Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta

commit to user 24 3. Setiap kali ijin berdirinya habis, masa berlakunya persyarikatan dapat meminta perpanjangan. 11 Permohonan itu isinya mengijinkan Muhammadiyah meluaskan organisasinya ke seluruh nusantara, maka maksud dan tujuan Muhammadiyah berubah menjadi: 1. Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran Agama Islam di Hindia Belanda. 2. Memajukan dan menggembirakan kehidupan cara hidup sepanjang kemauan Agama Islam kepada lid-lidnya. 12 Keluarnya Surat Ketetapan Pemerintah No.36 tanggal 2 September 1921. Yang isinya Muhammadiyah diijinkan untuk bergerak dan mengembangkan aktivitasnya diluar Yogyakarta, maka banyak kelompok pengajian yang berada di luar Yogyakarta menggabungkan diri kedalam organisasi Muhammadiyah.

3. Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya gerakan pembaharuan Muhammadiyah di Surakarta yaitu: a. Keterbelakangan serta kebodohan umat Islam hampir di semua aspek kehidupan. Keadaan miskin dan bodoh akibat dijajah oleh Belanda serta pikiran dan jiwa yang terbelenggu dalam adat istiadat yang telah lama ada. Hal ini karena kehidupan masyarakat tanpa adanya pendidikan yang bisa memajukan kesejahteraan masyarakat. Lahirnya sekolah-sekolah masa 11 Soekirjono, “Perkembangan Organisasi Muhammadiyah Dulu Kini Dan Yang akan Datang”, Langkah Baru Edisi Desember 2007, halaman 6. 12 Ari Anshori dkk, 1998, Reaktualisasi Tadjid Muhammadiyah , Surakarta: Muhammadiyah University Press, halaman 64. commit to user 25 penjajahan Belanda, hanya bisa menguntungkan penjajah tanpa mengubah nasib bangsa Indonesia. Awal ditetapkannya Politik Etis pada tahun 1818 yang menetapkan bahwa pribumi diperbolehkan masuk ke sekolah Belanda. Pemerintah juga menetapkan peraturan tata tertib yang di perlukan mengenai sekolah-sekolah bagi penduduk pribumi. Dalam prakteknya, pendirian sekolah- sekolah ini hanya diadakan untuk memenuhi kepentingan kaum kolonial Belanda dalam mempersiapkan tenaga kerja pribumi dengan harga murah. 13 Kebodohan umat Islam lainnya adalah banyaknya praktek-praktek bid’ah, khurafat dan tahayul yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan ini mereka lakukan untuk menghormati kepercayaan turun temurun yang mereka perole h dari nenek moyang mereka. Bid’ah adalah suatu pekerjaan atau perkataan yang diada-adakan sesudah masa Rasulullah SAW, tetapi kegiatan- kegiatan atau perkataan yang mereka lakukan itu tidak pernah dilaksanakan oleh para sahabat Nabi dan tidak ada dasarnya dalam Al- Qur’an maupun Hadits, sedangkan Agama Islam itu sendiri hanya memiliki 2 dasar yaitu Al- Qur’an dan Hadits. Penyakit lainnya adalah khurafat dan tahayul yang berisi hal-hal yang tidak masuk akal atau perkara-perkara yang sulit untuk dipercaya kebenarannya, yang saling bertentangan satu sama lain dan tidak terdapat dalam ajaran Islam. Khurafat dapat diartikan sebagai kepercayaan yang timbul dari cerita pendek yang tidak ada dasar kebenarannya dari kaidah Agama Islam dan tidak masuk akal. Pengertian tahayul adalah sebuah kepercayaan yang timbul karena khayalan seperti menganggap sesuatu seolah-olah memiliki 13 Rahadi, “Pendidikan Untuk Apa?”, Langkah Baru Edisi II November 2001, halaman 21. commit to user 26 kekuatan gaib. Khurafat dan tahayul merusak dan mengotori agama yang mengakibatkan tindak kemusyirikan dalam agama, maka wajib dijauhi. Musyirik di dalam Islam merupakan dosa besar yang jika di bawa mati tidak akan diampuni. 14 K. H Ahmad Dahlan melihatnya sebagai suatu gejala yang menonjol yang harus segera diberantas yaitu kerusakan dibidang kepercayaan agama yaitu adanya bentuk tahayul, bid’ah, khurafat, kebekuan dalam bidang hukum fiqih, kemunduran dalam pendidikan Islam dan kemajuan zending Kristen dan missie Khatolik. Bentuk- bentuk Bid’ah dan Khurafat yang biasa dilakukan oleh masyarakat: 1. Selamatan yang dilakukan untuk memperingati meninggalnya seseorang atau istilah Jawanya adalah mbedah bumi atau Ngesur Tanah yaitu doa-doa yang dilakukan di malam hari setelah seseorang meninggal dunia atau dinamakan Tahlil. Tahlil adalah membaca la ila ha illa Allah dan dimaksudkan agar pahala yang didapatkan dari berTahlil bisa dikirimkan kepada jenazah yang ada dalam kubur. Selamatan hari kematian yang berupa tahlilah ini dilaksanakan mulai pada hari pertama, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, kesetahun, dan dihari ke-1000 meninggalnya seseorang. 15 Biasanya Pelaksanaan upacara juga dilakukan pemotongan hewan kambing. Pelaksanaan selamatan ini tidak tepat dengan tanggal peringatan kematian seseorang, karena pelaksanaan hari selamatan dihitung dengan 14 Ibnu Salimi, 1981, Pengantar Kemuhammadiyahan , Surakarta : UMS, halaman 101. 15 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmd Adaby, 2005, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam , Yogyakarta: PT. Citra Karsa mandiri, halaman 116. commit to user 27 menggunakan penanggalan Jawa, bukan penanggalan nasional. Pelaksanaan upacara selamatan lebih cepat dari pada penanggalan Nasional. Biasanya kegiatan selamatan ini dengan mengundang beberapa orang untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh seseorang yang dipercaya bisa memimpin jalannya selamatan atau istilah Jawanya adalah Kondangan . Tujuan pelaksanaan upacara yang dilaksanakan selama berbulan-bulan sesudah seseorang meninggal adalah bermaksud untuk menolong yang meninggal itu, yang mula-mula bertempat tinggal di dalam kubur hingga kedunia akhirat dengan jalan memberikan doa-doa supaya perjalanannya keakhirat lancar. 16 Hal ini merupakan bentuk bid’ah yang harus ditinggalkan dari peribadatan Islam. 2. Selamatan pada waktu seorang ibu mengandung 7 bulan atau istilah Jawanya adalah Miton atau Tingkep yaitu selamatan bagi seorang wanita yang hamil pertama kali memasuki bulan ke tujuh. Peristiwa ini merupakan peninggalan adat istiadat jawa kuno biasanya diadakan dengan membuat rujak dari kelapa muda yang belum berdaging yang dikenal dengan nama cengkir dicampur dengan berbagai bahan-bahan lain seperti buah delima, buah jeruk dan lain-lain. Masing-masing daerah berbeda-beda cara dan macam upacara nuju bulan ini, tapi pada dasarnya bertujuan sama yaitu mendoakan bagi keselamatan calon bayi yang masih berada dalam kandungan. 17 Waktu selamtan 7 bulan ini biasanya dilaksanakan sebelum 16 Fischer, H, TH, 1980, Pengantar Anthoropologi Kebudayaan Indonesia , Jakarta: Pustaka Sarjana, halaman 121. 17 Ibid , halaman 114. commit to user 28 usia kandungan seorang wanita menginjak 7 bulan. Mitoni hanya dilaksanakan untuk kelahiran anak pertama dari pasangan suami dan istri. Persiapan acara selamatan ini sangat lengkap seperti 7 kain atau Jarik yang berbeda motif dan corak, 7 warna bunga atau bunga tujuh warna, mata air dari 7 sumur yang berbeda yang digunakan untuk mandi setiap satu kali gayung disiramkan oleh satu orang, sehingga seorang ibu yang hamil menerima 7 kali siraman dari 7 orang. Makanan yang diolah harus berjenis 7 macam nama seperti 7 macam sayuran, buah yang digunakan harus 7 macam buah, 7 macam jenis lauk pauk dll. 3. Selamatan pada waktu kelahiran seorang anak. Acara selamatan kelahiran ini biasanya dilaksanakan setelah 5 hari bayi lahir atau istilahnya sepa sar , atau setelah usia bayi 40 hari atau selapan . Upacara selamatan lainnya adalah yang dinamakan Tedak Siten merupakan salah satu tradisi Jawa, yaitu peringatan di mana seorang anak mulai dilatih berjalan dengan menapakkan kedua kakinya di bumi. Seorang anak yang berusia tujuh lapan 7 x 35 hari dimandikan dengan air kembang setaman. Setelah memakai pakaian baru, sang anak dibimbing ibunya menginjak jadah semacam nasi ketan tumbuk 7 warna. Wujud pengharapan orang tua terhadap buah hatinya agar si anak kelak siap dan sukses menampaki kehidupan yang penuh dengan rintangan dan hambatan dengan bimbingan orang tuanya, Tedak Siten dapat juga diartikan wujud penghormatan terhadap tanah air ini yang telah memberikan banyak hal dalam hidup manusia di bumi ini. 18 Upacara ini juga dinamakan 18 Triwidodo, “Tradisi Tedak Siten dan Kaitannya dengan Penghormatan Terhadap Matahari, Bulan dan Bumi ”, www. triwidodo.wordpress.com , 6 Oktober 2010, pulul 09.25. commit to user 29 upacara Turun Tanah. Sebelum usia bayi satu tahun biasanya dilakukan pemotongan rambut kira-kira bayi berumur tiga bulan. 4. Pengkeramatan terhadap kuburan orang yang dianggap suci yaitu dengan melakukan ziarah kubur. Maksud dari ziarah itu adalah meminta doa restu kepada roh yang telah meninggal, misal meminta pengelarisan dalam berdagang, meminta panjang umur, meminta jodoh, meminta pekerjaannya lancar dll. Pengkeramatan terhadap pohon-pohon yang dijadikan tempat meminta sesuatu, ada juga gua yang disembah dll. Tempat-tempat itu di percaya oleh masyarakat sebagai tempat yang bisa mengabulkan keinginannya dan keberuntungan dengan jalan pintas. 5. Selamatan pembuatan rumah dengan pembacaan doa-doa atau istilahnya Jawanya adalah kenduri. Selamatn ini dihadiri oleh beberapa orang yang berkumpul dalam rumah yang baru selesai dibangun. Membentuk sebuah lingkaran ditengah-tengah mereka ada nasi dan lauk pauk yang akan dibagikan, dengan dipimpin oleh seseorang yang dipercaya. Diadakan pembacaan doa ini diharapakan penghuni rumah selamat dan tidak ada makhluk-makhluk lain yang mengganggu rumah yang akan mereka tinggali atau tolak bala dan memperkuat bangunan. 19 6. Kepercayaan terhadap jimat. Jimat adalah benda yang dianggap mengandung kesaktian dapat menolak penyakit, menyebabkan kebal, dsb. Kepercayaan terhadap jimat merupakan suatu peninggalan kebudayaan dinamisme. Sedangkan kepercayaan dinamisme itu sendiri adalah kepercayaan bahwa 19 Anton T Soemantri, “Tradisi Pada Saat Bangun Rumah” www.eramuslim.com , 6 Oktober 2010, Pukul 12.35. commit to user 30 segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidupnya. Benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan tertentu seperti tulisan mantra, keris, cincin, cincin batu akik, kalung, ikat pinggang, bunga kering, batu, rambut dll. 20 Dipakainya salah satu dari benda-benda ini maka pemiliknya akan terlindungi dan terpenuhi apa yang diinginkannya. Alasan mencari jimat ini adalah mendapatkan sesuatu dengan mudah tanpa bekerja dengan keras. Hal ini merupakan perbuatan yang menyekutukan Tuhan YME. Orang-orang yang memiliki jimat ini biasanya orang yang tidak memiliki iman yang kuat dan kurangnya pengetahuan tentang agama. 7. Percaya dengan kekuatan supranatural atau dukun atau ahli-ahli nujun. Dukun adalah orang yang dianggap tahu segalanya dan bisa memenuhi apa yang diinginkan oleh orang yang meminta bantuan. Dukun biasanya memberikan mantra-mantra tertentu dan tindakan-tindakan tertentu. Ada juga yang harus memberikan imbalan tertentu. Sampai sekarang banyak orang yang masih datang kedukun untuk meminta sesuatu seperti minta jodoh, minta dapat pekerjaan, meminta dukun untuk menyantet orang yang dibenci dll. Praktek magis atau supranatural ini dipelajari dari nenek moyang bangsa Indonesia. Tindakan perdukunan ini dilakukan seseorang, apabila mereka merasa menghadapi kesulitan-kesulitan, ketika akan memulai usaha biasanya meminta tolong kepada dukun atau ahli nujun. Ahli 20 Semokeragon, “Pengalaman Membuang Jimat”, www.kenz.or.id , 06 Oktober 2010, pukul 12.00. commit to user 31 nujun atau dukun dianggap bisa menjadi perantara orang biasa untuk meminta pertolongan dari dunia gaib. 21 Muhammadiyah berusaha untuk memurnikan ajaran Islam dari pengaruh praktek tahayul, b id’ah dan khurafat yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat sejak lama. Agama Islam yang mempunyai Al- Qur’an dan Hadits sebagai dasarnya berusaha untuk melakukan pemurnian agama dari praktek-praktek tahayul, b id’ah dan khurafat. Agama Islam itu sendiri berarti Agama Allah yang di bawa oleh sekalian Nabi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat. 22 Langkah Muhammadiyah untuk memberantas praktek tahayul, bid’ah, khurafat yaitu membersihkan Islam dari pengaruh kebiasaan- kebiasaan bukan Islam seperti p raktek tahayul, bid’ah, khurafat, memformulasikan kembali alam fikiran modern, reformasi pendidikan Islam, mempertahankan Islam dari pengaruh luar, berusaha melepaskan diri dari belenggu penjajahan. 23 b. Kemiskinan yang sangat parah yang diderita umat Islam. Masyarakat masih hidup dalam kekuasaan Pemerintahan Kolonial Belanda dengan kehidupan yang sengsara. Masyarakat hanya bermata pencaharian sebagai petani atau hanya sebagai buruh tani. Pendapatan mereka hanya bisa digunakan untuk makan seadanya. Kebanyakan penduduk tidak mengeyam pendidikan, mereka hanya 21 Fischer, H, TH, op. cit , halaman 161. 22 Syamsi Sumardjo, 1967, Penyuluhan Muhammadiyah dengan Tokoh-tokohnya Dalam Kebangunna Islam , Yogyakarta: Mualimat, halaman 4. 23 Tim, 1985, Cita dan Citra Muhammadiyah , Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 86. commit to user 32 busa bertani atau buruh tani. Pemerintah Kolonial Belanda menindas dan menjadikan masyarakat miskin. Mereka mengambil kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran di Negeri Belanda. Mereka melaksanakan praktek memecah belah bangsa Indonesia, supaya bangsa Indonesia yang masyarakatnya kebanyakan bodoh tidak melakukan pemberontakan. Akibatnya kehidupan bangsa Indonesia sebagai bangsa terjajah menjadi tunduk dan mengabdi kepada bangsa lain. Hal ini menjadikan masyarakat miskin mematuhi perintah yang diberikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Masyarakat kecil hanya bekerja sebagai buruh tani, kuli perkebunan, bahkan banyak juga rakyat yang hidup sebagai budak, untuk melayani kepentingan orang asing. 24 Bangsa Belanda mengambil kekayaan bumi Jawa dengan segala cara seperti dengan melakukan penyerahan-penyerahan wajib dalam bentuk memberlakukan sistem tanam paksa, memberlakukan Undang-Undang Agraria dll. Diberlakukannya penyerahan-penyerahan wajib oleh Pemerintah Kolonial Belanda menyebabkan rakyat menjadi semakin menderita, miskin bahkan timbul bencana kelaparan. Akibatnya banyak rakyat yang meninggal. Dalam keadaan yang lemah rakyat dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang diperintahkan oleh pemerintah Kolonial. c. Keadaan Pendidikan Islam yang sudah sangat kuno, yaitu Sistem Pendidikan Pesantren. Sistem Pendidikan Pesantren hanya memberikan pelajaran Agama Islam saja. Akibatnya, hasil lulusan dari pesantren hanya memiliki ilmu agama saja, tanpa memiliki ilmu pengetahuan yang bisa digunakan untuk menghadapi perkembangan zaman. Keadaan ini, membuat para pembaharu Islam seperti K.H. Ahmad Dahlan untuk melaksanakan pembaharuan dalam pendidikan. 24 Tim, 1978, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Tengah , Semarang: Departemen P dan K, halaman 155. commit to user 33 Pembaharuan Muhammadiyah ini dilakukan karena Jawa sudah banyak pengaruh- pengaruh dari kegiatan Missionaris Kristen. Pengaruh Missionaris Kristen ini menjadikan tantangan bagi pemimpin-pemimpin muslim untuk melakukan perubahan. Penyebab pembaharuan lainnya adalah karena di Indonesia terjadi sistem pendidikan yang dualisme yaitu Sistem Pendidikan Barat dan Sistem Pendidikan Pesantren. Kedua model pendidikan ini memiliki akar dan kepribadian yang bertolak belakang. Pesantren merupakan pusat tempat Pendidikan Islam tetapi mengalami kemunduran karena terisolasi dari perkembangan masyarakat modern. Pelajaran yang diberikan di pesantren hanya agama Islam saja dan hanya menggunakan buku-buku dari Mesir untuk agama dan Bahasa Arab. Kebalikannya di pihak lain adalah Sekolah Model Barat bersifat sekuler yang mengancam batin para pemuda pribumi, karena dijauhkan dari agama dan budaya Indonesia. Penyebabnya adalah Sekolah Model Barat hanya memberikan pelajaran pengetahuan yang bersifat barat yang didasarkan pada situasi dan kondisi di Eropa. Pendidikan Barat menghasilkan lulusan-lulusan yang berintelek tinggi namun lemah imannya, karena tidak paham agama. Pendidikan Belanda hanya memberikan pelajaran umum saja dengan buku-buku yang berasal dari Belanda. Sekolah hanya untuk mendidik rakyat, bukan untuk mempertinggi taraf penghidupan rakyat, melainkan untuk kepentingan kaum penjajah juga yaitu menutupi kebutuhan akan pegawai-pegawai murahan. 25 Tujuan pemakaian buku-buku dari Belanda adalah 1 agar para pemuda yang belajar jauh dari sejarah bangsanya, 2 supaya tumbuh sebagai generasi muda yang tidak memiliki nasionalisme atau anti nasionalisme, 3 agar para 25 Djumhur dan Danasuparta, 1976, Sejarah Pendidikan , Bandung: CV. Ilmu, halaman 123. commit to user 34 pemuda tidak merasa memiliki bangsanya sehingga terlepas dari masyarakat dan kebudayaannya dan tumbuh sebagai manusia yang egois, materialistis yang bertentangan dengan jiwa bangsa Indonesia. Terjadinya sistem dualisme pendidikan ini, membuat Muhammadiyah menginginkan untuk menghilangkan sistem dualisme ini. Muhammadiyah memilihnya dengan cara memadukan 2 sistem pendidikan ini menjadi satu yaitu model pesantren dengan mengambil mata pelajaran Islam dan model sistem pendidikan barat dengan mengambil sistem pendidikan umumnya. Muhammadiyah tidak menyutujui sistem pendidikan dualisme ini, sekolah-sekolah pemerintah hanya menghasilkan para lulusan yang hanya dapat memenuhi keperluan administrasi pemerintah atau perusahaan-perusahaan Belanda, tanpa mempunyai keterampilan ataupun kemampuan dan keberanian untuk berusaha sendiri ditengah-tengah masyarakat. Untuk sekolah-sekolah di pesantren hanya bisa menjadi kiai saja. Sedangkan kehidupan terus berlangsung dengan kenyataan bahwa hidup sehari-hari menuntut keterampilan disamping pengetahuan agama. Muhammadiyah berusaha untuk menghadapi diskriminasi pendidikan orang Belanda dengan membuka lembaga-lembaga pendidikan yang mampu bersaing dengan lulusan sekolah asing. Dimasukkannya mata pelajaran umum ke dalam kurikulum pesantren dan mata pelajaran agama ke dalam kurikulum sekolah umum. Diharapkan dengan cara ini seorang tamatan pesantren atau sekolah umum muncul sebagai pribadi muslim yang utuh yaitu memiliki ilmu dan commit to user 35 akhlak mulia yang baik atau antara otak dan hati mereka sama-sama terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi hidup mereka nantinya. 26 Pendidikan Muhammadiyah sangat mementingkan Tauhid, karena bagi umat Islam Tauhid merupakan sifat utama yang membedakannya dari agama-agama lain. Tauhid sebagai sentral dan dasar keyakinan dalam Islam ini menjadi sumber totalitas sikap dan pandangan hidup umat dalam keseluruhan dimensi kehidupan. 27 Tauhid merupakan pengakuan tentang kepercayaan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Namun kebanyakan masyarakat Jawa salah dalam memberi makna terhadap Tauhid yaitu sebagian masyarakat Islam masih mempercayai berbagai peninggalan kepercayaan animisme, Hindu dan Budha yang menyebabkan pada perbuatan yang syirik. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan mereka mempersekutukan Tuhan. Menurut kepercayaan masyarakat, bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah mempertahankan Tauhid. Kecenderungan ini dilakukan karena kurangnya pengetahuan Agama Islam. Menurut K.H. Ahmad Dahlan perbuatan ini salah, karenanya beliau ingin memberantas praktek TBC Tahayul , Bid’ah, Khurafat seperti kebiasaan sihir, pemakaian jimat, penghormatan kepada keris, pemakaian batu-batu akik yang dianggap membawa nasib baik bagi pemakainya, penghormatan ditempat-tempat yang keramat dll. Adanya Tauhid diharapkan masyarakat bisa berubah dari kebiasaan- kebiasaan itu. Menurut K.H. Ahmad Dahlan untuk mengatasi keadaan 26 Akmal Nasery, 1991, Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia , Bandung: Mizan, halaman 47. 27 Haedar Nashir , “Prespektif Tauhid Sosial untuk Pemberdayaan Masyarakat”, www. Muhammadiyah.or.id , 6 Oktober 2010, Pukul 13.00. commit to user 36 masyarakat selain dengan Tauhid juga dengan memberikan pengarahan pendididkan Agama Islam. Dengan pendidikan agama yang diberikan diharapkan masyarakat bisa mengubah kebiasaan yang buruk dan menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya sesuai dengan Al- Qur’an dan Hadits. Pemikiran pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammadiyah selain dibidang pendidikan yang sampai saat ini masih dipercayai dan dilakukan oleh umat Islam ialah: 1. Letak Kiblat Masjid Kebanyakan arah kiblat masjid-masjid Jawa, menurut K.H. Ahmad Dahlan tidak menghadap kearah Kabah di Mekah. Beliau masih banyak melihat masjid- masjid yang berkiblat kearah barat, termasuk Masjid Agung di Kauman Yogyakarta pada waktu itu. Menurut K.H. Ahmad Dahlan dengan menggunakan perhitungan Ilmu Falag ilmu geografi masjid-masjid itu seharusnya menghadap kearah barat laut. 28 Kiai menyadari untuk mengubah pandangan umat masyarakat sangatlah sulit, maka perlu dengan hati-hati. 2. Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri Menurut pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dengan menggunakan perhitungan ilmu Hisab hari raya Idul Fitri akan jatuh tepat pada tanggal 1 bulan syawal, dengan munculnya bulan diarah barat. Keluarnya Surat Ketetapan Pemerintah No.36 tanggal 2 September 1921. Yang isinya Muhammadiyah diijinkan untuk bergerak dan mengembangkan aktivitasnya diluar Yogyakarta waktu itu, maka banyak kelompok pengajian yang berada di luar Yogyakarta menggabungkan diri ke dalam organisasi 28 Abdul Mu’ti, 2009, Islam Berkemajuan Kisah Perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah Masa Awal , Banten: Al-Wasath, halaman 32-33. commit to user 37 Muhammadiyah. Kelompok pengajian yang ada di Surakarta yang bernama SATV juga bergabung dengan Muhammadiyah tahun 1922. SATV inilah yang akhirnya menjadi organisasi Muhammadiyah di Surakarta sampai sekarang.

B. Proses Terbentuknya Muhammadiyah Cabang Surakarta 1. Sejarah Berdirinya SATV

Di dalam sejarah gerakan Islam di Indonesia, Surakarta merupakan salah satu kota terpenting. Surakartalah lahirnya Sarikat Dagang Islam pada tahun 1905. gerakan ini merupakan gerakan Islam terorganisir pertama dalam sejarah Indonesia. 29 Organisasi Sarikat Dagang Islam atau SDI didirikan oleh pengusaha batik Solo yang bernama H. Samanhudi. Alasan didirikan SDI adalah karena H. Samanhudi terpengaruh oleh Gerakan Jamiyat Khair yang didirikan di Batavia pada kira-kira tahun 1905. Tujuan organisasi Jamiyat Khair adalah untuk tolong menolong dan bantu membantu. Organisasi ini didirikan oleh orang-orang Arab dan orang Sumatera. Organisasi ini dibentuk untuk menghadapi aktivitas pengusaha-pengusaha dari Cina. 30 Sarekat Dagang Islam sendiri awalnya hanya sebuah perkumpulan dagang yang berdasarkan koperasi dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam, agama yang terbesar dalam masyarakat Indonesia. 31 Karena semakin berkembang, SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 10 29 Robby Sugara, “Islam Radikal di Solo dari Kelompok Muslim Modernis” , www.muhammadiyah.co.id, 5 April 2008, pukul 17.51. 30 Robert Van Niel, 1984, Munculnya Elit Modern Indonesia , Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, halaman 122-123. 31 A.K. Pringgodigdo, 1994, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia , Jakarta: Dian Rakyat, halaman 4. commit to user 38 September 1912. Selama masa-masa awal kemunculan SI selalu mengedepankan semangat nasionalisme Islam Jawa untuk menggalang dukungan dari kalangan rakyat. Akibatnya SI sering terlibat dalam gerakan protes baik dengan Pemerintah Kolonial maupun pihak Keraton Surakarta Hadiningrat. 32 Terjadinya gerakan protes SI kepada Keraton Surakarta Hadiningrat, karena sifat Solo yang mempunyai ikatan kuat dengan tradisi kehidupan Jawa. Juga karena bertambahnya aktivitas misi Kristen. Penyebab lainnya terjadi gerakan protes adalah karena terdesaknya orang-orang dagang Islam dengan pengusaha-pengusaha Cina. Para pengusaha Cina banyak mengambil untung dengan menerobos kehidupan ekonomi pribumi, akibatnya mereka terpaksa keluar dari tujuan organisasi yang awalnya hanya bersifat dagang. Akhirnya SI memasuki kegiatan politik. Bentuk-bentuk protes SI Surakarta seperti ikut terlibatnya dalam huru hara yang terjadi di Surakarta. Para anggota SI melakukan pembakaran dan mengganggu ketertiban umum. Banyaknya protes yang dilakukan SI Surakarta, Residen Surakarta terpaksa mengambil keputusan untuk mengeluarkan suatu dekrit yang isinya mengurangi akivitas organisasi SI. Setelah dekrit ini dikeluarkan maka kantor Pusat SI yang ada di Solo pindah ke Surabaya. Di Surabaya SI memiliki sebuah akte pendirian. 33 Di Surakarta kelompok SI ini tetap menempati posisinya dan lebih cenderung pada gerakan Islam Marxis yang dipimpin oleh Misbach. Gerakan ini tetap menyuarakan pembelaan pada kaum tertindas yaitu rakyat. Misbach merupakan salah satu pelopor bangkitanya umat Islam di Solo. Awal kariernya 32 Robby Sugara, op.,cit ., halaman 3. 33 Robert Van Niel, o p. cit. , 126-128. commit to user 39 dimulai dari mengikuti pengajian di Kampung Sewu yang didirikan oleh Kring Sarekat Islam tahun 1913. Kring sendiri adalah sebuah lingkaran atau kelompok yang lebih kecil dari cabang atau dibawah cabang. 34 Pengajian yang diikuti Misbach ini, didirikan oleh Kring Sarekat Islam. Pengurus harian Kring ini adalah: Ketuanya ialah M.Ng. Darsosasmito, Penulisnya ialah M. Kromosigro R.L. Totosuhardjo, Bendahara oleh M.Ng. Parikrangkungan R.T. Prawirodiningrat. Pengurus harian Kring ini mempertimbangkan bahwa untuk Kampung Sewu perlu diadakan ceramah- ceramah atau kursus Agama Islam, agar para anggota terutama Pengurus Sarekat Islam Kring mendapat pengetahuan mengenai persoalan agama dan pokok dasar ajaran Islam. Pengajian ini juga bertujuan untuk mendalami ajaran Islam dan membina keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT. Pengajian ini dilaksanakan dirumah Raden Ngabei Martosuwignyo Bupati Anom Raden Temenggung Sindoeredjo di Kampung Sewu. Pengajian Kring Sarekat Islam yang sudah berjalan selama satu tahun, kemudian pada tahun 1914 pelaksanaan pengajian dipindah ke rumah M.Ng. Darsosasmito. Di rumah ini diadakan kursus Agama Islam sebagai gurunya adalah H Misbach dan kursus diadakan setiap setengah bulan sekali. Setelah ceramah H. Misbach, kemudian membuka kesempatan untuk tanya jawab terutama mengenai agama selain agama Islam misalnya Kristen, Budha, Theosofi dan Ilmu Klenik 34 Takashi Shiraishi, 2005, Zaman Bergerak Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926 , Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, halaman 172. commit to user 40 Kebatinan, ternyata dalam hal ini H. Misbach kurang menguasai persoalan yang ditanyakan oleh peserta pengajian, sehingga jawabannya tidak memuaskan. 35 H. Misbach memberikan saran untuk mendatangkan para pimpinan Muhammadiyah dari Yogyakarta. Diantara para pimpinan Muhammadiyah yang diminta datang adalah K.H. Ahmad Dahlan. Tujuan didatangkan K.H. Ahmad Dahlan adalah untuk memberikan pengajian atau keterangan-keterangan tentang agama Islam yang belum dipahami oleh para pengikut pengajian. 36 Di tahun 1915 tepatnya pada tanggal 15 Januari, Misbach menerbitkan surat kabar bulanan dengan nama Medan Moeslimin. Surat kabar ini sebagai langkah permulaan Misbach kedalam pergerakan dan memegang bendera Islam. Medan Moeslimin isinya selalu membicarakan masalah atau persoalan Agama Islam secara luas. Di surat kabar ini juga menulis tentang cara memodernisasi pendidikan agama, agar terus ditekankan. Dari segi kegiatannya, Misbach banyak memiliki persamaan dengan K.H. Ahmad Dahlan yamg memang dikenal oleh Misbach. 37 Misbach dan beberapa pemimpin pengajian telah merundingkan untuk mendatangkan pemimpin Muhammadiyah. Peristiwa kedatangan para pemimpin Muhammadiyah Yogyakarta ini terjadi pada tahun 1916. Untuk menyambut kedatangan K.H.Ahmad Dahlan, kemudian dibentuk panitia.yang terdiri dari: 35 Muhammad Amir, 1990, Muhammadiyah Yang Saya Ketahui Sebelum Kelahiran Muhammadiyah Cabang Surakarta , Surakarta: PDM, halaman 1. 36 Tim Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Tengah , op.cit ., halaman 69. 37 Takashi Shiraishi, o p.cit ., halaman 174-177. commit to user 41 a. Ketua : H. Misbach b. Wakil Ketua : M.Ng. Darsosasmito c. Penulis 1 dan 2 : M. Harsolumakso dan M.Ng. Parikrangkungan d. Bendahara : R. Sontohartono e. Pembantu Umum : M. Sukarno dan M. Sudiono Pembicaraan panitia mengambil keputusan bahwa ceramah atau kursus yang diadakan untuk umum dan bertempat dirumah M. Harsolumakso di Keprabon Tengah Surakarta. Adapun Kiai yang datang dari Yogyakarta adalah K.H.Ahmad Dahlan, H. Fachruddin, H. Hadjid, Ki Bagus Hadikusumo. 38 Kegiatan kursus ceramah ini dilaksanakan dirumah M. Harsolumakso di Keprabon Tengah Surakarta berjalan lancar dan selalu dikunjungi oleh orang banyak. Atas keputusan panitia penyambutan kedatangan K.H. Ahmad Dahlan maka perhimpunan ini diputuskan untuk diganti namanya menjadi Muhammadiyah Cabang Surakarta. Namun nama Cabang Muhammadiyah belum boleh dipakai, karena Perhimpunan Muhammadiyah Yogyakarta hanya memiliki Surat Ketetapan Pemerintah Nomor 81 Tanggal 22 Agustus 1914 dan hanya boleh berlaku untuk pembentukan di Kota Yogyakarta. Ketetapan ini diperbaharui lagi dengan Ketetapan No.40, 16 Agustus 1920. Yang isinya Muhammadiyah sebagai persyarikatan memiliki Badan Hukum yang ditanda tangani oleh C.H. Welter Gouvernement Secreta ris 39 38 Muhammad Amir, o p.cit ., halaman 2. 39 UITTREKSEL uit het Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie, Batavia, den 16 den Augustus 1920 No.40. commit to user 42 Awal berdirinya Cabang Muhammadiyah dilarang oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Terpaksa panitia perhimpunan itu kelihatan berdiri sendiri tanpa menjadi bagian dari Muhammadyah Yogyakarta. Kring Sarekat Islam ini memiliki keinginan untuk lebih maju maka timbullah perpecahan di dalam anggota-anggotanya. Di kalangan anggota yang muda timbul keinginan untuk memperkuat Kring ini. Atas usul dari K.H. Ahmad Dahlan menganjurkan agar Cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain. 40 Akhirnya organisasi Islam ini oleh K.H. Ahmad Dahlan diberi nama “Sidiq Amanah Tabligh Vatonah”. Pembentukan SATV ini terjadi pada tahun 1917. Tersirat dari namanya tujuan dari SATV ini terutama adalah “memperkuat kebenaran Islam dan memajukan Islam meniru Muhammadiyah Yogyakarta. Dasar keyakinan SATV adalah memb uat agama “Islam Bergerak” yang juga merupakan slogan dari SATV. Misbach tampil sebagai mubaligh SATV terkemuka, bukan karena kata-katanya tetapi karena perbuatannya untuk menggerakkan Islam, mengadakan pertemuan tabligh, menerbitkan jurnal, mendirikan sekolah, menentang tindakan melawan wabah penyakit yang merugikan serta semua bentuk-bentuk penindasan. Aktivitas SATV ini tidak banyak berbeda dengan yang dilakukan oleh Muhammadiyah Yogyakarta. Sama dengan halnya Muhammadiyah, SATV mengadakan pertemuan tabligh, mendirikan sekolah Bumiputera modern dengan memadukan pelajaran keagamaan dan ilmu pengetahuan, mulai menerjemahkan AL- Qur’an dan teks-teks keagamaan klasik berbahasa Arab kedalam Bahasa Jawa. Medan Moesliman dan Islam Bergerak yang berdiri tahun 1917 menjadi media propaganda SATV. 40 Tim, 2005, Profil Muhammadiyah Surakarta 2005 , Surakarta: PDM, halaman 14-15. commit to user 43 Awal berdirinya SATV ini memiliki perbedaan dengan organisasi Muhammadiyah Pusat dalam 2 hal yaitu 1 Muhammadiyah menempati posisi strategis ditengah masyarakat keagamaan Yogyakarta sedangkan SATV dipimpin oleh seorang pedagang batik muslim saleh yang merasa dikhianati oleh pejabat – pejabat keagamaan dan manipulasi melalui kebohongan, penipuan yang dilakukan Pemerintah Kapitalis dan missonaris Kristen. 2 Militasi propaganda Muhammadiyah bergerak atas dasar keyakinan bahwa bekerja untuk Muhammadiyah berarti hidup sebagai muslim sejati. SATV militasinya berasal dari ketakutan akan manipulasi dan dari keinginan membuktikan keislaman mereka melalui perbuatan. 41 Dasar dan tujuan dari SATV sama dengan Muhammadiyah. SATV sendiri merupakan akronim dari sifat nabi yang memiliki arti sebagai berikut: 1. Sidiq atau jujur yang maksudnya untuk menjadi seorang pemimpin yang baik pertama-tama diperlukan adanya kejujuran. Tanpa adanya kejujuran, tidak mungkin seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik. 2. Amanah atau dapat dipercaya yaitu apabila seseorang ingin menjadi seorang pemimipin yang baik diperlukan adanya sifat amanah, maka tidak mungkin masyarakat yang dipimpinnya akan menjadi lemah. Karena tanpa adanya sifat amanah dari seorang pemimpin maka akan menimbulkan bencana di dalam kehidupan bermasyarakat. 3. Tabligh atau menyampaikan yaitu sifat selalu menyampaikan atau mengkomunikasikan pesan-pesan kebenaran dan kebaikan guna membina 41 Takhasi Shiraisi, op.cit ., halaman 185. commit to user 44 umat, tanpa adanya tabligh umat atau rakyat tidak akan mengetahui pesan- pesan kebenaran dan kebaikan. 4. Vatonah atau cerdas yaitu harus selalu memiliki kecerdasan, kreatifitas, semangat inovatif dan diharapkan dapat memajukan masyarakat dengan lebih baik

2. Terbentuknya Muhammadiyah Cabang Surakarta