68
Tabel 4.5 Lanjutan
4 1
29 3,3
96,7 32. Pemeriksaan kesehatan
Jumlah 30
100 14
35 49
1 17
12 3,3
56,7 40
33. Personal hygiene Jumlah
30 100
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Observasi Hygiene Sanitasi Tempat pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016
Hygiene Sanitasi Tempat Frekuensi
Persentase Buruk
27 90
Baik 3
10 Total
30 100
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa lebih banyak Hygiene pedagang yang buruk yaitu sebanyak 27 responden 90 dibandingkan hygiene
pedagang yang baik yaitu sebanyak 3 responden 10.
4.2.3.2 Hygiene Sanitasi Makanan
Gambaran mengenai distribusi frekuensi higiene sanitasi makanan ayam penyet di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan sebagai berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hygiene Sanitasi Makanan pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016
Tidak Kadang-
kadang Ya
No. Pertanyaan
n n
n 1.
Apakah anda selalu mencuci dahulu semua bahan mentah
sebelum diolah ? -
- -
- 30 100
2. Apakah anda mencucinya
dengan air mengalir ? 10 33,3
11 36,7
9 30
3. Apakah anda menutup
makanan yang anda jual ? 25 83,3
- -
5 16,7
4. Apakah anda memisahkan
wadah untuk setiap macam makanan yang anda jual ?
5 16,7
- -
25 83,3
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.7 Lanjutan 5.
Apakah peralatan yang digunakan selalu dibersihkan
sebelum dan sesudah dipakai ?
- -
24 80
6 20
Berdasarkan tabel diatas bahwa seluruh responden yaitu 30 responden 100 selalu mencuci dahulu bahan mentah sebelum mengolahnya. Namun,
terdapat 10 responden 33,3 yang tidak mencuci bahan mentah dengan air yang mengalir dan 11 responden 36,7 hanya kadang-kadang mencuci bahan mentah
dengan air yang mengalir. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 30 responden hanya
25 responden 83,3 yang menutup makanan yang mereka jual dan 5 responden 16,7 memisahkan wadah untuk setiap macam makanan yang mereka jual.
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa terdapat 24 responden 80 kadang-kadang membersihkan peralatan yang digunakan sebelum dan sesudah
dipakai dan hanya 6 responden 20 yang selalu mencuci peralatan yang digunakan sebelum dan sesudah dipakai.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Hygiene Sanitasi Makanan pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016
Hygiene Sanitasi Makanan Frekuensi
Persentasi Buruk
19 63,3
Baik 11
36,7 Total
30 100
Secara kategori bahwa 19 responden 63,3 memiliki hygiene sanitasi makanan yang buruk, 11 responden 36,7 memiliki hygiene sanitasi tempat
yang baik.
Universitas Sumatera Utara
70
4.2.4 Keberadaan Escherichia Coli pada Lalapan Kol
Gambaran mengenai keberadaan Escherichia Coli pada lalapan kol sesuai uji laboratorium dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Keberadaan Escherichia Coli Pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan
Medan Selayang Tahun 2016
Keberadaan Escherichia Coli Frekuensi
Persentase Tidak Ada
10 33,3
Ada 20
66,7 Total
30 100
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium dapat dilihat pada tabel 4.9 terdapat 10 sampel lalapan kol 33,3 yang tidak ditemukan
keberadaan Escherichia coli dan 20 sampel lalapan kol 66,7 ditemukan keberadaan Escherichia coli. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1098 Tahun
2003 bahwa angka kuman Escherichia Coli yang diperbolehkan pada makanan adalah 0gr makanan.
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan uji chi-square
data yang bersifat kategorik untuk mencari hubungan antara hygiene pedagang, hygiene sanitasi tempat dan makanan dengan variabel keberadaan Escherichia
Coli pada kol sebagai menu lalapan ayam penyet. Jika nilai ecpected count pada tabel Chi-square
≥ 25 maka menggunakan Exact Fisher. Jika diperoleh batas kemaknaan p value
≤ 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna secara statistik
Universitas Sumatera Utara