahaan serta standarisasi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Untuk mengetahui
tinggi rendahnya kinerja karyawan tersebut dibandingkan dengan standar kuantitas yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Kualitas hasil kerja yaitu berkaitan dengan baik buruknya atau mutu yang dihasilkan. Ukuran kualitatif mencermikan “tingkat kepuasan” yaitu
seberapa baik penyesuaian dari suatu perusahaan walaupun standar kualitatif sulit diukur atau ditentukan hal ini berkaitan dengan bentuk
pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara
35
3. Ketepatan waktu Yaitu berkaitan sesuai tidaknya dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal ini penetapan standar waktu biasa ditentukan
berdasarkan pengalaman sebelumnya atau berdasar studi gerak waktu. Ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang
mentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu pekerjaan.
2.1.4.4 Indikator Prestasi Kerja