85
dalam diri pedagang tertanam pengertian pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri sehingga menghasilkan mutu pangan yang baik.
Kebiasaan responden tidak menutup makanan yang dijual menyebabkan terjadinya kontaminasi silang. Lalapan kol selalu diletakkan pada tempat yang
terbuka sehingga memungkinkan vektor untuk hinggap dan mengkontaminasi lalapan kol. Kebiasaan tidak mencuci lalapan kol dengan air mengalir juga dapat
berkontribusi terhadap keberadaan Escherichia coli pada lalapan kol. Proses pencucian lalapan kol yang bersih dan benar akan menjamin kualitas lalapan kol
yang dihasilkan baik dari kesehatan dan cita rasa.
5.4 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan sekali
pengamatan pada suatu saat tertentu terhadadap objek yang berubah, berkembang atau tumbuh menurut waktu, oleh karena penelitian ini tidak dapat memberikan
penjelasan sebab akibat, tetapi hubungan yang ada hanya menunjukkan adanya hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini juga
memiliki keterbatasan yaitu sebagian responden kurang berpartisipasi, kurangnya kerjasama, keseriusan dan kejujuran responden yang sangat menentukan hasil.
Universitas Sumatera Utara
88
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan uraian dari pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Ditemukan keberadaan Escherichia coli pada kol sebagai menu lalapan ayam penyet di Kecamatan Medan Selayang tahun 2016 sebanyak 20 sampel lalapan
kol 66,7 dari 30 sampel lalapan kol. 2. Ada hubungan antara hygiene pedagang dengan keberadaan Escherichia coli
pada kol sebagai menu lalapan ayam penyet pada penjual ayam penyet di Kecamatan Medan Selayang tahun 2016.
3. Ada hubungan antara hygiene sanitasi tempat dengan keberadaan Escherichia coli pada kol sebagai menu lalapan ayam penyet pada penjual ayam penyet di
Kecamatan Medan Selayang tahun 2016. 4. Ada hubungan antara hygiene sanitasi makanan dengan keberadaan
Escherichia coli pada kol sebagai menu lalapan ayam penyet pada penjual ayam penyet di Kecamatan Medan Selayang tahun 2016.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
87
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan lebih intensif dalam melakukan program kursus hygiene sanitasi makanan bagi penjamah makanan maupun bagi
pengelola rumah makan dan dilakukannya penyuluhan atau sosialisai tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan serta melaksanakan fungsi
pembinaan dan pengawasan dengan baik 2. Bagi penjamah makanan diharapkan sebaiknya selalu memperhatikan dan
melakukan hidup bersih dan sehat misalnya menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan dan
menggunakan peralatan khusus saat menangani makanan agar makanan tidak terkontaminasi.
3. Bagi pedagang Ayam Penyet diharapkan untuk menjaga sanitasi makanan seperti menutup semua makanan agar mencegah terjadinya kontaminasi
silang, mencuci lalapan kol dan semua bahan mentah lainnya dengan bersih dan menggunakan air yang diganti sebanyak tiga kali, dan selalu menyediakan
lalapan kol yang masih segar untuk dijual.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hygiene Pedagang
Hygene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan Depkes RI, 2004. Menurut Sudira yang dikutip Rezeki 2015, berdasarkan buku Theory of
Catering dikemukakan bahwa hygiene adalah ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan masalah bakteri sebagai
penyebab timbulnya penyakit. seorang juru masak di samping harus mampu mengolah makanan yang enak rasanya, menarik penampilannya, juga harus layak
dimakan. Untuk itu, makanan harus bebas bakteri atau kuman penyakit yang membahayakan kesehatan manusia, sedang sanitasi lebih memperhatikan masalah
kebersihan untuk mencapai kesehatan. Menurut Rezeki 2015, masalah hygiene tidak dapat dipisahkan dari
masalah sanitasi, dan pada kegiatan pengolahan makanan masalah sanitasi dan hygiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan hidup bersih, bekerja bersih
sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih pula. Higiene perorangan adalah semua hal yang berhubungan dengan
kebersihan badan. Higiene perorangan penting karena bagian-bagian tubuh seperti tangan, rambut, hidung, dan mulut merupakan jalan masuk mikroba untuk
Universitas Sumatera Utara