54
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Alat Penelitian
1. Tabung reaksi 2. Inkubator
3. Inokulum equipment 4. Pipet ukur 10 ml
5. Pipet ukur 1 ml
3.6.2 Bahan Penelitian
Lalapan kol, Aquades, Lauryl Triptose Broth LTB, Lactose Broth LB, Briliant Green Lactose Broth BGLB, Trypton water, dan Reagen konvacs.
3.7 Tata Cara Penelitian
3.7.1 Cara Pengambilan Sampel
1. Datang ke penjual ayam penyet pukul 18.00 WIB 2. Mengambil lalapan kol. Sampel dalam penelitian ini diambil dari 30 penjual
ayam penyet. 3. Sampel dimasukkan dalam pelastik steril yang tertutup rapat, sampel yang
sudah terambil di masukkan ke dalam es box yang berisi es yang streril untuk menjaga kesterilannya selama dalam perjalanan dikarenakan memakan waktu
saat pengambilan sampel dari satu pedagang ke pedagang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
55
3.7.2 Wawancara Dengan Pedagang
Wawancara dengan pedagang dilakukan untuk mendapat informasi atau data tentang lalapan kol yang diambil sebagai sampel penelitian dan informasi tentang
hygiene sanitasi pedagang dan makanan.
3.7.3 Observasi Tempat Berjualan Pedagang
Observasi Tempat Berjualan Pedagang untuk mendapat informasi atau data tentang hygiene sanitasi tempat pada pedagang yang diambil sebagai sampel
penelitian ini.
3.7.4 Persiapan Sampel untuk Pemeriksaan Laboratorium
1. Bagian kol yang digunakan sebagai sampel adalah potongan kol sebagai lalapan pada ayam penyet yang sudah siap disajikan untuk dikonsumsi.
2. Sampel yang telah dimasukkan dalam pelastik steril yang tertutup rapat, sampel yang sudah terambil di masukkan ke dalam kulkas untuk menjaga
kesterilannya dan besok harinya di bawa ke laboratorium. 3. Sampel tersebut segera diperiksa Keberadaan E. Coli
3.7.5 Prosedur Pemeriksaan
1. Untuk sampel makanan -
Timbang 10 gr kol masukkan dalam botol yang telah berisi 100 ml aquades steril
- Kocok dengan cara dibolak-balik beberapa kali
- Melakukannya secara aseptis
- Diamkan beberapa saat agar makanan mengendap.
Universitas Sumatera Utara
56
2. Tes perkiraan -
Siapkan 10 tabung Lactose Broth Double stegth LBDS dengan konsentrasi 71,2 grL = 10 ml sampel dan 5 tabung Lactose Broth Single
stegth LBSS dengan konsentrasi 35,6 grL = 1 ; 0,1 ml sampel. -
Masukkan sampel yang sudah dihomogenkan secara aseptis ke dalam masing-masing LB
- Tabung-tabung dalam rak digoyang, supaya sampel dengan media
bercampur rata -
Inkubasi pada suhu 35ºC ± 0,5ºC selama 24 jam Reaksi dinyatakan positif bila terbentuk asam dan gas dalam tabung
fermentasi. Bila tidak ada reaksi asam atau gas, inkubasikan kembali 48 ±3 jam
- Bila pada tabung fermentasi tidak terbentuk asam dan gas dalam waktu 48
± 3 jam, maka tes perkiraan dinyatakan negative, bila pada tabung fermentasi terbentuk asam dan gas dalam waktu 48 ± 3 jam, maka tes
perkiraan dinyatakan positif -
Kemudian tabung-tabung yang positif dilanjutkan ke tes penegasan 3. Tes penegasan
- Setiap tabung yang positif pada tes perkiraan dikocok, kemudian
dipindahkan dengan oselop ke dalam media tryptone water -
Inkubasikan pada water bath atau inkubator suhu 44,5ºC selama 24 jam ± 2 jam
Universitas Sumatera Utara
57
- Setelah inkubasi, tambahkan 0,2 – 0,3 ml reagen kovacs ke dalam masing-
masing tryptone water -
Bila terbentuk cincin merah pada permukaan media, maka tes penegasan dinyatakan positif
- Bila tidak terbentuk cincin merah pada permukaan media, maka tes
penegasan dinyatakan negatif Hitung MPN E. Coli dengan menggunkan table MPN dari jumlah tabung tryptone
water yang positif E. Coli, dari jumlah tabung tryptone water yang positif dibaca pada table MPL
4. Cara pengujian dengan pengenceran -
disipakan 15 tabung media LTB single volume 10 ml -
Tabung kultur disusun pada rak tabung -
Dilakukan pengenceran contoh uji dengan cara mengambil 1 ml contoh uji menggunakan pipet steril masukkan ke dalam tabung yang berisi 9 ml
pengencer steril secara aseptis, dikocok agar contoh uji homogen. Dari perlakuan ini diperoleh pengenceran 10
1
- Dari contoh uji dengan pengenceran 10
1
diambil 1 ml kemudian dimasukkan kedalam tabung berisi 9 ml pengencer steril, maka diperoleh
pengenceran 10
2
, demikian seterusnya hingga diperoleh tingkat pengenceran yang diinginkan
- Dipilih 3 seri tingkat pengenceran yang berurutan sesuai dengan kualitas
contoh uji
Universitas Sumatera Utara
58
- Dari setiap seri pengenceran diinokulasikan secara aseptis masing-masing
1 ml ke dalam 5 tabung LTB single volume 10 ml -
Masing-masing tabung kultur dikocok agar contoh uji dan media tercampur rata
- Inkubasikan dengan inkubator pada suhu 35ºC ±0,5 selama 2 x 24 jam.
Selanjutnya diamati pembentukan gas dalam tabung durham -
Catat tabung kultur yang menunjukkan peragian laktosa yaitu dengan terbentuknya gas pada tabung durham
- Terbentuknya gas dalam tabung durham dinyatakan pertumbuhan positif
dan dilanjut pada uji penegasan 5. Cara pembuatan larutan pengencer
- pengencer steril bisa dipakai NaCl 0,85 atau ringer solution
1 pembuatan NaCl 0,85 Ditimbang NaCl pa 8,5 gr dilarutkan pada 1 liter aquadest, dipanaskan
diatas hot stearer sampai larut, pH diatur hingga didapatkan pH 7,0 ± 0,2 dengan HCl dan NaOH, kemudian masukkan ke dalam tabung bertutup
ulir masing-masing 9 ml, sterilkan ke dalam suhu 121ºC selama 15 menit, setelah dingin simpan ditempat bersih dan kering.
2 Pembuatan larutan ringer solution Diambil 2 tablet ringer, dilarutkan dalam 1 liter aquadest, dipanaskan di
atas hot stearer sampai larut, diatur pH 7,0 ± 0.2 dengan HCl dan NaOH, kemudian masukkan ke dalam tabung bertutup ulir masing-masing 9 ml,
Universitas Sumatera Utara
59
sterilkan ke dalam sushu 121ºC selama 15 menit, setel;ah dingin simpan di tempat bersih dan kering.
6. Perhitungan MPN100 ml = Nilai MPN dari tabel X 10 volume contoh terbesar dari seri
pengenceran
3.8 Analisis Data