commit to user 148
125
3. Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Sekolah-sekolah Muhammadiyah Tahun 1945 -1970
Perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah tahun 1940 sampai 1970 mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi masyarakat. Majlis Pendidikan dan
Pengajaran Muhammadiyah
mengembangkan peranannya
guna mengikuti
perkembangan zaman serta memenuhi tuntutan masyarakat pendukungnya tetapi terdapat hambatan dalam mencapai tujuan tersebut. Hambatan yang dialami dijadikan
sebagai tantangan untuk memajukan sekolah Muhammadiyah.
28
a. Faktor-faktor dan tantangan penghambat perkembangan sekolah Muhammadiyah
antara lain adalah: Faktor pertama adalah banyaknya sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan
bagi orang tua yang merupakan anggota dari organisasi Muhammadiyah. Alasan lainnya, jika anaknya bersekolah di sekolah Muhammadiyah maka anaknya akan
memperoleh ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang sebanding. Anak-anak itu diharapkan menjadi manusia yang beriman, berakhlak, berilmu pengetahuan umum
tetapi bisa juga berguna bagi orangtua dan bangsa dan negara. Alasan lain masuk ke sekolah Muhammadiyah adalah karena nilai kelulusan tidak termasuk kriteria masuk
sekolah negeri yaitu mereka masuk sekolah Muhammadiyah setelah tidak diterima di sekolah negeri, hal ini karena sekolah negeri tidak dapat menampung calon murid
melebihi ruang kelas. Ada anggapan yang diterima di sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah anak-anak yang nilainya rendah, sehingga masyarakat
28
Wawancara dengan Hartoyo, tanggal 10 Juni 2010.
commit to user 149
125 beranggapan sekolah Muhammadiyah mutu pendidikannya jelek. Sekolah yang
awalnya dianggap sebagai sekolah rendahan, namun justru banyak murid-murid yang berasal tidak hanya dari daerah Surakarta saja tetapi ada juga yang berasal dari luar
Jawa seperti Gorontalo, Makasar dll. Murid-murid hasil pendidikan Muhammadiyah juga banyak yang menjadi tokoh besar dalam sistem pemerintahan Indonesia seperti
Amien Rais, Din Syamsudin, Syamsul Ma’arif dll.
Faktor kedua adalah banyaknya pembahasan orang-orang yang negatif tentang sekolah Muhammadiyah seperti biaya di sekolah Muhammadiyah mahal walaupun
sebenarnya biaya pendidikan sudah disesuaikan dengan tingkat ekonomi orang tua calon murid. Tersebarnya berita-berita buruk tentang Muhammadiyah, karena
terdapat orang-orang yang tidak menghormati dan menghargai kesepakatan yang telah ditentukan oleh sekolah Muhammadiyah sehingga permasalahan yang
seharusnya menjadi rahasia menjadi tersebar dilingkungan luas.
29
Munculnya isu-isu ini, karena persaingan sekolah-sekolah yang ada di Surakarta. Hal ini karena di
Surakarta banyak berdiri sekolah-sekolah lain. Kebanyakan murid-murid yang masuk, karena nilainya tidak masuk ke sekolah negeri. Hal ini diungkap oleh Waluyo
mantan murid Muhammadiyah. Masuk ke SMA Muhammadiyah karena tidak masuk SMA N I. Pengaruh lainnya adalah karena disuruh orangtua. Para orangtua yakin
sekolah Muhammadiyah adalah sekolah yang baik pada zaman itu.
29
Wawancara dengan Rizky Pradana, tanggal 29 September 2010.
commit to user 150
125 Faktor yang ketiga yaitu tingkat kedisiplinan dalam proses tata krama, disiplin
waktu dan tata cara berpakaian seragam yang telah ditetapkan kurang mendapat partisipasi atau kerjasama dari para murid. Para murid yang mentaati peraturan
karena keterpaksaan dan bukan karena kesadaran sebagai murid. Bentuk-bentuk ketidakdisiplinan murid sekolah seperti melarikan diri lompat pagar karena tidak
menyukai salah satu jenis pelajaran, datang kesekolah tidak tepat waktu, kurangnya kesadaran murid-murid perempuan untuk memakai jilbab kerudung kepala. Dari
semua ketidakdisiplinaan sedikit-demi sedikit pelanggran tersebut diperbaiki. Ketidakdisiplinan ini terjadi karena peraturan yang telah disepakati hanya sebagai
simbol tanpa ada tanggapan dan dukungan nyata. Hal ini menimbulkan kesan sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak bisa mendidik dengan baik siswa dan
siswinya. Faktor yang keempat yaitu hubungan yang kurang terjalin dengan akrab
antara guru, murid, dan orang tua, karena kurangnya komunikasi hubungan guru dan murid tidak ada keterbukaan dalam menyukseskan pendidikan yang diajarkan oleh
guru dan keinginan murid, aspirasi murid belum didengarkan. Hubungan tidak baik, guru menginginkan untuk dihormati sedangkan murid ingin didengar aspirasinya,
kebanyakan dari murid takut mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Untuk hubungan antara guru dan orangtua murid hanya bersifat resmi. Hubungan itu terjalin
hanya pada peristiwa tertentu seperti pengambilan rapot. Orangtua murid merasa
commit to user 151
125 tidak dilibatkan dalam menentukan tujuan pendidikan sehingga orangtua kurang
memahami perkembangan anaknya.
30
Faktor kelima yaitu adanya ketidakselarasan serta perbedaan pendapat tentang tata cara proses belajar mengajar. Ada beberapa pengajar yang otoriter dan
ada juga yang sabar dalam penyampaian materi pendidikan sehingga menimbulkan pertentangan antar sesama tenaga pengajar. Diantara guru tidak ada ketentraman
artinya satu sama lain tidak berjalan dengan kekompakan. Masing-masing merasa paling benar dalam memberikan bimbingan dan menimbulkan masalah dalam
memberikan bimbingan. Faktor keenam yaitu adanya ketidaksamaan dalam agama yang dianut oleh
para murid seperti masih sangat nampak unsur kejawen budaya lokal dalam masyarakat. Hal ini karena Surakarta memiliki ciri kejawen yang sangat tampak,
kebanyakan Agama Islam yang dianut adalah Islam kejawen, bahkan ada murid yang bukan beragama Islam. Hal ini menyebabkan sulitnya menanamkan Islam yang sesuai
dengan Al- Qur’an dan Hadits, sehingga pelajaran mengenai Agama Islam dipelajari
dari awal baik penanaman akhlak, cara sholat yang benar, Al- Qur’an, Hadits.
31
b. Tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah dengan semakin
meluasnya perkembangan zaman adalah:
30
Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.
31
Wawanacara dengan Waluyo, tanggal 10 Oktober 2009.
commit to user 152
125 1.
Bersifat ekstrem, Sekolah Muhammadiyah menghadapi semakin kompleknya perkembangan dunia. Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
disebabkan semakin banyaknya budaya asing dan pengaruh-pengaruh asing yang datang. Kemajuan-kemajuan ini ada yang bersifat menguntungkan dan
merugikan bagi warga Muhammadiyah. Dari segi menguntungkan adalah semakin meluasnya sarana informasi yang canggih lewat media intensif koran,
majalah dll, umat Islam dapat mengetahui banyak hal, seperti tentang pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan dll. Dari segi negatif media
pengetahuan dan teknologi canggih adalah tersebarlah isu-isu yang jelek tentang agama, banyaknya aksi asusila, budaya malas, perubahan cara
berpakaian, jenis-jenis makanan dll. Terjadinya perubahan-perubahan ini, otomatis membuat sekolah-sekolah Muhammadiyah harus menyesuaikan
supaya murid-murid Muhammadiyah tidak kehilangan iman dan bisa membedakan hal yang positif dan negatif.
2. Dari segi interen, Muhammadiyah akan semakin merasakan kekurangan kader-
kader ulama penerus organisasi. Hal ini disebabkan karena banyak lulusan- lulusan dari Muhammadiyah yang memilih untuk bekerja di berbagai bidang
dari pada menjadi kader-kader Muhammadiyah.
32
32
Syukriyanto AR dan Abdul Munir Mulkan,
op.cit
, halaman 59.
commit to user 153
125
4. Usaha-usaha Pengembangan Pendidikan Muhammadiyah