Keberadaan Escherichia Coli pada Lalapan Kol

83 terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan.

5.3 Keberadaan Escherichia Coli pada Lalapan Kol

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 30 responden di Kecamatan Medan Selayang menunjukkan bahwa sebanyak 10 sampel lalapan kol 33,3 tidak ditemukan keberadaan Esherichia coli dan 20 sampel lalapan kol 66,7 ditemukan keberadaan Esherichia coli. Makanan yang terkontaminasi mikroba dapat menimbulkan gejala penyakit baik infeksi maupun keracunan. mikroba kontaminan dapat berada dalam makanan melalui berbagai media perantara antara lain serangga, tikus, peralatan maupun manusia yang menangani makanan tersebut biasanya merupakan perantara utama Purnawijayanti, 2001. Menurut Srianna, dkk 2012 yang mengutip pendapat Astawan, terkontaminasinya kol dapat terjadi disebabkan karena para petani kol untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian sebagai media tempat tumbuhnya sayuran, petani sering menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak. Kebiasaan petani membuang hajat buang air besar dilahan pertanian, ikut memperparah kemungkinan kontaminasi bakteri Escherichia coli terutama sayuran yang menjalar dipermukaan tanah atau yang ketinggiannya dekat dengan tanah pendek seperti sayur lalap kol, percikan air hujan yang memantul dari lahan sering menjadi penyebab kontaminasi Esherichia coli. Menurut Srianna 2012 yang mengutip pendapat Nasedul apabila tinja dijadikan pupuk sayur, maka Escherechia Coli yang terdapat pada tinja akan Universitas Sumatera Utara 84 mencemari sayur dan jika sayur tersebut dimakan sebagai lalapan mentah tanpa dicuci bersih maka Escherichi coli akan ikut tertelan bersama sayuran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sembiring, dkk 2005 pada kol dan selada yang diambil di 3 pasar yaitu Pasar Pringgan, Pasar Sumbu dan Pasar Sukaramai dan 3 rumah makan yaitu Rumah Makan Berkah, Rumah Makan Mama Arfa dan Rumah Makan Bundo Kanduang di Kota Medan didapatkan bahwa jumlah Escherichia coli yang terdapat pada rumah makan mengalami penurunan dari jumlah Escherichia coli yang terdapat pada pasar, namun masih melebihi batas maksimum cemaran Escherichia coli dalam sayuran mentah atau lalapan. Air yang digunakan untuk mencuci lalapan kol juga dapat berkontribusi mencemari makanan. Air yang telah tercemar Escherichia coli akan mengkontaminasi kol pada saat pencucian. Maka diperlukan air yang benar-benar bersih dan langsung berasal dari sumbernya. Berdasarkan penelitian bahwa responden banyak yang tidak mencuci tangan saat menjamah makanan. Hal ini dapat menjadi alasan keberadaan Escherichia coli pada lalapan kol, karena tangan penjamah akan langsung menangani makanan sehingga dapat memindahkan bakteri patogen seperti Escherichia coli. Menurut pendapat Hiasinta 2001 tangan manusia merupakan sumber utama mikroorganisme, jika kontak langsung dengan tangan selama proses produksi, pengolahan dan penyajian maka terjadilah perpindahan mikroba dari tangan ke makanan. Maka dari itu hygiene personal dapat tercapai apabila Universitas Sumatera Utara 85 dalam diri pedagang tertanam pengertian pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri sehingga menghasilkan mutu pangan yang baik. Kebiasaan responden tidak menutup makanan yang dijual menyebabkan terjadinya kontaminasi silang. Lalapan kol selalu diletakkan pada tempat yang terbuka sehingga memungkinkan vektor untuk hinggap dan mengkontaminasi lalapan kol. Kebiasaan tidak mencuci lalapan kol dengan air mengalir juga dapat berkontribusi terhadap keberadaan Escherichia coli pada lalapan kol. Proses pencucian lalapan kol yang bersih dan benar akan menjamin kualitas lalapan kol yang dihasilkan baik dari kesehatan dan cita rasa.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 40

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

1 4 3

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

1 1 37

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 17

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 2

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 5

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 31