9
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Konsep Pemasaran
Pemasaran  dalam  suatu  perusahaan  memegang  peranan  yang  sangat penting  karena  pemasaran  merupakan  salah  satu  kegiatan  yang  dilakukan  untuk
mempertahankan  kelangsungan  hidup  perusahaan  agar  dapat  berkembang  dan memperoleh  laba.  Masyarakat  awam  pada  umumnya  seringkali  menyamakan
pemasaran  dengan  penjualan.  Pandangan  ini  terlalu  sempit  karena  penjualan hanya  merupakan  salah  satu  dari  beberapa  aspek  yang  ada  pada  pemasaran.
Pemasaran  selalu  berusaha  mengidentifikasi  kebutuhan  dan  keinginan  konsumen pasar  sasarannya  serta  bagaimana  memuaskan  mereka  melalui  proses  pertukaran
dengan  tetap  memperhatikan  semua  pihak  dan  tujuan  yang  terkait  dengan kepentingan perusahaan.
Kotler dan Keller 2009:6 mengemukakan pemasaran adalah suatu proses sosial  yang  didalamnya  individu  dan  kelompok  mendapatkan  apa  yang  mereka
butuhkan  dan  inginkan  dengan  menciptakan,  menawarkan,  dan  secara  bebas mempertukarkan  produk  yang  bernilai  dengan  pihak  lain.  Pemasaran,  menurut
Daryanto 2011:1 adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok  mendapatkan  kebutuhan  dan  keinginan  mereka  dengan  menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Konsep  pemasaran  beranggapan  bahwa  kunci  untuk  mencapai  tujuan
organisasi  adalah  menjadi  lebih  efektif  daripada  pesaing  dalam  menciptakan,
Universitas Sumatera Utara
menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih, Kotler dan Keller 2009:20. Dari beberapa pengertian
diatas  menunjukan  bahwa  pemasaran  merupakan  sekumpulan  aktivitas  yang dilakukan  oleh  perusahaan  dalam  menyampaikan  produknya  pada  konsumen
dalam  menekankan  pada  pemenuhan  kebutuhan  dan  keinginan  konsumen  serta bagaimana agar dapat memuaskan konsumen tersebut.
2.2 Kualitas Pelayanan 2.2.1 Pengertian Kualitas
Pada dasarnya dalam  memberikan pelayanan  harus  memperhatikan aspek kualitas untuk  meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Scherkenbach dalam
Ariani  2005:3,  Kualitas  ditentukan  oleh  pelanggan,  pelanggan  menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat
harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut. Menurut  American  Society  for  Quality  Control  dalam  Kotler  dan  Keller
2009:143,  Kualitas  quality  adalah  totalitas  fitur  dan  karakteristik  produk  atau jasa  yang  bergantung  pada  kemampuannya  untuk  memuaskan  kebutuhan  yang
dinyatakan  atau  tersirat.  Ini  jelas  merupakan  definisi  yang  berpusat  pada pelanggan  karena  menghantarkan  kualitas  ketika  produk  atau  jasanya  memenuhi
atau melebihi ekspektasi pelanggan. Suatu  mutu  atau  kualitas  disebut  sangat  baik  jika  penyedia  jasa
memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan atau setara dengan yang diharapkan pelanggan. Sedangkan mutu disebut jelek jika pelanggan memperoleh
pelayanan  yang  lebih  rendah  dari  harapannya.  Dengan  demikian,  pencapaian
Universitas Sumatera Utara
kepuasan  pelanggan  memerlukan  keseimbangan  antara  kebutuhan  dan  keinginan need  want dan apa yang diberikan given.
2.2.2 Pengertian Pelayanan
Menurut  Moenir  2008:27  dalam  buku  manajemen  pelayanan  umum, Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan  landasan  faktor  material  melalui  sistem  prosedur  dan  dengan  metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya. Hal
ini  menjelaskan  bahwa  pelayanan  adalah  bentuk  sistem,  prosedur  atau  metode tertentu  yang  diberikan  kepada  orang  lain  dalam  hal  pelanggan  agar  kebutuhan
pelanggan tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka.
2.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas  pelayanan  dapat  didefinisikan  sebagai  seberapa  jauh  perbedaan antara  kenyataan  dan  harapan  para  pelanggan  layanan  atas  apa  yang  mereka
terima. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
para  pelanggan  atas  layanan  yang  benar-benar  mereka  terima.  Menurut  Tony Wijaya  2011:11,  Kualitas  Pelayanan  didefinisikan  sebagai  keseluruhan
gabungan  karakteristik  yang  dihasilkan  dari  pemasaran  rekayasa  produksi  dan pemeliharaan  yang  membuat  produk  dan  jasa  tersebut  dapat  digunakan  untuk
memenuhi harapan pelanggan atau konsumen. Berdasarkan  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  faktor  utama
yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu Jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakandipersepsikan  apabila  jasa  yang  dirasakan  sesuai  dengan  jasa  yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan baik atau positif.
Universitas Sumatera Utara
Jika  jasa  yang  dipersepsikan  melebihi  jasa  yang  diharapkan,  maka  kualitas  jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Demikian juga sebaliknya apabila jasa yang
dipersepsikan  lebih  jelek  dibandingkan  dengan  jasa  yang  diharapkan  maka kualitas  jasa  dipersepsikan  negatif  atau  buruk.  Maka  baik  tidaknya  kualitas
pelayanan  tergantung  pada  kemampuan  penyedia  jasa  dalam  memenuhi  harapan pelanggannya secara konsisten.
2.2.4 Karakteristik Pelayanan
Kotler  dalam  Napitupulu  2007:164  menyebutkan  sejumlah  karakteristik pelayanan adalah sebagai berikut :
1.  Intangibility  tidak  berwujud,  yaitu  tidak  dapat  dilihat,  diraba,  dirasa, didengar,  dicium,  sebelum  ada  transaksi.  Pelanggan  tidak  mengetahui
dengan pasti atau dengan baik hasil pelayanan service outcome sebelum pelayanan dikonsumsi.
2.  Inseparability  tidak  dipisahkan,  yakni  dijual  lalu  diproduksi  dan dikonsumsi  secara  bersama  karena  tidak  dapat  dipisahkan.  Karena  itu,
konsumen  ikut  berpartisipasi  menghasilkan  jasa  layanan.  Dengan  adanya kehadiran konsumen, pemberi layanan berhati-hati terhadap interaksi yang
terjadi  antara  penyedia  dan  pembeli.  Keduanya  mempengaruhi  hasil pelayanan.
3.  Variability berubah-ubah dan bervariasi, Jasa beragam, selalu mengalami perubahan,  tidak  selalu  sama  kualitasnya  bergantung  pada  siapa  yang
menyediakan dan kapan serta dimana disediakan.
Universitas Sumatera Utara
4.  Perishability  cepat  hilang,  tidak  tahan  lama,  Jasa  tidak  dapat  disimpan dan  permintaannya  fluktuasi.  Daya  tahan  suatu  jasa  layanan  tergantung
kepada situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor.
2.2.5 Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Gronroos dalam Mts. Arief 2007:118 kualitas pelayanan terdiri dari tiga dimensi atau komponen utama yang terdiri dari:
1.  Technical quality, yaitu komponen  yang  berkaitan dengan kualitas output yang diterima oleh pelanggan. Bisa diperinci lagi menjadi :
1  Search quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum membeli, misalnya: harga dan barang.
2  Exprience quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah  membeli  atau  mengkonsumsi  jasa  atau  produk.  Contohnya
ketepatan waktu, kecepatan pelayanan, dan kerapihan hasil. 3  Crendence  quality,  yaitu  sesuatu  yang  sukar  dievaluasi  pelanggan,
meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. 2.  Functional  quality,  yaitu  komponen  yang  berkaitan  dengan  kualitas  cara
penyampaian suatu jasa. 3.  Corporate image, yaitu profit, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus
suatu perusahaan. Untuk  mempermudah  Penilaian  dan  pengukuran  Kualitas  Pelayanan
dikembangkan  suatu  alat  ukur  kualitas  layanan  yang  disebut  SERVQUAL Service  Quality.  Alat  ini  merupakan  skala  multi-item  yang  dapat  digunakan
untuk  mengukur  persepsi  pelanggan  atas  kualitas  layanan  yang  meliputi  lima dimensi, menurut Parasuraman dalam Rambat Lopiyoadi, dkk. 2006:182 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1.  Bukti  Fisik  Tangibles,  yaitu  kemampuan  suatu  perusahaan  dalam menunjukkan  eksistensinya  kepada  pihak  eksternal.  Penampilan  dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan  lingkungan  sekitarnya  merupakan  bukti  nyata  dari  pelayanan
yang  diberikan  oleh  pemberi  jasa.  Hal  ini  meliputi  fasilitas  fisik, perlengkapan  dan  peralatan  yang  digunakan,  teknologi,  penampilan
pegawai, dll. 2.  Kehandalan Reliability yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan  sesuai  dengan  yang  dijanjikan  secara  akurat  dan  terpercaya. Kinerja  harus  sesuai  dengan  harapan  pelanggan,  yang  berarti:  ketetapan
waktu,  pelayanan  yang  sama  untuk  semua  pelanggan  tanpa  kesalahan, sikap yang simpatik dan akurasi yang tinggi.
3.  Daya  tanggap  Responsiveness  yaitu  kebijakan  untuk  membantu  dan memberikan pelayanan yang cepat responsiveness dan tepat kepada para
pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Tanpa Membiarkan pelanggan  menunggu  dan  mendapat  persepsi  yang  negatif  dalam  kualitas
pelayanan. 4.  Jaminan  Assurance,  adanya  kepastian  yaitu  pengetahuan,  kesopan
santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk  menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa
komponen antara lain: 1  Komunikasi Communication, yaitu secara terus menerus memberikan
Informasi kepada pelanggan dalam  bahasa dan penggunaan kata  yang jelas  sehingga  para  pelanggan  dapat  dengan  mudah  mengerti  di
Universitas Sumatera Utara
samping  itu  perusahaan  hendaknya  dapat  secara  cepat  dan  tanggap dalam  menyikapi  keluhan  dan  komplain  yang  dilakukan  oleh
pelanggan. 2  Kredibilitas  Credibility,  perlunya  jaminan  atas  suatu  kepercayaan
yang  diberikan  kepada  pelanggan,  believability  atau  sifat  kejujuran. Menanamkan  kepercayaan,  memberikan  kredibilitas  yang  baik  bagi
perusahaan pada masa yang akan datang. 3  Keamanan  Security,  adanya  suatu  kepercayaan  yang  tinggi  dari
pelanggan  akan  pelayanan  yang  diterima.  Tentunya  pelayanan  yang diberikan memberikan suatu jaminan kepercayaan yang maksimal.
4  Kompetensi  Competence,  yaitu  keterampilan  yang  dimiliki  dan dibutuhkan  agar  dalam  memberikan  pelayanan  kepada  pelanggan
dapat dilaksanakan dengan optimal. 5  Sopan  Santun  Courtesy,  dalam  pelayanan  adanya  suatu  nilai  moral
yang  dimiliki  oleh  perusahaan  dalam  memberikan  pelayanan  kepada pelanggan.  Jaminan  akan  kesopan  santunan  yang  ditawarkan  kepada
pelanggan sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. 5.  Empati  Empathy,  yaitu  memberikan  perhatian  yang  tulus  dan  bersifat
individu  atau  pribadi  yang  diberikan  kepada  para  pelanggan  dengan berupaya  memahami  keinginan  konsumen.  Dimana  suatu  perusahaan
diharapkan  memiliki  pengertian  dan  pengetahuan  tentang  pelanggan, memahami  kebutuhan  pelanggan  secara  spesifik,  serta  memiliki  waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa pendapat para ahli tentang dimensi kualitas pelayanan,dapat disimpulkan beberapa dimensi yang kredibel yaitu dengan memenuhi syarat agar
sebuah  pelayanan  memungkinkan  untuk  menimbulkan  kepuasan  pelanggan. Adapun dimensi-dimensi tersebut  yaitu  tangibles  atau bukti  fisik,  reliability  atau
kehandalan,  responsiveness  atau daya tanggap,  assurance  atau  jaminan,  empathy atau kepedulian.
2.2.6 Faktor-faktor Kualitas Pelayanan
Dalam  menentukan  tingkat  kualitas  Pelayanan,  Menurut  Lovelock  dalam Tjiptono  1996:178  mengindentifikasi  delapan  kategori  unsur  pelayanan  pada
setiap penawaran produk yang disebutnya “The Flower of Service”: 1.  Informasi,  misalnya  jalanarah  menuju  tempat  produsen,  jadwal  stau
schedule  penyampaian  produk,  harga,  instruksi  mengenai  cara menggunakan  produk  inti  atau  pelayanan  pelengkap,  peringatan
warning,  persyaratan  penjualanlayanan,  pemberitahuan  tentang adanya  perubahan,  dokumentasi,  konfirmasi  reservasi,  rekapitulasi
rekening, tanda terima dan tiket. 2.  Konsultasi,  seperti  pemberian  saran,  auditing,  konseling  pribadi  dan
konsultasi manajementeknis. 3.  Order  talking,  meliputi  aplikasi  keanggotaan  di  klub  atau  program
tertentu, jasa pelanggan,  jasa  berbasis kualifikasi misalnya penguruan tinggi,  order  entry,  dan  reservasi  tempat  duduk,  meja,  dan  admisi
untuk fasilitas yang terbatas seperti pameran. 4.  Exception,  meliputi  permintaan  khusus  sebelumnya  penyampaian
produk,  menangani  complainpujiansaran,  menyelesaikan,  masalah
Universitas Sumatera Utara
jaminan dan garansi atas kegagalan produk, kesulitan yang disebabkan kegagalan  produk,  termasuk  masalah  dengan  staf  atau  pelanggan
lainnya. 5.  Billing,  meliputi  laporan  rekening  periodik,  faktur  untuk  transaksi
individual,  laporan  verbal  mengenai  jumlah  rekening,  mesin  yang memperlihatkan jumlah rekening dan self-biling.
6.  Pembayaran,  dalam  bentuk  pembayaran  oleh  pelanggan,  pelanggan berinteraksi  dengan  personil  perusahaan  yang  menerima  pembayaran,
mengurangi otomatis atas rekening pelanggan, serta control verifikasi.
2.3 Kepuasan Pelanggan 2.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan  pelanggan  telah  menjadi  konsep  sentral  dalam  wacana  bisnis dan manajemen. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai
kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup penting  dalam  mengukur  kepuasan  terhadap  produk  maupun  pelayanan  yang
diberikan perusahaan.
Menurut  Kotler  2007:177  kepuasan  pelanggan  adalah  perasaan  senang atau  kecewa  seseorang  yang  muncul  setelah  membandingkan  kinerja  hasil
produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada  di  bawah  harapan,  pelanggan  tidak  puas.  Jika  kinerja  memenuhi  harapan
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Dari definisi  di atas dapat ditarik kesimpulan  bahwa kepuasan pelanggan yang  ditinjau  dari  sisi  pelanggan  yaitu  mengenai  apa  yang  telah  dirasakan
Universitas Sumatera Utara
pelanggan  atas  pelayanan  yang  telah  diberikan  dibandingkan  dengan  apa  yang mereka inginkan.
Pelanggan akan merasa puas bila keinginan pelanggan telah terpenuhi oleh perusahaan  sesuai  dengan  yang  diharapkan.  Dengan  adanya  nilai  tambah  dari
suatu  produk,  maka  pelanggan  menjadi  lebih  puas  dan  kemungkinan  untuk menjadi  pelanggan  suatu  produk  tersebut  dalam  waktu  lama  akan  sangat  besar.
Kepuasan  pelanggan  dapat  dipengaruhi  oleh  berbagai  macam  faktor,  antara  lain kualitas produk, pelayanan, aktivitas penjualan, dan nilai-nilai perusahaan.
Secara konseptual kepuasan pelanggan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan
Sumber : Tjiptono 2008:25
Tujuan Perusahaan
Produk
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Harapan Pelanggan Terhadap Produk
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa perusahaan menawarkan jasa sesuai  untuk  memenuhi  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan.  Produk  yang  puas
apabila  pelanggan  puas,  maka  tujuan  perusahaan  akan  tercapai  karena  produk yang ditawarkan perusahaan bernilai bagi konsumen.
2.3.2 Ekspektasi Pelanggan
Menurut  Zeithaml,  ekspektasi  pelanggan  didefinisikan  sebagai  keyakinan pelanggan  sebelum  mencoba  atau  membeli  suatu  produk  jasa  yang  akan
dijadikannya standar acuan dalam  menilai kinerja produk bersangkutan. Ada dua tingkat ekspektasi pelanggan :
1.  Desired  Service  Jasa  yang  diinginkan  merupakan  perpaduan  antara  apa yang  diyakini  pelanggan  dapat  dan  seharusnya  diterima.  Sehingga  dapat
dinyatakan  bahwa  desired  service  merupakan  tingkat  kinerja  yang diinginkan  atau  diharapkan  diterima  oleh  pelanggan.  Dengan  kata  lain
desired service berupa tanggapan sebelum menerima pelayanan. 2.  Adequate  Service  Jasa  yang  dianggap  cukup  yaitu  tingkatan  pelayanan
minimal  yang  masih  dapat  diterima  pelanggan.  Adequate  Service  berupa tanggapan pelanggan setelah menerima pelayanan.
2.3.3 Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan
Menurut  Kuswadi  2004:17  Kepuasan  pelanggan  dipengaruhi  oleh beberapa faktor, yaitu :
1.  Mutu produk atau jasa Yaitu  mengenai  mutu  produk  atau  jasa  yang  lebih  bermutu  dilihat  dari
fisiknya.  Contohnya  jaringan  listrik  PT.  PLN  Persero  yang  cukup  luas dan terjangkau.
Universitas Sumatera Utara
2.  Mutu pelayanan Berbagai  jenis  pelayanan  akan  selalu  dikritik  oleh  pelanggan,  tetapi  bila
pelayanan  memenuhi  harapan  pelanggan  maka  secara  tidak  langsung pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan pelanggan
yang segera diatasi atau diperbaiki bila ada yang rusak. 3.  Harga
Harga  adalah  hal  yang  paling  sensitif  untuk  memenuhi  kebutuhan pelanggan.  Pelanggan  akan  cenderung  memilih  produk  atau  jasa  yang
memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain. Contohnya bila PT.  PLN  Persero  tidak  menaikkan  tarif  listrik  maka  pelanggan  akan
memberikan  nilai  yang  baik  atau  harga  yang  ditetapkan  sesuai  dengan fasilitas yang disediakan.
4.  Waktu penyerahan Maksudnya  bahwa  baik  pendistribusian  maupun  penyerahan  produk  atau
jasa  dari  perusahaan  bisa  tepat  waktu  dan  sesuai  dengan  perjanjian  yang telah disepakati.
5.  Keamanan Pelanggan  akan  merasa  puas  bila  produk  atau  jasa  yang  digunakan  ada
jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.
2.3.4 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pemantauan  dan  pengukuran  terhadap  kepuasan  pelanggan  telah  menjadi hal  yang  sangat  esensial  bagi  setiap  perusahaan.  Hal  ini  dikarenakan  langkah
tersebut  dapat  memberikan  umpan  balik  dan  masukan  bagi  keperluan pengembangan  dan  implementasi  strategi  peningkatan  kepuasan  pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Kotler  dalam  Tjiptono  1997:34, paling  tidak  ada  empat  metode  yang
banyak dipergunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan, antara lain: 1.  Sistem Keluhan dan Saran
Setiap  perusahaan  yang  berorientasi  pada  pelanggan  customer  oriented perlu  memberikan  kesempatan  seluas-luasnya  bagi  para  pelanggannya
untuk  menyampaikan  saran,  pendapat,  dan  keluhan  mereka.  Media  yang bisa  digunakan  meliputi  kotak  saran  yang  diletakkan  di  tempat-tempat
strategis yang mudah dijangkau, menyediakan kartu komentar yang bisa di  isi  langsung  ataupun  yang  bisa  dikirim  via  pos  kepada  perusahaan,
menyediakan saluran telepon khusus customer hot-lines, dan lain-lain. 2.  Ghost Shopping
Metode  ini  dilaksanakan  dengan  cara  mempekerjakan  beberapa  orang ghost  shopper  untuk  berperan  atau  bersikap  sebagai  pelangganpembeli
potensial produk perusahaan dan pesaing, berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
3.  Lost Customer Analysis Perusahaan  sebaiknya  menghubungi  para  pelanggan  yang  telah  berhenti
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal  itu  terjadi  dan  supaya  dapat  mengambil  kebijakan  perbaikan
selanjutnya.  Bukan  hanya  exit  interview  saja  yang  perlu,  tetapi pemantauan  customer  loss  rate  juga  penting,  dimana  peningkatan
customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
Universitas Sumatera Utara
4.  Survei Kepuasan Pelanggan Umumnya,  banyak  penelitian  mengenai  pelanggan  dilakukan  dengan
menggunakan  metode  survei,  baik  melalui  pos,  telepon,  maupun wawancara  pribadi.  Melalui  survei  perusahaan  akan  memperoleh
tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga  memberikan  tanda  signal  positif  bahwa  perusahaan  menaruh
perhatian terhadap para pelanggannya.
2.4 Listrik Prabayar
Listrik prabayar adalah  konsep  layanan terbaru  dari PT. PLN Persero. Sistem prabayar menjadi pilihan PT. PLN Persero karena banyak manfaat yang
bisa didapat oleh pelanggan. Layanan listrik prabayar, sangat berbeda dengan cara
berlangganan  listrik  biasa  yang  ada  selama  ini  yaitu  pascabayar.  Layanan  listrik pascabayar adalah pelanggan  menggunakan  listrik terlebih dahulu  lalu kemudian
membayar tagihan rekening  listrik pada  bulan  berikutnya. Setiap  bulan PT. PLN Persero harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus
dibayar  pelanggan,  melakukan  penagihan  kepada  pelanggan  yang  terlambat  atau tidak  membayar,  dan  memutus  aliran  listrik  jika  konsumen  terlambat  atau  tidak
membayar rekening listrik setelah waktu tertentu. Pada  layanan  prabayar,  pelanggan  harus  mengeluarkan  uang  atau
membayar dulu energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah  dibeli  oleh  pelanggan  dimasukkan  ke  dalam  Meter  Prabayar  MPB  yang
terpasang  dilokasi  pelanggan  melalui  sistem  ‘token’  atau  stroom.  MPB  Meter Prabayar  menyediakan  informasi  jumlah  energi  listrik  kwh  yang  masih  bisa
dikonsumsi.  Persediaan  kwh  tersebut  bisa  ditambah  berapa  saja  dan  kapan  saja
Universitas Sumatera Utara
sesuai  dengan  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan.  Dengan  demikian  pelanggan bisa  lebih  mudah  mengoptimalkan  konsumsi  listrik  dengan  mengatur  sendiri
pemakaian  listrik.  Dengan  menggunakan  listrik  prabayar  pelanggan  tidak  perlu berurusan  dengan  pencatatan  meter  yang  biasanya  dilakukan  setiap  bulan  dan
tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan.
2.4.1 Keuntungan dan Manfaat Listrik Prabayar
Keuntungan yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan prabayar : 1.  Tidak ada petugas pencatat meter
2.  Tidak ada sanksi pemutusan 3.  Tidak dikenakan denda keterlambatan
4.  Tidak dikenakan biaya beban bulanan atau rekening minimum 5.  Kemudahan pembelian TokenStroom
6.  Pelaksanaan penyambungan cepat 7.  Privasi tidak terganggu
8.  Tidak ada batas masa aktif aktif selama kwh masih tersisa 9.  Tanpa uang jaminan pelanggan
Manfaat hemat yang didapat diantaranya : 1.  Pelanggan dapat lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik
2.  Pelanggan dapat memantau pemakaian listriknya setiap saat 3.  Pelanggan  dapat  menyesuaikan  biaya  pemakaian  listrik  dengan  anggaran
belanja
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Proses  Pasang  Baru  Listrik  Prabayar  dan  Proses  Migrasi  dari
Pascabayar ke Listrik Prabayar
Sebelum  dilakukan  pemasangan  listrik  prabayar,  ada  beberapa  prosedur dan  administrasi  yang  harus  dilaksanakan  oleh  calon  pelanggan  listrik  prabayar,
yaitu : 1.  Calon pelanggan melakukan pendaftaran
2.  Petugas PLN melakukan survey 3.  Penerbitan surat persetujuan
4.  Calon pelanggan menyampaikan Sertifikasi Layak Operasi SLO 5.  Calon pelanggan membayar biaya penyambungan dan Stroom Perdana
6.  Calon  pelanggan  menandatangani  surat  perjanjian  jual  beli  tenaga  listrik SPJBTL
7.  Petugas PLN melaksanakan penyambungan 8.  Lebih
mudah jika
melakukan pendaftaran
melalui http:www.pln.co.idpbpd
Selain  pemasangan  untuk  calon  pelanggan  baru,  PLN  juga  melayani migrasi dari listrik pascabayar analog ke listrik prabayar dengan prosedur sebagai
berikut : 1.  Pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi KTP dan denah lokasi
2.  Penerbitan surat persetujuan 3.  Membayar biaya storm perdana
4.  Menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik SPJBTL 5.  Petugas PLN melaksanakan penggantian Kwh meter
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konseptual
Menurut  Juliandi  dan  Irfan  2013:114  kerangka  konseptual  merupakan penjelasan  ilmiah  mengenai  preposisi  antarkonsephubungan  antarvariabel
penelitian.
Untuk  mengukur  tingkat  kepuasan  pelanggan,  belum  ada  standar  baku yang  dapat  dijadikan  pedoman,  selain  karena  kepuasan  itu  sifatnya  relatif  juga
harapan  dan  interpretasi  pelanggan  berbeda-beda  pula.  Tetapi  secara  empirik kepuasan  pelanggan  dapat  dipahami  oleh  perusahaan  dengan  meneliti  5  Lima
dimensi kualitas pelayanan yaitu: tangibles bukti fisik, reliability kehandalan, responsiveness daya tanggap, assurance jaminan, dan emphaty empati.
Jika  PT.  PLN  Persero  Area  Lubuk  Pakam  mampu  menjabarkan  kelima dimensi  tersebut  dalam  suatu  mekanisme  pelayanan,  maka  kepuasan  pelanggan
lebih  mudah  diwujudkan  atau  dengan  kata  lain  harapan  konsumen  untuk  merasa puas  dengan  pelayanan  PT.  PLN  Persero  Area  Lubuk  Pakam  akan  lebih
mendekati kenyataan. Pelayanan dikatakan  berkualitas apabila konsumen  merasa puas, baik pada saat terjadinya kontak pelayanan pada situasi tertentu maupun di
saat pasca pembelian. Parasuraman et al, 1990 dalam Kotler 2007:56. Pelanggan pengguna listrik prabayar pada PT. PLN Persero Area Lubuk
Pakam  dikatakan  puas  apabila  terdapat  kesesuaian  antara  harapan  pelanggan setelah  mengevaluasi  suatu  produk  dengan  pelayanan  yang  diterimanya.
Ketidakpuasan  akan  timbul  jika  harapan  dan  keinginan  pelanggan  tidak  sesuai dengan  kualifikasi  pelayanan  yang  diterimanya.  Secara  sistematik,  kerangka
berpikir dalam penulisan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini 2016
2.6 Penelitian Terdahulu