commit to user 114
1. Pengaruh Pendidikan Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta
tahun 1930 sampai 1945.
Pengaruh Pendidikan
karena didukung
dari kesadaran
warga Muhammadiyah dan simpatisannya. Masyarakat Surakarta tahun 1930 sampai
1945 mulai mempunyai keyakinan dan sedikit demi sedikit meninggalkan praktek Tahayul,
bid’ah, khurafat. Banyak orang tua yang menyekolahkan anak- anaknya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah dan secara langsung memberi
pengaruh positif terhadap pendidikan Muhammadiyah di Surakarta. Minat masyarakat Surakarta terhadap pendidikan Muhammadiyah yaitu
adanya pengakuan kualitas sekolah Muhammadiyah. Keterkaitan masyarakat Surakarta untuk menuntut ilmu di Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang
berkualitas telah mendukung perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Perkembangan ini menjadikan Persyarikatan Muhammadiyah lebih serius
dalam mengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah supaya berkembang lebih maju. Pada masa itu para orang tua banyak yang tertarik untuk mengarahkan
anak-anaknya ke sekolah Muhammadiyah, karena terdapat beberapa hal yang menonjol diantaranya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang ditanamkan
dalam diri setiap murid sehingga para murid diarahkan untuk meraih prestasi yang bagus.
Sekolah Muhammadiyah dalam menjalankan peraturannya bersifat tidak memaksa contohnya siswi perempuan tidak dipaksakan untuk memakai
kerudung, hal ini karena mereka belum terbiasa. Sekolah-sekolah
commit to user 115
Muhammadiyah tidak memaksakan tetapi memberi pengertian sedikit demi sedikit manfaat dari pemakaian kerudung bagi wanita. Muhammadiyah juga
mengadakan kegiatan untuk memperdalam agama yaitu kegiatan murid-murid Muhammadiyah di bulan Ramadhan tahun 1930 sampai 1945 dan
Muhammadiyah meliburkan sekolah-sekolahnya. Alasan Muhammadiyah meliburkan sekolah-sekolahnya adalah karena
libur Ramadhan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah dilakukan sejak semula Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolahnya, Sejak zaman penjajah
Belanda, juga zaman penjajah Jepang. Sejak zaman Pemerintah RI, mulai dari Orde lama apalagi sesudah zaman Orde Baru, libur sekolah-sekolah
Muhammadiyah di bulan Ramadhan tetap berjalan. Psikologis dengan meliburkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di bulan Ramadhan, anak-anak
sekolah dapat menghargai atau menghormati kesucian bulan Ramadhan. Dan hal itu dari segi kejiwaan besar sekali keuntungannya. Libur itu pun sangat
menguntungkan dan justru menambah simpati ummat Islam.
88
Pelajaran sekolah diganti dengan diadakan pengajian sebanyak 24 kali dalam sebulan,
dengan kegiatan pertemuan dan diakhiri dengan ujian. Jika siswa tidak mengikuti kegiatan ini lebih dari 5 kali pertemuan maka siswa dinyatakan tidak
lulus. Kegiatan ini dimulai pada Pukul 06.00 sampai 08.00, selama bulan puasa sekolah libur.
88
HAR Fakhruddin, “Kita Meliburkan Sekolah”,
Suara Muhammadiyah
, tahun ke 59, Nomor 15, 1979, halaman 3 .
commit to user 116
Pelajaran yang diberikan selama pengajian bulan ramadhan, yaitu: 1.
Pelajaran Tauhid dilaksanakaan 4 kali pertemuan.
2. Pelajaran Fiqih dilaksanakan 4 kali pertemuan.
3. Pelajaran Akhlak dilaksanakan 4 kali pertemuan.
4. Pelajaran Sosiologi dilaksanakan 2 kali pertemuan.
5. Pelajaran nikah, talaq, dan rujuk dilaksanakan 4 kali pertemuan.
6. Pelajaran Tata Negara dilaksanakan 2 kali pertemuan.
7. Menyanyi dilaksanakan 2 kali pertemuan.
8. Retorika dilaksanakan 2 kali pertemuan.
Pergerakan Muhammadiyah ditahun 1930-1945 mengalami kesulitan dalam mengembangkan amal usahanya dibidang pendidikan. Kesulitan ini disebabkan
karena situasi yang terjadi di Surakarta yaitu adanya Clash I dan Clash II di Surakarta. Adanya Clash I dan II membuat masyarakat Surakarta menyadari akan
pentingnya pendidikan. Masyarakat akhirnya terdorong untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, khususnya menuntut ilmu-ilmu di sekolah-sekolah
swasta keagamaan seperti sekolah Muhammadiyah. Mereka mulai menyadari belajar supaya bisa lebih berguna lagi bagi bangsa dan negara. Peristiwa sosial
tersebut secara langsung memberi pengaruh positif terhadap pendidikan Muhammadiyah di Surakarta.
commit to user 117
Ketertarikan masyarakat Surakarta terhadap pendidikan Muhammadiyah tahun 1930-1945 yaitu adanya pengakuan kualitas sekolah Muhammadiyah oleh
masyarakat sebagai sekolah unggulan dimasa itu. Minat masyarakat Surakarta untuk menuntut ilmu di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berkualitas telah
mendukung perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah dalam mengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah supaya lebih maju.
89
Program kerja dari pimpinan Muhammadiyah Yogyakarta pada masa kepemimpinan K.H. Hisyam
Pimpinan Muhammadiyah Pusat, program kerjanya adalah usaha-usaha dalam bidang penididkan, mendapatkan perhatian yang utama. menurut K.H. Hisyam
dengan pendidikan bisa lebih banyak diharapkan membangun kader-kader umat dan bangsa yang akan meneruskan amal Muhammadiyah.
90
Pada masa itu para orang tua banyak yang tertarik untuk mengarahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah, karena beberapa hal yang
menonjol diantaranya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang ditanamkan dalam diri setiap murid sehingga para murid tetap diarahkan untuk meraih prestasi
yang bagus. Biaya sekolah di Muhammadiyah cukup terjangkau, awal berdirinya sekolah Muhammadiyah tidak memungut biaya secara langsung tetapi hanya
menerima sumbangan uang sukarela dari orang tua calon siswa yang ingin masuk sekolah Muhammadiyah. Mereka bisa membayar sesuai dengan kemampuan uang
yang dimiliki, bahkan Muhammadiyah juga membuka sekolah untuk orang yang
89
Wawancara dengan Muchsinin, tanggal 1 September 2010 .
90
Abdul Mu’ti,
op.cit
., halaman 103-104.
commit to user 118
miskin yang tidak dipungut biaya sama sekali. Sekitar tahun 1940-an para orang tua membayar sukarela dengan uang 5 sen saja, kemudian tahun 1945 sekitar Rp 2,
00 saja per bulan. Para siswa yang bersekolah saat itu ada juga yang tidak beragama Islam. Hal tersebut tidak menjadi masalah sebab yang terpenting adalah
memberikan ilmu yang bermanfaat yang bisa digunakan bagi masa depan dan supaya menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Para lulusan sekolah Muhammadiyah merasa bangga dan puas bila sudah menamatkan pendidikan disekolah-sekolah Muhammadiyah. Hasil pendidikan
yang diperoleh dapat digunakan sebagai bekal melanjutkan hidup ke depan dan melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi. Adanya sekolah Muhammadiyah di
Surakarta sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat, sikap orang tua untuk memikirkan masa depan anaknya dan memasukkan anak-anaknya di sekolah
Muhammadiyah. Selain biaya sekolah terjangkau pada saat itu juga keberadaan sekolah Muhammadiyah tidak hanya di satu wilayah, namun dibeberapa wilayah
di kota Surakarta. Pendidikan
di sekolah-sekolah
Muhammadiyah berusaha
untuk menghasilkan generasi penerus yang tangguh. Perkembangan pendidikan
Muhammadiyah antara tahun 1930 sampai 1945 melalui sekolah-sekolah yang didirikannya dan dikelola oleh bagian Sekolahan adalah menghadapi kemajuan
kehidupan masyarakat. Sekolah-sekolah Muhammadiyah berusaha untuk mencurahkan perhatian tenaga, waktu dan pikiran untuk memajukan dunia
pendidikan di Indonesia. Sekolah Muhammadiyah dalam menyelenggarakan pendidikan mempunyai suatu usaha membentuk manusia dengan dasar nilai agama
commit to user 119
yang kuat dan pengetahuan umum saling seimbang sehingga kedua menjadi penting. Karena sekolah-sekolah Muhammadiyah berusaha mewujudkan dengan
nilai kebenaran, kebebasan, kemandirian. Sekolah-sekolah Muhammadiyah bukanlah pendidikan khusus yang
hendak membentuk manusia menjadi lebih hebat dari pada yang lain, tetapi suatu pendidikan yang mengarahkan manusia untuk berakhlak yang baik dan
berpartisipasi aktif dalam kehiduapan bermasyarakat.
91
Sekolah-sekolah Muhammadiyah mengajarkan pendidikan umum juga pendidikan agama sekaligus.
Tujuannya supaya murid-murid selain pandai dalam nilai-nilai agama juga pengetahuan umum sehingga akan terbentuk generasi yang berakhlak, disiplin,
pekerja keras dan memiliki tanggung jawab. Bersekolah di Muhammadiyah tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi diluar kelas yaitu mengadakan liburan
contonya adalah muri-murid HIK mengadakan liburan kenaikan kelas. Tujuan liburan ini adalah melihat keindahan alam dan menikmati kebesaran Tuhan
YME.
92
Perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah tahun 1930-1945 tidak hanya berpengaruh dari segi pendidikan, tetapi juga berpengaruh dari segi
ekonomi terutama adanya keberadaan sekolah-sekolah yang dikelola Persyarikatan Muhammadiyah. Masyarakat Surakarta merasa diuntungkan, karena mereka dapat
menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah dengan biaya yang
91
Hadisiswaja, “Dasar dan Asas Pendidikan Islam”,
Soera Moehammadijah
23 Oktober 1931 tahun XIII, halaman 1111.
92
Darmo Kondo
, “Excursie Pelajar”, 14 Januari 1937.
commit to user 120
cukup ringan. Sesuai dengan kemampuan yang di miliki serta memperoleh kualitas pendidikan yang cukup baik, letak sekolah-sekolah Muhammadiyah yang
strategis juga memunculkan banyaknya minat anak-anak untuk bersekolah selain itu masyarakat yang mencari rejeki dengan berdagang dapat berjualan di warung-
warung sekitar sekolah. Adanya sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat menambah penghasilan para pedagang yang ada di sekitar sekolah.
Muhammadiyah dalam menjalankan organisasinya dan dalam mengembangkan pendidikan Muhammadiyah tetap menghormati dan melaksanakan peraturan
pemerintah. Setelah di proklamirkan Proklamasi 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mulai memberi isi kepada pendidikan Indonesia.
93
2. Peranan Persyarikatan Muhammadiyah dalam Membangun Kemajun