Masa-masa Perkembangan Awal Persyarikatan Muhammadiyah di bidang

commit to user 76 Organisasi Muhammadiyah yang juga bergerak dibidang pendidikan maka K.G.P.A.A Mangkunegaran 7 juga memberikan tanah kepada Perkumpulan Muhammadiyah untuk mendirikan sekolah juga diberikan dana subsidi. 35 Tanah yang diberikan K.G.P.A.A Mangkunegaran untuk H.I.S Muhammadiyah samping Masjid Al-Wustho Mangkunegaran sudah tidak mencukupi lagi untuk menerima murid. Gedung sekolah itu memerlukan perluasan dan pembaharuan, akhirnya pihak Persyarikatan Muhammadiyah mengajukan permohonan untuk meminta tanah tersebut kepada Pura Mangkunegaran. Surat pengajuan permohonan tanah dikabulkan oleh Mangkunegaran. 36 Masa kependudukan Jepang di Indonesia sekolah-sekolah yang didirikan di Mangkunegaran membuat peratuan sendiri mengenai pendidikan dan pengajarannya. Sendi pendidikan dan pengajaran yang terbaik adalah kodrat, pembawaaan dan kepunyaan anak sendiri dan pendidikan yang sebaik-baiknya ialah pendidikan yang berdasarkan kebangsaan. 37

5. Masa-masa Perkembangan Awal Persyarikatan Muhammadiyah di bidang

Pendidikan di Surakarta Periode Tahun 1930 sampai 1942 Muhammadiyah mengembangkan pendidikannya dengan menggunakan metode pembaharuan pendidikan. Alasannya Karena pendidikan pada masa itu sudah memprihatinkan. Masyarakat hidup dalam penderitaan dan belum benar- 35 Ibid , halaman 97. 36 Arsip Mangkunegaran, No. 1411, “Berkas Mengenai Perkumpulan Muhammadiyah 1940- 1950.” 37 Arsip Mangkunegaran, No. 4300, “Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia”. commit to user 77 benar mengenal pendidikan agama dengan benar. Sendi pendidikan dan pengajaran yang terbaik untuk menghadapi kecenderungan tersebut adalah dengan kodrat, pembawaan dan pendidikan yang sebaik-baiknya yang sesuai dengan kebangsaan Indonesia. Muhammadiyah berusaha membantu keadaan masyarakat dengan mengembangkan pembaharuan sehingga masyarakat dapat hidup lebih baik lagi. Program-program yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah antara lain adalah: a. Program Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan menyadari bahwa pendidikan yang ada di Indonesia saat itu memiliki kelemahan. Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi memandang tentang Agama Islam yaitu bahwa Pendidikan agama merupakan kewajiban dan keharusan bagi umat Islam. Untuk terus mempelajari ajaran Tuhan sejak masa kanak-kanak sampai meninggal untuk itu umat Islam juga memerlukan peningkatan pengetahuan diri selain dari pendidikan agama yang dapat digunakan untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya selain dari agama dan pengetahuan umum. 38 Pendidikan yang ada saat itu adalah pendidikan pesantren yang hanya memberikan pelajaran agama saja. Akibatnya pendidikan itu memiliki kelemahan, karena tidak adanya pendidikan umum. Pendidikan yang ada 38 Mitsuo Nakamura, 1983, Bulan Sabit Muncul Dari Balik Pohon Beringin , Yogyakarta: Gadjah Mada University Press halaman 102. commit to user 78 lainnya adalah model pendidikan yang di bawah oleh penjajah Belanda yaitu pendidikan model barat yang hanya memberikan pelajaran umum saja. Tindakan Persyarikatan Muhammadiyah untuk menghadapi dua model pendidikan yang ada di Indonesia yaitu dengan memadukan 2 bentuk pendidikan itu, yaitu: 1 Pendidikan pesantren hanya diberikan pelajaran ilmu agama kemudian dimasukkan pendidikan umum. 2 Pendidikan model barat yang awalnya hanya diberikan ilmu pengetahuan umum saja kemudian dimasukkan pendidikan agama. Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang pertama kali mempelopori pembaharuan dunia pendidikan Islam di Indonesia. 39 Muhammadiyah sebagai gerakan dalam mengikuti perkembangan dan perubahan, selalu berkeinginan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang bermanfaat bagi masyarakat. Muhammadiyah mewujudkan amal usahanya selalu berusaha bergerak untuk memajukan dan memperbaharui pendidikan, pengajaran dan kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam. Muhammadiyah telah mengadakan pembaharuan pendidikan agama dengan jalan memodernisasi sistem pendidikan, dengan menukar sistem pondok pesantren dengan sistem pendidikan modern yang sesuai dengan perkembangan zaman. Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang khas agama dan bersifat 39 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, o p.cit , halaman 52. commit to user 79 umum 40 Muhammadiyah dalam menjalankan pembaharuan pendidikannya dengan melakukan 2 segi tindakan: Segi Cita-Cita dan Teknik Penyelenggaraan. a. Dari Segi Cita-Cita Muhammadiyah menginginkan antara keilmuan dan pemanfaatannya secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Muhammadiyah tidak menginginkan pendidikan yang dikembangkan hanya dari segi moral dan keagamaan tetapi juga mengembangkan kecerdasan atau intelektual. Konsekuensi untuk mencapai tujuan pendidikan itu Muhammadiyah menyempurnakan kurikulum pendidikan Islam dengan memasukkan pendidikan Agama Islam ke dalam sekolah umum dan pengetahuan sekuler ke dalam sekolah agama 41 Tujuan yang dimaksudkan oleh Muhammadiyah dari perpaduan sistem pendidikan itu adalah ingin membentuk manusia muslim yang baik budi, berakhlak mulia, alim dalam agama dan luas pandangan dan faham masalah keduniawian dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat. 42 Pendidikan yang diinginkan Muhammadiyah adalah dengan menghasilkan ide manusia muslim yang berintelek ulama dan ulama yang intelek berakhlak mulia, percaya 40 Imron Nasri dan A. Hasan Kunia penyu, 1994, Diseputar Percakapan Pendidikan Dalam Muhammadiyah , Yogyakarta: Pustaka SM, halaman 46. 41 Din Syamsuddin edt, o p, cit , halaman 43. 42 Tim Pembina Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, 1990, Sejarah Pemikiran dan Amal Usaha , Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, halaman 120. commit to user 80 diri, seorang yang cakap dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat. Dengan pencapaian seseorang muslim yang sudah lulus akidah yang benar, akhlak yang mulia, cerdas, terampil dan mengabdikan dirinya pada masyarakat. Mendasari cita-cita pendidikan Muhammadiyah untuk mencerdaskan umat Islam, memberikan pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam serta memiliki keterampilan yang memadai untuk memenuhi tuntutan hidup. 43 Awalnya umat Islam hanya mementingkan masalah akhrawi Akherat saja, sehingga seakan-akan lupa bahwa perlu juga memperdalam ilmu-ilmu non agama. Islam sebenarnya memperbolehkan umatnya untuk belajar selain ilmu agama. Secara garis besar, ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 yaitu: 1 al- ’ulum al- shar’iyyah ilmu-ilmu agama berupa cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari para nabi. 2 ’ulum ghair al - shari’yyah berupa cabang- cabang ilmu non agama yang mendukung kehidupan sehari-hari seperi ilmu kimia, matematika, kedokteran dll. b. Dari Segi teknik Penyelenggaraan Pembaharuan yang dilakukan meliputi yang dilakukan meliputi metode, alat dan sarana pengajaran, organisasi di sekolah serta evaluasi. 44 Nilai- nilai yang diambil adalah unsur-unsur yang baik dari sistem pendidikan Barat dan sistem pendidikan tradisional, Muhammadiyah berhasil membangun sistem pendidikan sendiri seperti sekolah agama dengan menyertakan pelajaran 43 Tim, 1985 , Cita dan Citra Muhammadiyah , Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 87. 44 Din Syamsuddin edt, o p, cit , halaman 33. commit to user 81 sekuler, bermacam-macam sekolah kejuruan dan lain-lain. Cara penyelenggaraannya proses belajar mengajar tidak lagi dilaksanakan di masjid atau langgar, tetapi di gedung yang khusus yang dilengkapi dengan meja, kursi dan papan tulis. 45 Cara-cara yang dilakukan dalam segi teknik oleh sekolah Muhammadiyah: 1. Cara mengajar Muhammadiyah sejak didirikan menggunakan cara mengajar dan cara belajar dengan menggunakan metode barat yaitu sistem klasikal dimana cara belajarnya di dalam kelas atau sebuah ruangan khusus yang dilengkapi meja kursi, papan tulis dan perlengkapan lainnya. Didalamnya terdapat murid laki- laki dan perempuan yang rata-rata seusia dan dalam jenjang kelas yang sama. Murid-murid diberi pelajaran oleh guru yang sama, baik pengetahuan umum dan pengetahuan agama serta menggunakan peraturan yang tegas. 2. Bahan Pelajaran Format pembaharuan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan tercermin dari ide dasar yang merupakan cita-cita penyelenggaraan pendidikan seperti yang diinginkan oleh K.H Ahmad Dahlan yaitu untuk membentuk cendikiawan alim intelek Kyai Intelek dan intelek alim Intelek Kyai. 46 Lembaga pendidikan Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk membentuk cendikiawan alim intelek atau intelek alim. 45 Tim Pembina AL-Islam, op. cit , halaman 120. 46 Muhaimin, o p.cit , halaman 107. commit to user 82 3. Rencana belajar. Rencana belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah lama belajarnya harus diselesaikan oleh masing-masing muridnya dari ketentuan selama jenjang yang pendidikan yang sedang ditempuh. Setiap tingkatan untuk naik ketingkat berikutnya, guru-guru melakukan ujian untuk kenaikan kelas. Pada ujian untuk tingkatan kenaikan kelas bagi murid yng dinyatakan nilai sesuai dengan syarat ketentuan kenaikan, maka murid akan dinyatakan lulus. 47 4. Pendidikan diluar waktu belajar Dibuatkan asrama khusus untuk membentuk watak murid-murid di sekolah Muhammadiyah. Asrama I yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan disebut dengan internaat . Penggabungan antara pondok-pondok Muhammadiyah dan sekolah- sekolah Muhammadiyah yang direalisasikan dengan di bentuk Madrasah Mu’alimin. 5. Guru. Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi gerakan pembaharuan Islam yang modern maka di dalam Muhammadiyah selalu berusaha melakukan pembaharuan kearah yang lebih baik tetapi tidak melupakan atau menyimpang dari Al- Qur’an dan Al-Hadits. Di dalam sekolah-sekolah Muhammadiyah diperlukan guru-guru yang memiliki pemikiran pembaharuan sehingga bisa sejalan dengan asas dan tujuan dari Muhammadiyah dan pendidikan Muhammadiyah. Guru-guru Muhammadiyah terdiri dari kyai-kyai yang alim intelek dan priyayi yang intelek alim yang mengikuti paham pembaharuan. 47 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010. commit to user 83 6. Hubungan guru dan murid. Muhammadiyah dengan berdasarkan atas perintah dari Al- Qur’an dan Al- Hadits mewajibkan penghormatan kepada orang yang lebih tua yaitu lebih menitikberatkan kepada tata kesopanan dan kesusilaan. Model ini sesuai dengan kepribadian nenek moyang bangsa Indonesia. Murid-murid harus mau mendengarkan dan mematuhi aturan-aturan yang ada sehingga tercipta suasana yang tentram. K.H. Ahmad Dahlan sudah merintis sekolah sebelum berdirinya Muhammadiyah. Sekolah itu didirikan tahun 1911 di Kauman Yogyakarta. Di sekolah itu diajarkan ilmu pengetahuan agama dan diajarkan pula ilmu pengetahuan umum. Setelah organisasi Muhammadiyah berdiri sekolah itu berganti nama menjadi HIS Met de Qur’an 48 untuk Muhammadiyah cabang Surakarta sejak dirintis sudah memberikan ilmu-ilmu tentang keagamaan kepada anggotanya yaitu lewat pengajian-pengajian. Di tahun 1930 terdapat sekolah- sekolah Muhammadiyah seperti di Mangkunegaran, Kleco, Kampung Sewu, Kauman, Pasar Legi. 49 Sekolah-sekolah yang diadakan masih sangat sederhana sekali sehingga tidak tertata dengan rapi. Sekolah yang diselenggarakan pada tahun 1930 sampai 1940 masih sederhana dan tidak mengekang murid-muridnya dengan peraturan yang ketat. Tujuannya adalah mengajarkan Agama Islam sesuai 48 Ibnu Salimi, o p. cit , halaman 70 49 Arsip Mangkunegaran, No. 1931 , ” Sekolah Muhammadiyah”. commit to user 84 dengan Al- Qur’an dan Hadits. Prinsip yang diambil adalah pelan-pelan tetapi masuk ke hati masyarakat. 50 Pada tahun 1931 Pemerintahan Kolonial mengurangi sekolah-sekolah HIS tetapi pemimpin-pemimpin Muhammadiyah tetap giat dalam mengusahakan agar sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap maju. Akibatnya pemerintahan Kolonial menyatakan bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah sekolah liar Wild School . Hal ini karena kemajuan sekolah-sekolah partikelir dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan kolonial. Pada tanggal 24 September 1932, Gubernur Jenderal de Jonge telah mengeluarkan suatu peraturan yang disebut Ordonansi Sekolah Liar Wilde Schoolen Ordonantie. Ordonansi Sekolah Liar itu mengikat atau membatasi kebebasan sekolah nasional. Peraturan itu menggariskan bahwa untuk mendirikan sekolah swasta. Sekolah partikelir haruslah dengan izin Gubernemen atau Pemerintah Hindia Belanda. Ordonansi Sekolah Liar 1932 telah sangat membatasi ruang gerak perguruan nasional. 51 Dengan di katakan sebagai sekolah liar, Muhammadiyah tetap menjalankan misi di bidang pendidikan. Sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak menyetujui adanya Taizich Ordonantic Particular Onderwiys dan sekolah-sekolah Muhammadiyah akan berkembang terus. Hal ini ditetapkan dalam konferensi Muhammadiyah tanggal 18-20 November 1932. 52 50 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010. 51 H.R. Tilaar, op.cit ., halaman 152. 52 Soekadi H.S, 1970, Pelajaran Kemuhammadiyahan , Surakarta: PP Muhammadiyah, hal 7-8. commit to user 85 Tabel 2 Sekolah-sekolah Muhammadiyah Cabang Surakarta Tahun 1930-1942. No. Nama Sekolah 1. HIS met de Qur’an Mangkunegaran 2. HIS met de Qur’an Darpoyudan 3. Standaardschool Punggawan 4. Standaardschool Kampung Sewu 5. Standaardschool Teloekan 6. Standaardschool Sampangan 7. Volkschool Kauman 8. Volkschool Kampung Sewu 9. Volkschool Sampangan 10. Volkschool Pasar Kliwon 11. Schakel School Ketelan 12. Schakel School Ngadisuryan 13. Schakel School Sebelah Barat Loji Gandrung 14. CVO Kauman 15. HIK Kleco 16. Sekolah Desa Pajang 17. Sekolah Desa Kedoenggoedel 18. Cursus Goeroe Desa Sampangan 19. Normaalschool Krapyak 20. Sekolah Yatim Kampung Sewu 21. NAS Utara Masjid Agung Surakarta 22. Kop School Depan Prodia Surakarta Sumber: Berita Tahoenan Hindia Timoer Moehammadijah Tjabang Surakarta Tahun 1930, halaman 35. commit to user 86 Tabel di atas menjelaskan sekolah-sekolah yang didirkan Muhammadiyah cabang Surakarta sebelum di tutup oleh Jepang dan hanya diijinkan beberapa saja yang berdiri seperti: 1. HIS met de Qur’an terdapat di Mangkunegaran. Tahun 1929 siswanya 220 orang. Kemudian oleh Muhammadiyah diganti menjadi Holland Inlanschool Muhammadiyah HIS Sekolah Rakyat berbahasa Belanda yang ditempuh selama 7 tahun Mangkunegaran tahun 1935 di Ketelan Surakarta. Kepala Sekolah yang pertama dari sekolah ini adalah Dwijosukarto. Tujuan dari didirikan sekolah ini adalah Muhammadiyah ingin memberikan pendidikan Islam mulai dari dasar. Lama belajar di HIS selama 7 tahun. Mata pelajaran yang diajarkan di HIS antara lain adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Belanda, Berhitung, sejarah, ilmu bumi, ilmu alam, menggambar, Ibadah membaca Al- qur’an, bacaan sholat, tata cara sholat, arti-arti dari bacaan sholat, tarikh, aqidah, bahasa Arab dan tulisan Arab, pekerjaan tangan, gerakan badan. Yang diterima di sekolah Muhammadiyah sudah berusia 6 tahun, pembayaran empat rupiah. Guru-guru sekolah ini R. Hadisoetirto, R. Soekardjo, R. Soetantio, M. Soedjadi, M. Agoeslan, M. Soebandar, M. Mahdoen, M. Soepaja dan Soetiti. 2. HIS met de Qur’an di Darpoyudan sekarang menjadi SD Muhammadiyah 2 Kauman. Awalnya hanya ada 4 kelas saja, murid awalnya 64 anak. Guru-guru antara lain adalah M. Koesban, Mr. Soemastoeti, M. Walidjah. 3. Sekolah yang didirikan lagi adalah Standaardschool setingkat SD Muhammadiyah Mangkunegaran yaitu sekolah rakyat lima tahun yang didirikan commit to user 87 di Punggawan. Kepala sekolah yang I adalah Darmocahyono. StandaardSchool Mangkunegaran ini awalnya muridnya 188 anak. Guru-gurunya antara lain adalah M. Soemowijoto, M. Brotosoediro, M. Djojosoekarto, M. Wiknjosoesiswo, M. Sahil, M. Siswosoedarmo. 4. Standaardschool Kampung Sewu yaitu sekolah 5 tahun yang pada awalnya muridnya sebanyak 174 anak. Guru-gurunya antara laian adalah M. Seodarmo, M. Tjokroatmodjo, M. Martono, M. Asnawi. 53 5. Standaardschool Teloekan. Tahun 1930 muridnya sebanyak 97 anak, sekolah ini mempunyai 4 kelas. Guru-gurunya antara lain adalah M. Soekidjo, M. Soemarso dan M. Soepadi. 6. Standaardschool Sampangan. Sekolah ini mempunyai 3 kelas dengan jumlah murid 87 anak. Guru-gurunya antara laian adalah M. Siswasoedarmo, M. Soedarman, M. Daspandi, M. Djojosoerono. 7. Volkschool Muhammadiyah Sekolah Rakyat Lima Tahun atau SR yang didirikan dibeberapa tempat seperti di Kauman, Kampung Sewu, Sampangan, Pasar Kliwon. 8. Schakel School Muhammadiyah di Ketelan setingkat SD, kepala sekolah Jumairi yang didirikan di sebelah Masjid Al-Wustho Mangkunegaran. 9. Schakel School Muhammadiyah di Ngadisuryan, dengan Kepala Sekolah Sukiman. 53 Tim, 1930, Berita Tahoenan Moehammadijah Hindia Timoer Tjabang Surakarta Tahun 1930 , Surakarta: Pengurus Muhammadiyah Cabang Surakarta, halaman 35. commit to user 88 10. Schakel School Muhammadiyah khusus untuk masuk MULO SMP yaitu Setelah Sekolah Rakyat selama 5 tahun ditambah lagi 2 tahun. Sekolah ini didirikan di sebelah Barat Loji Gandrung. 11. Muhammadiyah Surakarta juga mendirikan CVO Cursus Volks Onderweys sekolah guru yaitu sekolah rakyat 5 tahun di tambah 1 tahun kursus menjadi guru. Sekolah ini didirikan di Kauman Winongan. 12. HIK Holland Inland Kweekschool berdiri pada tanggal 1 Juli 1931 sekolah untuk guru 6 tahun bagi guru-guru HIS yang didirikan di Kleco. 13. Sekolah Desa yaitu masa belajarnya selama 3 tahun sekarang setaraf kelas 3 SD terdapat di Pajang. Awalnya mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 60 anak. Gurunya R. Atmowergono. 54 14. Cursus Goeroe Desa mempunyai 2 kelas dengan jumlah muridnya 19 anak. Guru-gurunya antara lain adalah M. Achmad, M. Djojosoekarto, M. Siswosoedarmo, M. Asnawi. 15. Sekolah Desa Kedoenggoedel mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 96 anak dan gurunya bernama M. Siswosoemarto. 16. Normaalschool , sekolah guru 4 tahunan terdapat di Krapyak Kampungbaru, sekarang SMP Simpon I. Mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 52 anak. Guru-gurunya antara lain adalah M. Soedjadi, M. Ng. Sastrosoebroto, R. Siswasoedirdjo, M. Isa. 54 Ibid , halaman 36. commit to user 89 17. Muhammadiyah juga mendirikan Sekolah Yatim yang kemudian dinamakan Madrasah Diniyah. Lama belajar selama 3 jam saja, sekolah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mampu atau miskin. Guru-gurunya antara lain adalah M. Darmotjhjono. Muh. Sarido, Soehardi, R. Soekarno, M. Soekidjo, M. Basoeki, R. Moeljanto. Mereka semua tidak digaji atau diberi honor, mereka semua bekerja dengan ikhlas. 55 Madrasah Diniyah ada di: a. Diniyah Kampung Sewu. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari. b. Diniyah Telukan. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari. c. Diniyah Sampangan. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari. d. Diniyah Pasar Kliwon. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari. e. Wustho Mualimin di Sampangan. Nama kepala sekolah yang pertama adalah Suyuti. Sekolah ini masuk di sore hari. Karena setiap paginya digunakan untuk Sekolah Rakyat Muhammadiyah. f. Mualimin Muhammadiyah yang terletak di Sangkrah. g. Mualimat di Pengulon Kauman. Kepala sekolah yang pertama adalah Ali Abdul Wahab sekolah ini masuk pagi. 16. NAS Nasyiatul Aisyiyah School sekolah ini didirikan diutara masjid Agung Surakarta. Kepala sekolah yang pertama adalah Umijaroh. 17. Kop School atau Sekolah Kepandaian Putri dimuka laboratorium Prodia bengkel militer. 56 55 Tim, 2005, Sejarah dan Langkah Aisyiyah Kota Surakarta , Surakarta: PD Aisyiyah, halaman 24. 56 Ibid , halaman 25. commit to user 90 Konggres Ke XXIII 1934 memutuskan penggantian nama-nama Belanda menjadi nama Indonesia misal Norma school Sekolah Guru.

B. Pendidikan Muhammadiyah Masa Kependudukan Jepang di Surakarta

Tahun 1942 sampai 1945 Pada masa ini sistem pendidikan diambil alih oleh Pemerintah Balatentara Jepang dari mulai kebijakan mengenai sistem pendidikan yang diterapkan, penentuan jenis pelajaran dan jenis sekolah yang diijinkan menjalankan misi pendidikannya, jenjang kelas, buku-buku yang digunakan. Semua yang ada hubungannya dengan Belanda di hapus.

1. Kebijakan dan Tujuan Pendidikan di Masa Pemerintahan Jepang