commit to user 48
mengumpulkan dana tetapi juga siap menyumbangkan uang mereka sendiri ke berbagai kegiatan Muhammadiyah Cabang Surakarta seperti penerbitan jurnal
baru, pendirian
sekolah Muhammadiyah
baru, perpustakaan
serta menyelenggarakan
pertemuan tabligh.
Selain dari
pemimpin-pemimpin Muhammadiyah, dana yang digunakan berasal dari percetakan. Percetakan ini
didirikan atas inisiatif R. Sontohartono seorang bendahara Muhammadiyah. Percetakan ini bernama CV. Percetakan Persatuan. Dari hasil percetakan ini
dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Muhammadiyah Cabang Surakarta.
47
1. Bagian Cabang Pendidikan atau Afdeling Onderwijs
Bagian Cabang Pendidikan ini mendirikan sekolah Muhammadiyah di Keprabon yang dipimpin oleh Siswosoedirdjo Guru HIS Kepatihan,
Sastrosugondo dan guru- guru Mamba’oel „Oeloem. Mamba’oel „Oeloem adalah
sekolah yang bercirikan Agama Islam dan berada di Masjid Agung Surakarta. Sekolah ini didirikan atas inisiatif Paku Buwono X dari Kerajaan Kasunanan
Surakarta. Sekolah ini didirikan oleh Patih R. Adipati Sosrodiningrat pada tahun 1906.
48
2. Dibidang Tabligh
Kegiatan Tabligh Muhammadiyah Cabang Surakarta ketika awal berdirinya adalah bertujuan untuk menumbuhkan rasa sebagai bagian dari
Muhammadiyah Pusat. Penggerak utama aktivitas Muhammadiyah Surakarta
47
Tim, 1990,
Sejarah Hibab Atau Wasiat Gedung Sontohartono Pusat Kegiatan dan
Lahirnya Muhammadiyah Surakarta
, Surakarta: PDM Majlis Wakaf dan Kehartabendaan, halaman 1.
48
Tim, 2004,
Di Balik Suksesi Keraton Surakarta Hadiningra t
, Surakarta: PT. Aksara Solopos, halaman 101.
commit to user 49
adalah Moechtar Boechari yang masih muda dan pintar, Moechtar Boechari tidak hanya bisa membaca tulisan Arab dan menguasai dengan baik teks-teks agama
tetapi juga bisa membaca tulisan Belanda. Aktivitas tabligh yang dilakukan Moechtar Boechari seperti yang beliau lakukan di kalangan anggota muda abdi
Dalem Kasunanan Surakarta dan di kalangan siswa sekolah HIS Sekolah Pribumi Belanda dan
Normal School
Sekolah Latihan Guru Bumiputera yang sebagian murid-muridnya merupakan anak-anak priyayi Solo. Aktivitas tabligh ini disebut
Kursus Islam. Cara-cara tabligh Moechtar Boechari dengan cara persuasif yaitu diskusi-
diskusi yang diadakan cenderung bersifat mengajak atau mengundang para pendengarnya atau peserta, termasuk orang-orang bukan Islam untuk
berpartisipasi dalam mencari kebenaran bukan sekedar mendengar perintah untuk di jalankan. Moechtar Boechari menghadapi para peserta dengan penuh
kesabaran, kelembutan dengan tujuan membangun aqidah dan akhlak pendengarnya. Moechtar Boechari dalam menjalankan aktivitas tabligh
mencontoh cara yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan yaitu dengan cara menumbuhkan minat masyarakat terhadap Islam, bagaimana menumbuhkan
perasaan gembira, puas dan bangga sebagai orang Islam. Menurutnya seorang propagandis ialah bagaimana memperoleh kepercayaan dari orang lain.
3. Dibidang Kesehatan