Kurikulum Pendidikan Sekolah-Sekolah Muhammadiyah Tahun 1945 Sampai 1970

commit to user 135 125 isinya mengubah Ketetapan MPRS No.II MPRS1960. Bab II Pasal 2 ayat 3, dengan menghapus kata “...dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak ikut serta, apabila wali murid atau murid dewasa menyatakan keberatannya dan diganti kalimatnya berbunyi seb agai berikut: “menetapkan pendidikan agama menjadi mata pelajaran disekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai universitas- universitas negeri”. 13 Maksud dari ketetapan ini adalah semua agama diakui pemerintah dan diberikan kesempatan yang sama dalam semua penyelenggaraan ibadahnya dan setiap siswa bebas memilih pelajaran agama menurut keyakinan sesuai dengan toleransi beragama dan Hak Asasi Manusia.

2. Kurikulum Pendidikan Sekolah-Sekolah Muhammadiyah Tahun 1945 Sampai 1970

Program pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah bertujuan untuk menanamkan akhlak, budi pekerti, memiliki keahlian yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum.

a. Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah Tahun 1945 sampai 1970

Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah di sesuaikan dengan pendidikan kurikuler sekolah negeri dan di tambahi pelajaran khusus dari Muhammadiyah yaitu pendidikan agama. 14 Penerapan pendidikan kurikuler di sekolah-sekolah Muhammadiyah menggunakan sistem klasifikasi yaitu 13 Surat Ketetapan Tap MPRS-RI No. XXVIIMPRS1966. 14 Wawancara dengan Muchsinun, tanggal 1 September 2010. commit to user 136 125 dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan kelas berjenjang. Ciri utama pendidikan Muhammadiyah adalah terletak pada penyelenggaraan pendidikan dalam Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Surakarta dan di bagi dalam pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas. Pelajaran yang ada di sekolah Muhammadiyah mengikuti kurikulum pemerintah dan di tambah ciri khusus pelajaran Muhammadiyah. Proses belajar mengajar yang diterapkan dalam pendidikan Muhammadiyah Surakarta mengikuti ketentuan kurikulum yang di kehendaki Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga di tambah mata pelajaran keagamaan dari Muhammadiyah seperti Kemuhammadiyahan, Ibadah, Akhlak, Aqidah atau Aqoid, Tarikh, Al- Qur’an. 15 Ciri utama pendidikan Muhammadiyah adalah terletak pada kurikulumnya yang menjiplak kurikulum pendidikan yang dibuat pemerintah. Di dalam aqidah perguruan dasar dan menengah Muhammadiyah dinyatakan bahwa yang termasuk pelajaran wajib yang mencakup 3 hal yaitu: 1. Pendidikan Agama Islam : Ilmu dan penghayatan Agama Islam. 2. Pendidikan kemuhammadiyahan : Pengertian, penghayatan, dan pengalaman ajaran Islam yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah di samping keorganisasian Muhammadiyah. 15 Ibid. commit to user 137 125 3. Pancasila dan UUD 1945. 16 Para guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam memberikan pengajaran selalu mengikuti perubahan dalam kurikulum pendidikan dari pemerintah dan Majlis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah. Proses belajar mengajar yang diterapkan dalam pendidikan Muhammadiyah mengikuti ketentuan kurikulum yang diatur oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum sekolah-sekolah yang ditetapkan oleh Pemerintah antara lain: 1. Kurikulum SR 1947 meliputi 15 mata pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Budi Pekerti, Pendidikan Agama. 17 2. Pada tahun 1952 sekolah Muhammadiyah menggunakan kurikulum tahun 1952 yang ditetapkan oleh pemerintah. Kurikulum ini mengarah pada sistem pendidikan nasional yang mempunyai ciri bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran serta dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran yang berdasarkan ketentuan kurikulum 1952 dari pemerintah adalah 1 Kurikulum SD Muhammadiyah terdiri dari bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu hayat, Ilmu Bumi san Sejarah beserta ditambah pelajaran agama meliputi Kemuhammadiyahan, Ibadah, Tarikh, Aqidah atau Aqoid, Akhlak, Al- Qur’an. 2 Kurikulum SMP 16 Tim, 1985, Cita dan Citra Muhammadiyah , Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 94. 17 Ibid , halaman 141. commit to user 138 125 Muhammadiyah terdiri dari bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, Berhitung, Aljabar, Ilmu Ukur, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Hitung Dagang, Pengetahuan Dagang, Sejarah dan di tambah pelajaran dari Muhammadiyah antara lain: Kemuhammadiyahan, Ibadah, Aqidah atau Aqoid, Tarikh, Akhlak, Al- Qur’an. 3 Kurikulum SMA Muhammadiyah untuk semua jurusan terdiri atas bidang studi Tata Negara dan Kewarganegaraan, Pendidikan jasmani, Sejarah, Ekonomi, Ilmu Hayat, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Menggambar, Aljabar, untuk jurusan sastra ditambah Bahasa Perancis, Kesusastraan Indonesia, Sejarah Kebudayaan dan Kesenian, Ilmu Bumi, Antropologi Budaya, Tata Hukum, Bahasa Kawi, Bahasa Daerah, sedangkan jurusan Ilmu pasti dan Alam ditambah Ilmu Ukur Sudut, Ilmu Ukur Ruang, Ilmu Ukur Melukis, Ilmu Alam, Ilmu Mekanika, Ilmu Kimia, Bahasa Jerman, Ilmu Bumi dan Falak, kemudian untuk jurusan Sosial Ekonomi ditambah Tata Hukum, Ilmu Bumi Ekonomi, Ilmu Bumi Sosial, Ilmu bangsa-Bangsa, Ilmu Hitung Dagang, Tata Buku, Bahasa Jerman, Sejarah, Ekonomi. Untuk tambahan pelajaran ciri khusus Muhammadiyah pelajarannya terdiri antara lain Kemuhammadiyahan, Ibadah, Aqidah atau Aqoid, Tarikh, Akhlak, Al- Qur’an. Kurikulum tahun 1952 disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. 18 18 Rosdiana, “Perjalanan Kurikulum Nasional Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, www. rosdianablog.blogspot.com, 6 Oktober 2010, Pukul 14.00. commit to user 139 125 3. Tahun 1959 oleh Menteri P dan K Prof. Dr. Prijono disusun rencana pengajaran disebut Sapta Usaha Tama 7 Ketentuan meliputi: Penertipan aparatur dan usaha- usaha Departemen P dan K, Meningkatkan seni dan olahraga, Mengharuskan usaha halaman, Mengharuskan murid untuk menabung, Mewajibkan adanya usaha koperasi, Mengadakan kelas masyarakat, Membentuk regu kerja di kalangan SMP dan SMA. Semua mata pelajaran tetap sama dengan Kurikulum tahun 1952, yang diperbaiki hanya sistemnya saja. Sistem pendidikan SMP mengalami sedikit perubahan dalam mata pelajarannya. Pada tanggal 1 Agustus 1962 yaitu mata pelajaran SMP ditambah 2 mata pelajaran baru yaitu mata pelajaran Ilmu Administrasi dan Kesejahteraan Keluarga. Pada tahun 1962 diputuskan bahwa SMA mempunyai satu jenis kelas yang maksudnya adalah agar setiap pelajar mendapat kesempatan untuk memilih minat jurusan-jurusan mana yang sesuai bakatnya, karena mulai kelas II mereka telah dibagi sesuai dengan penggolongan seperti: Jurusan Budaya, Jurusan Sosial, Ilmu Pasti dan Alam. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga memutuskan untuk meningkatkan Kegiatan seni dan olahraga yaitu Kewajiban mempelajari dan menyanyikan 6 lagu nasional selain lagu kebangsaan Indonesia Raya. Olahraga sepakbola dan bola volly merupakan olahraga yang dikembangkan, juga diadakan pertandingan dan diberi hadiah piala bergilir. 19 19 Wawancara dengan Waluyo, tanggal 10 Oktober 2009. commit to user 140 125 Bidang Usaha halaman UH usaha yang dapat dilakukan dihalaman sekolah atau rumah yang hasilnya dapat dibuat sebagai penambah pangan. Usaha halaman ini berlaku untuk semua tingkatan sekolah dan kejuruan atau kursus baik negeri maupun swasta. Bila tidak dilakukan UH akan dikenakan sanksi pencabutan subsidi pemerintah dan tidak boleh ikut ujian negara. Gerakan menabung pada bank tabungan pos kantor pos. Kantor pos membantu cara menabung diatur oleh Departemen P dan K. Dengan tujuan mendidik anak berhemat. Dan koperasi sekolah supaya dikelola murid dan sebagai tempat menyediakan keperluan murid- murid. 4. Kurikulum pendidikan berikutnya terjadi perubahan pada tahun 1964. Pemerintah kembali menyempurnakan sisten kurikulum di Indonesia. Ciri-ciri pokok pikiran kurikulum 1964 yaitu pemerintah berkeinginan agar rakyar mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana 20 yaitu 1 Perkembangan cinta bangsa dan tanah air, moral nasional, Internasional, Keagamaan meliputi Pendidikan Kemasyarakatan dan Pendidikan agama. 2 Perkembangan Inteligensi atau Kecerdasan meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung dan Pengetahuan Alam. 3 Perkembangan Nasional Artistik atau Rasa Keharusan atau Keindahan Lahir Batin atau Pengembangan Emosional meliputi Seni Musik, Seni Lukis, Seni Tari dan Seni Sastra. 4 Perkembangan Keprigelan atau Kerajinan 20 Gangsar Utami, “Ngetjakake’Pantja Wardhana”, Penjebar Semangat , 11 Februari 1961, halaman 44. commit to user 141 125 Tangan atau Pengembangan Keahlian meliputi Peternakan atau Pertanian, Industri Kecil, Koperasi. 5 Perkembangan Jasmani meliputi Pendidikan Jasmaniah dan Pendidikan Kesehatan. 5. Tahun 1968 Kurikulum Pendidikan tahun 1964 diubah lagi menjadi Kurikulum 1968 dari Program Pancawardhana berubah menjadi Pembinaan Jiwa Pancasila, Pengetahuan Dasar dan Kecakapam Khusus. 21 Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kurikulum ini bertujuan menekankan pendidikan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila Sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, serta keyakinan beragama. Mata pelajaran dalam Kurikulum tahun 1968 terbagi atas 3 kelompok untuk SD yaitu Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar, Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus. Untuk kurikulum SMP penjabarannya yaitu 1 Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Olah Raga. 2 Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, Ilmu Aljabar, Ilmu Ukur, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar. 3 Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus meliputi Administrasi, Kesenian, Prakarya, Pendidikan. Untuk Kurikulum SMA 1968 meliputi 1 Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila terdiri dari Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia. Olahraga. 2 Kelompok Pembinaan 21 Wardiman Djojonegoro, op. cit , halaman 123. commit to user 142 125 Pengetahuan Dasar meliputi Kelas I terdiri dari Sejarah, Geografi, Ilmu Pasti, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan Koperasi, Menggambar, Bahasa Inggris. Kelas II dan III Jurusan Sastra Sosial Budaya meliputi Bahasa dan Kesusasteraan Indonesia, Mengarang, Sejarah, Geografi, Antropologi Budaya, Ekonomi Koperasi, Menggambar, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Budaya, Untuk Sastra Budaya ditambah Bahasa Kawi Daerah, Sejarah Kebudayaan dan Kesenian, Ilmu Pasti, Untuk Sastra Sosial ditambah Ilmu pasti, Pengetahuan Dagang dan Tata Buku. Kelas II dan III Jurusan IPA meliputi Aljabar, Analit, Ilmu Ukur Sudut, Ilmu Ukur Ruang, Fisika, Matematika, Kimia, Biologi, Geografi, Menggambar, Bahasa Inggris. 3 Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus meliputi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Kejuruan Agraria Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kejuruan Teknik Pekerjaan Tangan dan Perbengkelan. Sekolah- sekolah Muhammadiyah memakai kurikulum pemerintah di bidang ilmu umum dan di bidang keagamaan memakai kurikulum yang ditetapkan oleh Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah Muhammadiyah. Setiap jenjang kelas diajarkan tentang pelajaran Kemuhammadiyahan, Ibadah, Aqidah atau Aqoid, Tarikh, Akhlak, Al- Qur’an. Semua materi pelajaran agama ditentukan oleh Majlis Pendidikan dan Pengajaran bersama guru bidang studi masing-masing. 22 Lama pendidikan setiap jenjang kelas selama satu tahun. Murid dinyatakan lulus setelah nilainya sesuai dengan ketentuan nilai. Naik ketingkat pendidikan 22 Wawancara dengan Istiqomah, tanggal 31 Agustus 2010. commit to user 143 125 selanjutnya seperti: setelah taman kanak-kanak bisa ke SD, dari SD langsung ke SLTP, dari SLTP ke SMA. Setelah lulus dari SMA, bisa melanjutkan ke kursus atau keperguruan tinggi sedangkan yang tidak melanjutkan bisa langsung bekerja. Unsur pendukung lainnya dalam pendidikan adalah kepala sekolah, guru, karyawan dan seluruh warga sekolah. Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya harus sesuai dengan tuntutan agama Islam yaitu Al- Qur’an dan Hadits, menjadi pribadi yang Pancasila-is muslim bagi yang dipimpin, bertanggung jawab, disiplin, bijaksana. Tugas guru adalah menjadi pembimbing, pembentuk dan pendewasaan mental dan kepribadian siswa, mematuhi semua peraturan, menjaga nama baik sekolah dan menjunjung tinggi sebagai guru di sekolah Muhammadiyah yang bernafaskan Islam. Tugas karyawan mengurusi administrasi dari mulai kesiswaan, kepegawaian, perlengkapan, surat menyurat dan keuangan, menjaga nama baik sekolah Muhammadiyah dan menjunjung tinggi Agama Islam. Ketiga unsur tersebut harus mentaati dan menjalankan seluruh peraturan persyarikatan Muhammadiyah serta Peraturan Pendidikan Nasional.

b. Pendidikan Ekstra Kurikuler 1945-1970

Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah selain menerapkan sistem pendidikan kurikulum juga pendidikan ekstra kurikuler. Pendidikan ekstra kurikuler mengacu pada kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Mengenai kurikulum ekstra kurikuler diperkuat lagi dengan dikeluarkannya kurikulun tahun 1964 yang disebutkan dalam program commit to user 144 125 Pancawardhana pada butir ke lima yang berbunyi perkembangan jasmani meliputi Pendidikan jasmaniah dan pendidikan Kesehatan. 23 Pendidikan ekstra kurikuler ada yang wajib diikuti ada yang tidak. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah Muhammadiyah antara lain pendalaman Agama Islam, Organisasi, Olahraga. 1. Pendalaman Agama Islam Kegiatan ekstra ini sangat penting bagi penyelenggaraan sekolah. Sekolah Muhammadiyah yang khususnya pengajaran Agama Islamnya. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan seperti Sholat berjamaah, Membaca Al- Qur’an, Mendengarkan ceramah mengenai kisah-kisah nabi dan rosul juga makna dari ayat-ayat Al- Qur’an, pesantren di bulan Ramadhan, dll. Sholat berjamaah diadakan setiap hari Jum’at, Perayaan Hari Raya Idul Adha, dan setiap sholat dhuzur. Tujuan diadakan sholat berjamaah agar setiap siswa beriman dan rajin beribadah dan setelah sholat biasanya para siswa mendengarkan ceramah yang berisi tentang ajaran agama, keutamaan Sholat, kebersamaan dll. Diadakan ekstra membaca Al- Qur’an yang bertujuan supaya semua murid Muhammadiyah bisa membaca Al- Qur’an dan memahami isinya, Bagi yang belum bisa membaca akan diberi pelajaran dari mulai awal yaitu mulai Iqro kemudian baru Al- Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an diharapkan siswa-siswi mencintai kitabnya dan mau mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. 24 Kegiatan pendalaman 23 M. Jumali, dkk, op.cit ,. halaman 146. 24 Ibid. commit to user 145 125 Agama Islam bentuk usaha dari sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk menanamkan jiwa keagamaan yang kuat dan jiwa Islam yang kuat. Tujuan sekolah Muhammadiyah mengadakan kegiatan pendalaman agama adalah: a. Para siswa-siswi dapat memiliki pribadi Islami yaitu rajin beribadah, cinta pada Kitab Suci Al- Qur’an, mau mengamalkan ajaran di dalam agamanya, jiwa yang rendah hati, suka menolong, rela berkorban, disiplin, tekun, dan berani. b. Para siswa-siswi diharapkan dapat mendalami ajaran Agama Islam sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang dituangkan dalam Kitab Suci, Hadits, Riwayat Nabi. c. Para siswa-siswi dapat menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Adanya tujuan tersebut Pendidikan Muhammadiyah mengharapkan para siswanya dapat menjadi Insan Islami yang berkualitas dan beriman baik dalam hal agama dan pengetahuan umum, sehingga para murid dapat berguna bagi nusa dan bangsa dan tidak mudah dijajah atau mudah dipengaruhi oleh pengaruh asing yang tidak sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia. Mencetak generasi yang mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan mengamalkan ajaran agama dengan benar. 25 25 Wawancara dengan Muchsinun, tanggal 30 Agustus 2010. commit to user 146 125 2. Organisasi Sekolah-sekolah Muhammadiyah menerapkan pendidikan berorganisasi gunanya melatih siswa-siswi mandiri, bertanggung jawab dalam mengelola dan memimpin suatu organisasi. Organisasi yang ada di sekolah Muhammadiyah antara lain Ikatan Remaja Muhammadiyah yang menjadi anggota adalah anak usia 12 tahun sampai 24 tahun. Organisasi ini seperti OSIS bila di sekolah negeri, Hizbul Wathon berarti Pembela Tanah Air manfaat dan keuntungan menjadi pandu HW adalah menjadi orang-orang yang percaya diri, memiliki kepribadian yang baik, akhlaq utama, luhur budi pekertinya, beriman serta bertaqwa kepada Allah, serta menjadi warga masyarakat yang berguna. Latihan Hizbul Wathon adalah meliputi baris- berbaris, bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan kerohanian, Tapak Suci adalah perguruan yang sejalur yaitu gabungan dari perguruan Cikauman, Seranoman dan Kasegu. Perguruan Tapak Suci yang terorganisir ini digunakan sebagai wadah pengkaderan dan wadah silaturahmi para ahli pencak di lingkungan Muhammadiyah. Secara resmi bernama Tapak Suci pada tanggal 31 Juli 1963. Pada waktu lahirnya Tapak Suci, telah digariskan bahwa: 1 Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan, 2 Keilmuan Tapak Suci bersifat Methodis dan Dinamis, 3 Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik dan menyesatkan. Kemudian pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di tahun 1967, Tapak Suci Putera Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom ke-11 di lingkungan commit to user 147 125 Muhammadiyah. Tapak Suci ditampilkan melalui 4 aspek: mental dan spiritual, olahraga, seni, dan beladiri. 26 Tujuan kegiatan berorganisasi bagi para siswa adalah: a. Siswa-siswi dilatih bekerjasama antara semua anggota organisasi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah. b. Siswa-siswi diberi kemampuan supaya tanggap dan mandiri dalam menghadapi berbagai masalah dalam organisasi juga dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus diperintah sudah tahu posisinya. c. Siswa-siswi dilatih mempunyai jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab terhadap organisasi. 3. Olah Raga Para siswa sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam ekstra olahraga, diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai bidang olah raga yang digemari tanpa ada paksaan seperti sepak bola, bola volly. Tujuan kegiatan mengembangkan kejasmanian sehingga antara kegiatan belajar dan olahraga saling berdampingan. Selain siswa pandai dalam pelajaran tetapi sehat jasmani juga. 27 26 Parimin, “Sejarah Tapak Suci”, www. muhammadiyah.com , 5 Agustus 2010, Pukul 09.00. 27 Ketetapan MPRS No. XXVIIMPRS1966, BAB II, Pasal 4. commit to user 148 125

3. Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Sekolah-sekolah Muhammadiyah Tahun 1945 -1970