commit to user 163
125 b.
Mengirimkan ulama-ulama ke daerah-daerah tertentu untuk mengajarkan pendidikan Agama Islam antara lain Hamka, R. Z. Fanani, Badilah Zuber, A.R.
Fakhrudin, Djarnawi Hadikusuma. c. Pada zaman penjajahan Belanda, Muhammadiyah mengajukan tuntutan kepada
pemerintah Penjajahan Belanda, supaya mencabut kembali penghapusan hari Raya Idul Fitri bagi murid-murid sekolah rendah.
d. Membuka adanya kursus atau ceramah-ceramah untuk mengkaji ilmu tentang agama Islam yang di peruntukkan untuk umum.
e. Meliburkan sekolah-sekolah di lingkungan Muham madiyah pada hari Jum’at guna
memberikan kesemptan bagi murid putera untuk melaksanakan sholat Jum’at. f. Memeratakan pemakaian jilbab bagi murid-murid perempuan.
3. Pelaksanaan Pendidikan Formal
Sistem pendidikan yang di lembagakan di Muhammadiyah yang berlangsung secara bertahap kronologis dan bertingkat-tingkat mulai dari sekolah tingkat dasar
sampai tingkat pendidikan tinggi. Dalam sistem pendidikan formal ini, Muhammadiyah berusaha menerapkan cara belajar yang mudah sehingga kalangan
awam yang sebelumnya tidak pernah belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi tertarik. Sekolah-sekolah Muhammadiyah dipadukan antara pelajaran umum
dan pelajaran agama sehingga tercipta manusia muslim yang cerdas dengan berilmu pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Muhammadiyah banyak
jasanya dalam memperbaharui pendidikan agama, seperti dengan memberikan tambahan pengetahuan kepada guru-guru Muhammadiyah. Banyak mendirikan
commit to user 164
125 sekolah-sekolah baik dari usaha Muhammadiyah maupun dari bantuan dari pihak
lain.
40
Sifat-sifat toleransi Muhammadiyah memungkinkan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, tanpa mengalami pertentangan yang hebat dari golongan-
golongan Islam yang berpendirian lain maupun golongan penganut agama lain. Muhammadiyah banyak mendirikan sekolah-sekolah baik dari tingkat Taman Kanak-
kanak sampai SMA. Sekolah-sekolah yang didirikan dengan usaha Muhammadiyah adalah dibuat dengan biaya yang di miliki Muhammadiyah baik lahan, bahan
bangunan, perlengkapan dan sekolah dengan usaha swasta pada zaman penjajahan, sekolah yang berdiri dengan bantuan Pemerintahan Hindia Belanda setelah
kemerdekaan Indonesia banyak anggota-anggota Muhammadiyah atau orang-orang yang
mewakafkan tanah-tanahnya
untuk dijadikan
areal persekolahan
Muhammadiyah. Untuk membiayai gerak langkah usahanya Muhammadiyah mendirikan Percetakaan yang bernama Persatuan selain membuka lowongan
pekerjaan juga mencari keuntungan untuk gerak Muhammadiyah
41
Dalam mengelola sekolah-sekolahnya Muhammadiyah juga mengalami kesulitan juga. Namun sekolah-sekolah Muhammadiyah pada tahun 1950-1970 juga
mengalami perkembangan baik. Hal ini terlihat dari perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah pada masa itu, terdapatnya peningkatan jumlah murid di sekolah-
40
G. F. Pjper, 1984,
Beberapa Studi tentang Sejarah islam di Indonesia tahun 1900-1950
, Jakarta: UI, hal 108-109.
41
Ibid
, halaman 109.
commit to user 165
125 sekolah Muhammadiyah mengakibatkan Muhammadiyah harus menambah dan
mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang baru dan tidak didirikan di satu wilayah tetapi menyebar di wilayah Surakarta.
a. Pendidikan Muhammadiyah berkembang dan menjadi kekuatan dibidang pendidikan, disebabkan antara lain adalah:
1. Karena tatanan struktur kelembagaan pendidikan dan wewenang yang jelas, sehingga memudahkan pembinaan dan kontrol terhadap sekolah-sekolah
Muhammadiyah. 2. Adanya keseragaman pemakaian nama sekolah bagi setiap lembaga pendidikan
Muhammadiyah. Semua sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah diubah namanya menjadi Muhammadiyah, hal ini menunjukkan ciri khas sekolah
Muhammadiyah, bahkan sudah diseragamkan di seluruh Indonesia semua sekolah dengan nama Muhammadiyah.
3. Sifat fleksibel dari kebijaksanaan organisasai pendidikan Muhammadiyah, yaitu sejumlah sekolah maju menjadi satu unit pengelolaan seperti SD, SMP, SMA
dalam areal gedung yang sama
42
seperti SD Muhammadiyah I seareal dengan SMA Muhammadiyah I.
Seiring dengan perkembangan zaman sekolah-sekolah Muhammadiyah mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga jumlah ruang kelas yang
42
Din Syamsudin,
op. cit
, halaman 45.
commit to user 166
125 dipakai tidak memadai, maka diputuskan untuk Penambahan jumlah sekolah.
Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah mendirikan sekolah-sekolah baru baik dari tanah pribadi Muhammadiyah, tanah
wakaf bahkan menyewa. Itu semua dilakukan Muhammadiyah demi masa depan bangsa Indonesia. Karena banyaknya sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah di
tahun 1950-1970 maka yang dibahas dari Sekolah-sekolah Muhammadiyah hanya 3 sekolah yaitu: yang akan digunakan adalah SD Muhammadiyah 1 Surakarta, SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Pakaian seragam yang dipakai di sekolah Muhammadiyah awalnya belum
diseragamkan. Tentang pemakaian seragam sekolah pada waktu itu tidak menjadi prioritas yang utama. Masalah pemakain seragam atau baju ke sekolah tidak
dipermasalahkan di sekolah Muhammadiyah. Karena prioritas yang utama bagi sekolah Muhammadiyah adalah menanamkan budi pekerti, nilai Islami sesuai dengan
Al- Qur’an dan Hadits. Para murid laki-laki dan perempuan memakai pakaian
seadanya sesuai yang dimiliki. Biasanya anak laki-laki memakai kemeja, jas, dan bawahan celana pendek atau kain sarung. Sedangkan untuk anak perempuan memakai
kebaya, bawahan kain, sebagain besar belum memakai penutup kepala atau kerudung dan jarang yang memakai alas kaki. Pemakaian seragam secara serempak terjadi pada
tahun 1965. c.
Perkembangan 3 jenjang Sekolah Formal Muhammadiyah di Surakarta tahun 1950 sampai 1970 antara lain terdiri dari :
commit to user 167
125
Tabel 4 Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang Sekolah Dasar
hingga tahun 1970
No Nama Sekolah
Berdiri Alamat
1. SD Muhammadiyah I Ketelan
1935 Jl.
Kartini No
1 Ketelan
Banjarsari. 2.
SD Muhammadiyah 2 Kauman 1937
Jl. Tri Sula IIII Kauman Pasar Kliwon.
3. SD Muhammadiyah 3 Nusukan
1958 Jl. Singasari Utara I13 Nusukan
Banjarsari. 4.
SD Muhammadiyah 4 Kadangsapi 1957
Jl. Tentara Pelajar No. 1 Jebres. 5.
SD Muhammadiyah 5 Kadipiro 1961
Jl Manunggal
II Kragilan
Kadipiro Banjarsari. 6.
SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu 1930
Jl R E Martadinata No. 298 Sewu Jebres.
7. SD Muhammadiyah 7 Joyosuran
1967 Jl Citandui No 2 Joyosuran 065
Pasar Kliwon. 8
SD Muhammadiyah 8 Jagalan 1962
Jl Surya
No 145
Jagalan Jebres.
9. SD Muhammadiyah 9
1963 Jl. Dr. Meowardi Surakarta.
10. SD Muhammadiyah 10 Tipes
1966 Jl Pangeran Wijil II No I Tipes
Serengan. 11.
SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan 1961
Jl. Songgorunggi No. 23 Bumi Laweyan.
12. SD Muhammadiyah 12
1960 Palugunan Surakarta.
13. SD Muhammadiyah 13 Makam Bergolo
1962 Jl Wisanggeni No 29 Serengan.
14. SD Muhammadiyah 14 Danukusuman
1968 Jl
Sri Kuncoro
No. 12
Danukusuman 0406 Serengan. 15.
SD Muhammadiyah 15 Sumber 1968
Jl Peajaran No. 4 Sumber Banjarsari.
16. SD Muhammadiyah 16 Karangasem
1968 Jl. Srikaya No. 5 Karangasem Rt
02 Rw 03 Lawiyan. 17.
SD Muhammadiyah 17 1970
Kebonan Surakarta. 18.
SD Muhammadiyah 19 Kemlayan 1970
Bedoyo 12 Kemlayan 01 05 Serengan.
19. SD Muhammadiyah 20 Sidorejo
1970 Jl. MT Haryono No 20 Sidorejo
Banjarsari. 20
SD Muhammadiyah 21 Baluwarti 1970
Jl. Carangan Baluwarti 0208 Pasar Kliwon.
21. SD Muhammadiyah 22 Sruni
1966 Jl. Samudra Pasai No. 2 Kadipiro
01XX Banjarsari.
Sumber : Tim, 1972,
Pimpinan Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah Kodya Surakarta
, Surakarta: MPP, halaman 43.
commit to user 168
125 Tabel di atas memperlihatkan banyaknya sekolah dasar yang didirikan oleh
Persyarikatan Muhammadiyah. Jumlah sekolah dasar sampai tahun 1970 sebanyak 21 sekolah. Sekolah-sekolah itu tersebar di wilayah Surakarta. Hal ini membuktikan
bahwa Muhammadiyah ingin mengembalikan umat ke jalan Al- Qur’an dan Hadits
yang dimulai dari pendidikan dasar. Pendidikan yang dimulai dari dasar diharapkan dapat tertanam nilai-nilai agama sejak kecil. Awalnya sekolah-sekolah yang didirikan
itu tidak memakai urutan nomer dari satu hingga seterusnya, tetapi hanya menyebutkan tempatnya saja, misalnya SD Muhammadiyah Kauman tanpa ada angka
duanya. Dalam perkembangannya dan semakin banyaknya sekolah yang didirikan maka sekolah-sekolah itu diberi nomor, namun pemberian nomor tidak bisa diurutkan
berdasarkan tahun berdirinya sekolah itu. Hal ini karena banyak lahan dari sekolah-sekolah itu yang menyewa dan
sering pindah-pindah. Banyaknya gedung sekolah yang tidak menetap membuat kesulitan dalam pemberian nomer. Pemberian nomer setelah lahan yang digunakan
untuk sekolah adalah benar-benar milik Persyarikatan Muhammadiyah. Tujuan dari pemberian nomer adalah untuk memudahkan penyebutan sekolah-sekolah itu,
memudahkan dalam administrasi, memudahkan dalanm segala kegiatan baik disekolah maupun diluar sekolah.
commit to user 169
125
Tabel 5 Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta
Jenjang Sekolah Menengah Pertama hingga tahun 1970
No Nama Sekolah
Tahun Berdiri
Alamat
1. SKKP Muhammadiyah
1960 Jl.
Brigdjen Sudiarto
Surakarta 2.
SKKP Muhammadiyah II
1967 Keprabon Surakarta
3. SMP Muhammadiyah I
1952 Jl. Simpon 2 Surakarta
Jl. Flores No. I Kampung Baru Pasar Kliwon
4. SMP Muhammadiyah III
1960 Jl. Simpon 2 Surakarta
5. SMP Muhammadiyah 6
1957 Jl. Pangeran Mijil II No. 6
Tipes Serengan. 6. SMEP Muhammadiyah
1960 Jl. Pasar Legi 7 Surakarta
7. SMP Muhammadiyah II 1962
Pasar Kliwon
Sumber :
Tim, 1988,
Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta 1987- 1988
, Surakarta: PDM, halaman 139.
Tabel di atas menggambarkan tentang jenjang sekolah menengah pertama di Surakarta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di wilayah Surakarta. Sekolah yang
didirikan hingga tahun 1970 berjumlah 7 sekolah. Awalnya didirikan SMP Muhammadiyah I kemudian SMP Muhammadiyah 6 dan seterusnya. Penomoran jenis
commit to user 170
125 sekolah dari tabel di atas tidak berdasarkan gedung atau lahan yang sudah menjadi
milik Muhammadiyah.
Tabel 6 Perkembangan Sekolah Muhammadiyah Di Surakarta
Jenjang Sekolah Menengah Atas hingga tahun 1970
No. Nama Sekolah
Berdiri Alamat Sekolah
1. SMA Muhammadiyah
SMA Muhammadiyah I 1946
Jl. Kartini No.1 Surakarta Jl. RM Said No. 35
Ketelan 0109 Banjarsari 2.
SMA Muhammadiyah II 1954
Jl. Yosodipuro No. 95 Mangkubumen Banjarsari.
Sumber :
Tim, 1988,
Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta 1987-1988
, Surakarta: PDM, halaman 139.
Tabel jenjang sekolah menengah atas memperlihatkan bahwa hingga tahun 1970. Muhammadiyah hanya mendirikan 2 sekolah. Hal ini karena kcenderungan
masyarakat yang kebanyakan memilih tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Alasan lainnya adalah banyak anak sekolah yang lebih memilih
meneruskan sekolahnya dengan masuk ke sekolah kejuruan. Dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di atas akan dijelaskan 3 sekolah dengan jenjang tingkatan yang
berbeda dan sudah lama berdirinya. Tujuannya adalah untuk menggambarkan keadaan sekolah-sekolah itu dari mulai berdiri hingga tahun 1970.
commit to user 171
125 1. Perkembangan SD Muhammadiyah I Surakarta.
SD Muhammadiyah berdiri pada tahun 1935, pada awalnya bernama Mualimin Muhammadiyah, berganti menjadi HIS Muhammadiyah dan kemudian
berubah menjadi SR Muhammadiyah. Tanah yang dipakai untuk bangunan SD ini berasal dari tanah wakaf Mangkunegara VII.
43
Jam pelajaran dimulai pukul 07.30 sampai 13.00 hari libur setiap hari Jum’at dan mulai pada tahun 1960 Oleh
Presiden Soekarno jam mulai pelajaran diubah menjadi jam 07.00. Lokasi sekolah Muhammadiyah I terletak di kelurahan Ketelan Kecamatan
Banjarsari. Dengan alamat jalan Kartini No. 1 Surakarta. SD Muhammadiyah I berstatus swasta bersubsidi Daerah Tingkat I Jawa Tengah sejak tahun 1951. Luas
seluruh lahan sekolah ini 2000 M
2
dan luas seluruh bangunan 780 M
2
. Selama sekolah ini berdiri mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan kepala
sekolah: 1.
Periode 1946 sampai 1949 dipimpin oleh Adnan Dasuki
2. Periode 1949 sampai 1954 dipimpin oleh
Samso Hadiwiryatmo 3.
Periode 1954 sampai 1955 dipimpin oleh Hermini
4. Periode 1955 sampai 1960 dipimpin oleh
M. A. Roby 5.
Periode 1960 sampai 1964 dipimpin oleh Muh. Subandi
6. Periode 1962 sampai 1987 dipimpin oleh
Rahmad Syukur.
44
43
Suwaji Bastoni,
op. cit
, halaman 97.
44
Tim, 1989,
Program Kerja Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta,
Surakarta: SD. Muh I, halaman 3.
commit to user 172
125 SD Muhammadiyah I mempunyai cita-cita yang luhur dihadapan Allah SWT,
karena ingin berperan serta membentuk generasi muslim yang berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur, beriman dan bertaqwa sehingga terwujud masyarakat,
adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT. Visi yang menjadi pedoman sekolah ini adalah membentuk pribadi yang berakhlak mulia, berkualitas serta berguna bagi
agama, bangsa dan negara. Misi dari sekolah ini adalah Amar ma’ruf nahi munkar, ajaran Islam merupakan ciri khusus dan nafas pengembangan sekolah, menunjukkan
identitas jati diri manusia yang berkualitas tetapi tidak meninggalkan kepribadian bangsa Indonesia.
45
2. Perkembangan SMP Muhammadiyah I Surakarta SMP Muhammadiyah I beralamat di Jalan Flores No. 1 Kampung Baru,
Pasar Kliwon Surakarta berdiri di pada tanggal 1 Agustus 1952 dengan syarat keputusan Muhammadiyah Pendidikan dan Pengajaran Cabang Surakarta, dengan
menempati luas areal tanah 1979 M
2
dengan luas bangunan 1138,5 M
2
dan luas halaman 750 M
2
. Sekolah ini berlokasi sebagian di komplek perguruan Simpon dan sebagaian di Kemlayan, dengan kepala sekolah Hadi Sumarno.
46
Di komplek perguruan Simpon pada waktu itu ditempati tiga sekolah yakni SMP
Muhammadiyah I dan SMP Muhammadiyah III masuk pagi serta SPG Muhammadiyah I masuk sore. Selanjutnya pada bulan Agustus 1965 sekolah ini
45
Ibid
, halaman 1.
46
SMP I Muhammadiyah,
www.smpmuhammadiyahI.com
, 25 Januari 2010, Pukul: 09.00.
commit to user 173
125 berstatus swasta bersubsidi penuh No. SK 5440B.SB.1 dengan Kepala Sekolah
Soetoyo yang berstatus guru negeri diperbantukan.
47
Sejarah SMP Muhammadiyah I SMP Simpon I adalah pertama berdiri
dengan nama
Handel School
Sekolah Dagang. Sekolah ini didirikan oleh Mr. Simphon dari Belanda. Pada tahun 1942 sekolah ini di tutup oleh Jepang. Setelah
merdeka gedung sekolah ini di pakai oleh SMP Muhammadiyah I Surakarta. Awalnya sekolah ini bernama
Normaalschool
Sekolah Guru 4 tahun di Sangkrah tahun 1930. Pada tahun 1940 berubah menjadi Madrasah Mualimin Muhammadiyah
Sangkrah terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 yaitu kelas I, II, III, IV, V, VI dan kelas VI merupakan kelas Mubalighin.
Tahun 1942 Madrasah Mualimin pindah tempat di Kleco bekas HIK. Tahun 1943 Madrasah Mualimin pindah lagi ke Mesen yang pernah menjadi bekas SMP
N 8, dan sekarang berubah lagi menjadi ruko. Kedatangan bangsa Jepang di Surakarta banyak sekali dampaknya seperti gedung tempat Madrasah Mualimin di
Mesen diminta Jepang. Tahun 1944 Madrasah Mualimin pindah lagi ke Jalan Tembaga Loji Wetan sekarang menjadi SMK N I Surakarta. Tahun 1946 semua
siswa Mualimin mengikuti perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia atau Class I di Surakarta. Tahun 1947, para guru Madrasah Mualimin meminta pada
pemerintah supaya diijinkan mendirikan Madrasah Mualimin lagi. Permintaan itu dikabulkan pemerintah, tetapi tidak lagi di Sangkrah.
47
Surat Keputusan Pemerintah No. SK 5440B.SB.I, tanggal 1 Agustus 1965, tentang
Keterangan Status SMP Muhammadiyah I
.
commit to user 174
125 Pemerintah Republik Indonesia memberikan gedung bekas
Handel School
untuk Madrasah Mualimin. Hal ini karena gedung madrasah yang di Sangkrah akan digunakan sebagai SMEA I Surakarta. Mualimin berubah menjadi Sekolah Guru
Muhammadiyah. Sekolah ini dicampur antara laki-laki dan perempuan. Pada tahun 1952 SGM di ubah menjadi SMP Muhammadiyah I Surakarta atau sering juga di
sebut SMP Simpon. Hal ini karena nama Simpon sudah melekat dengan nama gedung itu, nama itu menjadi ciri khas, dan menghormati Mr. Simphon yang telah
mendirikan gedung itu. Simpon adalah sebuah kata yang mudah diingat maka pada zaman Jepang nama Simpon dipakai sebagai nama jalan di depan gedung sekolah
itu. Nama Simpon menjadi melekat dengan SMP Muhammadiyah I, bahkan dengan nama itu SMP menjadi semakin terkenal dan sering mendapat juara dalam
perlombaan.
48
Visi sekolah Muhammadiyah ingin masyarakat Indonesia beragama Islam yang sebenar-benarnya. Misi adalah melihat kedepan mencari keridhoan Allah
SWT.
49
Jam pelajaran dimulai pukul 07.30 sampai 13.00 hari libur setiap hari Jum’at dan mulai pada tahun 1960 oleh Presiden Soekarno, jam mulai pelajaran
diubah menjadi jam 07.00.
48
Wawancara dengan Muhammad Amir, 13 Januari 2011.
49
Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.
commit to user 175
125 3. Perkembangan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
SMA Muhammadiyah I Surakarta berdiri pada tanggal 1 September 1946, bertempat di SR Muhammadiyah sekarang menjadi SD Muhammadiyah 1. Di
Jalan Kartini No.1 Surakarta. Sekolah ini berdiri atas inisiatif Ali Marsaban, Soetjokro, Noer Bambang dan Soedarno. Kemudian disyahkan oleh Pengurus
Muhammadiyah Surakarta yaitu Kyai Idris, Siswo Sudarmo, Siswowidjojo, Hadisoenarto dan Soehoed Rais.
50
Pada waktu Clas ke II, Sekolah terpaksa ditutup dan siswanya ikut berjuang di daerah gerilya. Sesudah Clas ke II, sekolah dibuka
lagi, namun namanya berganti menjadi SMA Muhammadiyah Surakarta.
Lokasinya tetap menumpang pada SR Muhammmadiyah Ketelan. Setelah Clas II sekola
h ini menampung siswa dari SMA “Mahasiswa” dan menerima penggabungan
Demobilisant
Tentara Pelajar. Kedua penggabungan ini di terima
dengan iklas atas dasar pertimbangan kemanusiaan. Kemudian bernama SMA A atau B Muhammmadiyah Ketelan, Setelah berdirinya SMA C Muhammadiyah
Pasar Beling Sekarang SMA Muhammadiyah 2, tahun 1963 setelah SMA Pasar Beling berkembang tidak hanya bagian C, SMA Muhammadiyah Ketelan diubah
menjadi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
51
50
SMA Muhammadiyah I,
www.smamuhammadiyahI.com
, 25 Januari 2010, Pukul 10.00.
51
Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 19 Mei 2010.
commit to user 176
125 Nama Kepala Sekolah sejak berdiri hingga tahun 1970
1. Ali Marsaban Tahun 1944 sd 1947 2. Mr.Soedarno Tahun 1947 sd 1948
3. Soemarmo Tahun 1949 sd 1950 4. Soekamto Prodjotanojo Tahun 1950 sd 1963
5. R. Kirmadi Hendrosisworo Tahun 1963 sd 1970 Daftar nama kepala sekolah di atas adalah nama-nama yang berarti maju
perkembangan dan kemajuan SMA Muhammadiyah I. Merekalah yang selalu mempunyai misi untuk memajukan SMA Muhammadiyah I. Sejak berdiri sekolah ini
memakai gedung yang sama dengan SD Muhammadiyah I, yaitu pagi hari untuk SD, dan sore hari dari mulai pukul 15.00 sampai 21.00 untuk SMA. Hari libur ditetapkan
setiap hari Sabtu. Sekolah kadang-kadang juga mengajak siswa-siswinya untuk berlibur diakhir tahun yang tujuannya menambah kreatifitas dan kebersamaan antara
seluruh murid dan guru. Anak-anak yang sekolah kebanyakan berasal dari orangtuanya merupakan anggota persyarikatan Muhammadiyah, juga ada juga karena
letak sekolah dekat dengan rumah, alasannya lainnya adalah mereka tidak diterima di sekolah negeri dan sekolah swasta yang bagus saat itu adalah sekolah
Muhammadiyah.
52
Anak-anak yang bersekolah di Muhammadiyah tidak hanya masyarakat di sekitar Surakarta saja tetapi dari luar pulau Jawa juga ada seperti
Gorontalo, Sulawesi. Hal ini karena siapapun boleh masuk sekolah Muhammadiyah dengan catatan harus mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Cara masuk sekolah
52
Wawancara dengan Waluyo, tanggal 10 Mei 2010.
commit to user 177
125 Muhammadiyah adalah membayar uang pembayaran yang ditetapkan, berdasarkan
nilai atau catatan lulus dari sekolah yang terdahulu.
53
4. Teknik Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah-Sekolah Muhammadiyah