2.  Mutu pelayanan Berbagai  jenis  pelayanan  akan  selalu  dikritik  oleh  pelanggan,  tetapi  bila
pelayanan  memenuhi  harapan  pelanggan  maka  secara  tidak  langsung pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan pelanggan
yang segera diatasi atau diperbaiki bila ada yang rusak. 3.  Harga
Harga  adalah  hal  yang  paling  sensitif  untuk  memenuhi  kebutuhan pelanggan.  Pelanggan  akan  cenderung  memilih  produk  atau  jasa  yang
memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain. Contohnya bila PT.  PLN  Persero  tidak  menaikkan  tarif  listrik  maka  pelanggan  akan
memberikan  nilai  yang  baik  atau  harga  yang  ditetapkan  sesuai  dengan fasilitas yang disediakan.
4.  Waktu penyerahan Maksudnya  bahwa  baik  pendistribusian  maupun  penyerahan  produk  atau
jasa  dari  perusahaan  bisa  tepat  waktu  dan  sesuai  dengan  perjanjian  yang telah disepakati.
5.  Keamanan Pelanggan  akan  merasa  puas  bila  produk  atau  jasa  yang  digunakan  ada
jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.
2.3.4 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pemantauan  dan  pengukuran  terhadap  kepuasan  pelanggan  telah  menjadi hal  yang  sangat  esensial  bagi  setiap  perusahaan.  Hal  ini  dikarenakan  langkah
tersebut  dapat  memberikan  umpan  balik  dan  masukan  bagi  keperluan pengembangan  dan  implementasi  strategi  peningkatan  kepuasan  pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Kotler  dalam  Tjiptono  1997:34, paling  tidak  ada  empat  metode  yang
banyak dipergunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan, antara lain: 1.  Sistem Keluhan dan Saran
Setiap  perusahaan  yang  berorientasi  pada  pelanggan  customer  oriented perlu  memberikan  kesempatan  seluas-luasnya  bagi  para  pelanggannya
untuk  menyampaikan  saran,  pendapat,  dan  keluhan  mereka.  Media  yang bisa  digunakan  meliputi  kotak  saran  yang  diletakkan  di  tempat-tempat
strategis yang mudah dijangkau, menyediakan kartu komentar yang bisa di  isi  langsung  ataupun  yang  bisa  dikirim  via  pos  kepada  perusahaan,
menyediakan saluran telepon khusus customer hot-lines, dan lain-lain. 2.  Ghost Shopping
Metode  ini  dilaksanakan  dengan  cara  mempekerjakan  beberapa  orang ghost  shopper  untuk  berperan  atau  bersikap  sebagai  pelangganpembeli
potensial produk perusahaan dan pesaing, berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
3.  Lost Customer Analysis Perusahaan  sebaiknya  menghubungi  para  pelanggan  yang  telah  berhenti
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal  itu  terjadi  dan  supaya  dapat  mengambil  kebijakan  perbaikan
selanjutnya.  Bukan  hanya  exit  interview  saja  yang  perlu,  tetapi pemantauan  customer  loss  rate  juga  penting,  dimana  peningkatan
customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
Universitas Sumatera Utara
4.  Survei Kepuasan Pelanggan Umumnya,  banyak  penelitian  mengenai  pelanggan  dilakukan  dengan
menggunakan  metode  survei,  baik  melalui  pos,  telepon,  maupun wawancara  pribadi.  Melalui  survei  perusahaan  akan  memperoleh
tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga  memberikan  tanda  signal  positif  bahwa  perusahaan  menaruh
perhatian terhadap para pelanggannya.
2.4 Listrik Prabayar