Periode Awal Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Di Surakarta

commit to user

BAB III PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA

A. Periode Awal Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Di Surakarta

Tahun 1930-1945 1. Periode Awal Mula Munculnya Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Tahun 1930 Program yang dipilih Muhammadiyah sejak didirikan adalah membersihkan Islam dari pengaruh ajaran yang salah, memperbaharui sistem pendidikan Islam dan memperbaiki kondisi sosial kaum muslimin. Diantara program-program yang menjadi tujuan dari Muhammadiyah adalah pendidikan. Bidang pendidikan merupakan aspek yang sangat menonjol dari pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah. Ide pembaharuan Muhammadiyah juga ditekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari pengaruh tradisi dan kepercayaan lokal. Pengaruh ini bertentangan dengan ajaran Islam sebagai gerakan pembaharuan Islam. Usaha yang dilakukan Muhammadiyah adalah tetap konsisten dengan semboyan “kembali pada ajaran yang murni, yakni Al-Qur’an dan Hadits ” sebagai sumber utama ajaran Islam untuk memecahkan persoalan- persoalan besar yang dihadapi umat Islam dengan mendorong kreatifitas intelekual. 1 1 Muhaimin, 2000, Pembaharuan Islam , Yogyakarta: Pustaka Panjimas, halaman 104. 53 commit to user 54 Dibidang pendidikan Muhammadiyah sangat berkeinginan untuk mencetak “elite” muslim terdidik yang memiliki identitas Islam yang kuat, mampu memberikan bimbingan dan keteladanan terhadap masyarakat. Pendidikan Muhammadiyah harus berani menghadapi tantangan kaum elite sekuler berpendidikan barat yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah berpendidikan barat. 2 Sistem pendidikan lainnya adalah pola-pola pendidikan di pesantren yang hanya mengajarkan agama saja. Kedua sistem pendidikan ini sangat bertolak belakang. Pendidikan barat sama sekali tidak memperhatikan pendidikan Islam. 3 Muhammadiyah Sebagai gerakan nasional yang lahir pada masa penjajahan Belanda selalu mempunyai komitmen yang tinggi untuk membantu kaum lemah seperti orang-orang miskin, anak yatim piatu dll dan membantu orang-orang yang tertindas seperti buruh tani, petani yang selalu di tekan dan dibebani pajak oleh pemerintah kolonial. Muhammadiyah membantu masyarakat bukan melalui jalur politik praktis tetapi melewati jalur pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan yang didasarkan nilai-nilai dan ajaran Agama Islam. 4 2 M. Din Syamsuddin edt, 1990, Muhammadiyah Kini Dan Esok , Jakarta: Pustaka Panji Mas, halaman 43. 3 Ari Anshori dkk, 1998, Reaktualisasi Tajdid Muhammadiyah , Surakarta: UMS Press, halaman 25. 4 Syukriyanto AR dan Abdul Munir Mulkhan peny, 1990, Pergumulan Pemikiran Muhammadiya h, Yogyakarta: SIPRESS, halaman 143 commit to user 55

2. Sistem Pendidikan Pesantren