commit to user 76
Organisasi Muhammadiyah yang juga bergerak dibidang pendidikan maka K.G.P.A.A Mangkunegaran 7 juga memberikan tanah kepada Perkumpulan
Muhammadiyah untuk mendirikan sekolah juga diberikan dana subsidi.
35
Tanah yang diberikan K.G.P.A.A Mangkunegaran untuk H.I.S Muhammadiyah samping
Masjid Al-Wustho Mangkunegaran sudah tidak mencukupi lagi untuk menerima murid. Gedung sekolah itu memerlukan perluasan dan pembaharuan, akhirnya
pihak Persyarikatan Muhammadiyah mengajukan permohonan untuk meminta tanah tersebut kepada Pura Mangkunegaran. Surat pengajuan permohonan tanah
dikabulkan oleh Mangkunegaran.
36
Masa kependudukan Jepang di Indonesia sekolah-sekolah yang didirikan di Mangkunegaran membuat peratuan sendiri
mengenai pendidikan dan pengajarannya. Sendi pendidikan dan pengajaran yang terbaik adalah kodrat, pembawaaan dan kepunyaan anak sendiri dan pendidikan
yang sebaik-baiknya ialah pendidikan yang berdasarkan kebangsaan.
37
5. Masa-masa Perkembangan Awal Persyarikatan Muhammadiyah di bidang
Pendidikan di Surakarta Periode Tahun 1930 sampai 1942
Muhammadiyah mengembangkan pendidikannya dengan menggunakan metode pembaharuan pendidikan. Alasannya Karena pendidikan pada masa itu
sudah memprihatinkan. Masyarakat hidup dalam penderitaan dan belum benar-
35
Ibid
, halaman 97.
36
Arsip Mangkunegaran, No. 1411, “Berkas Mengenai Perkumpulan Muhammadiyah 1940-
1950.”
37
Arsip Mangkunegaran, No. 4300, “Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia”.
commit to user 77
benar mengenal pendidikan agama dengan benar. Sendi pendidikan dan pengajaran yang terbaik untuk menghadapi kecenderungan tersebut adalah dengan
kodrat, pembawaan dan pendidikan yang sebaik-baiknya yang sesuai dengan kebangsaan Indonesia. Muhammadiyah berusaha membantu keadaan masyarakat
dengan mengembangkan pembaharuan sehingga masyarakat dapat hidup lebih baik lagi. Program-program yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah antara lain
adalah: a. Program Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah
K.H. Ahmad Dahlan menyadari bahwa pendidikan yang ada di Indonesia saat itu memiliki kelemahan. Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi memandang
tentang Agama Islam yaitu bahwa Pendidikan agama merupakan kewajiban dan keharusan bagi umat Islam. Untuk terus mempelajari ajaran Tuhan sejak masa
kanak-kanak sampai meninggal untuk itu umat Islam juga memerlukan peningkatan pengetahuan diri selain dari pendidikan agama yang dapat
digunakan untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya selain dari agama dan pengetahuan umum.
38
Pendidikan yang ada saat itu adalah pendidikan pesantren yang hanya memberikan pelajaran agama saja. Akibatnya pendidikan itu memiliki
kelemahan, karena tidak adanya pendidikan umum. Pendidikan yang ada
38
Mitsuo Nakamura, 1983,
Bulan Sabit Muncul Dari Balik Pohon Beringin
, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press halaman 102.
commit to user 78
lainnya adalah model pendidikan yang di bawah oleh penjajah Belanda yaitu pendidikan model barat yang hanya memberikan pelajaran umum saja.
Tindakan Persyarikatan Muhammadiyah untuk menghadapi dua model pendidikan yang ada di Indonesia yaitu dengan memadukan 2 bentuk
pendidikan itu, yaitu: 1 Pendidikan pesantren hanya diberikan pelajaran ilmu agama kemudian
dimasukkan pendidikan umum. 2 Pendidikan model barat yang awalnya hanya diberikan ilmu pengetahuan
umum saja kemudian dimasukkan pendidikan agama. Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang pertama kali mempelopori pembaharuan
dunia pendidikan Islam di Indonesia.
39
Muhammadiyah sebagai gerakan dalam mengikuti perkembangan dan perubahan,
selalu berkeinginan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang bermanfaat bagi
masyarakat. Muhammadiyah mewujudkan amal usahanya selalu berusaha bergerak untuk memajukan dan memperbaharui pendidikan, pengajaran dan
kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam. Muhammadiyah telah mengadakan pembaharuan pendidikan agama dengan jalan
memodernisasi sistem pendidikan, dengan menukar sistem pondok pesantren dengan sistem pendidikan modern yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang khas agama dan bersifat
39
Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, o
p.cit
, halaman 52.
commit to user 79
umum
40
Muhammadiyah dalam menjalankan pembaharuan pendidikannya dengan melakukan 2 segi tindakan: Segi Cita-Cita dan Teknik Penyelenggaraan.
a. Dari Segi Cita-Cita
Muhammadiyah menginginkan antara keilmuan dan pemanfaatannya secara
praktis dalam
kehidupan sehari-hari.
Muhammadiyah tidak
menginginkan pendidikan yang dikembangkan hanya dari segi moral dan keagamaan tetapi juga mengembangkan kecerdasan atau intelektual.
Konsekuensi untuk mencapai tujuan pendidikan itu Muhammadiyah menyempurnakan kurikulum pendidikan Islam dengan memasukkan pendidikan
Agama Islam ke dalam sekolah umum dan pengetahuan sekuler ke dalam sekolah agama
41
Tujuan yang dimaksudkan oleh Muhammadiyah dari perpaduan sistem pendidikan itu adalah ingin membentuk manusia muslim yang baik budi,
berakhlak mulia, alim dalam agama dan luas pandangan dan faham masalah keduniawian dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.
42
Pendidikan yang diinginkan Muhammadiyah adalah dengan menghasilkan ide manusia
muslim yang berintelek ulama dan ulama yang intelek berakhlak mulia, percaya
40
Imron Nasri dan A. Hasan Kunia penyu, 1994,
Diseputar Percakapan Pendidikan Dalam Muhammadiyah
, Yogyakarta: Pustaka SM, halaman 46.
41
Din Syamsuddin edt, o
p, cit
, halaman 43.
42
Tim Pembina Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, 1990,
Sejarah Pemikiran dan Amal Usaha
, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, halaman 120.
commit to user 80
diri, seorang yang cakap dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat. Dengan pencapaian seseorang muslim yang sudah lulus akidah yang benar,
akhlak yang mulia, cerdas, terampil dan mengabdikan dirinya pada masyarakat. Mendasari cita-cita pendidikan Muhammadiyah untuk mencerdaskan umat
Islam, memberikan pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam serta memiliki keterampilan yang memadai untuk memenuhi tuntutan hidup.
43
Awalnya umat Islam hanya mementingkan masalah akhrawi Akherat saja, sehingga seakan-akan lupa bahwa perlu juga memperdalam ilmu-ilmu
non
agama. Islam sebenarnya memperbolehkan umatnya untuk belajar selain ilmu agama. Secara garis besar, ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 yaitu: 1
al-
’ulum
al-
shar’iyyah ilmu-ilmu agama berupa cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari para nabi. 2
’ulum ghair al
-
shari’yyah berupa cabang- cabang ilmu
non
agama yang mendukung kehidupan sehari-hari seperi ilmu kimia, matematika, kedokteran dll.
b. Dari Segi teknik Penyelenggaraan Pembaharuan yang dilakukan meliputi yang dilakukan meliputi
metode, alat dan sarana pengajaran, organisasi di sekolah serta evaluasi.
44
Nilai- nilai yang diambil adalah unsur-unsur yang baik dari sistem pendidikan Barat
dan sistem pendidikan tradisional, Muhammadiyah berhasil membangun sistem pendidikan sendiri seperti sekolah agama dengan menyertakan pelajaran
43
Tim, 1985
, Cita dan Citra Muhammadiyah
, Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 87.
44
Din Syamsuddin edt, o
p, cit
, halaman 33.
commit to user 81
sekuler, bermacam-macam
sekolah kejuruan
dan lain-lain.
Cara penyelenggaraannya proses belajar mengajar tidak lagi dilaksanakan di masjid
atau langgar, tetapi di gedung yang khusus yang dilengkapi dengan meja, kursi dan papan tulis.
45
Cara-cara yang dilakukan dalam segi teknik oleh sekolah Muhammadiyah: 1.
Cara mengajar Muhammadiyah sejak didirikan menggunakan cara mengajar dan cara belajar
dengan menggunakan metode barat yaitu sistem klasikal dimana cara belajarnya di dalam kelas atau sebuah ruangan khusus yang dilengkapi meja
kursi, papan tulis dan perlengkapan lainnya. Didalamnya terdapat murid laki- laki dan perempuan yang rata-rata seusia dan dalam jenjang kelas yang sama.
Murid-murid diberi pelajaran oleh guru yang sama, baik pengetahuan umum dan pengetahuan agama serta menggunakan peraturan yang tegas.
2. Bahan Pelajaran
Format pembaharuan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan tercermin dari ide dasar yang merupakan cita-cita penyelenggaraan pendidikan seperti yang
diinginkan oleh K.H Ahmad Dahlan yaitu untuk membentuk cendikiawan alim intelek Kyai Intelek dan intelek alim Intelek Kyai.
46
Lembaga pendidikan Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk membentuk
cendikiawan alim intelek atau intelek alim.
45
Tim Pembina AL-Islam,
op. cit
, halaman 120.
46
Muhaimin, o
p.cit
, halaman 107.
commit to user 82
3. Rencana belajar. Rencana belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah lama belajarnya harus
diselesaikan oleh masing-masing muridnya dari ketentuan selama jenjang yang pendidikan yang sedang ditempuh. Setiap tingkatan untuk naik ketingkat
berikutnya, guru-guru melakukan ujian untuk kenaikan kelas. Pada ujian untuk tingkatan kenaikan kelas bagi murid yng dinyatakan nilai sesuai dengan syarat
ketentuan kenaikan, maka murid akan dinyatakan lulus.
47
4. Pendidikan diluar waktu belajar Dibuatkan asrama khusus untuk membentuk watak murid-murid di sekolah
Muhammadiyah. Asrama I yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan disebut dengan
internaat
. Penggabungan antara pondok-pondok Muhammadiyah dan sekolah- sekolah Muhammadiyah yang direalisasikan dengan di bentuk Madrasah
Mu’alimin. 5. Guru.
Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi gerakan pembaharuan Islam yang modern maka di dalam Muhammadiyah selalu berusaha melakukan
pembaharuan kearah yang lebih baik tetapi tidak melupakan atau menyimpang dari Al-
Qur’an dan Al-Hadits. Di dalam sekolah-sekolah Muhammadiyah diperlukan guru-guru yang memiliki pemikiran pembaharuan sehingga bisa
sejalan dengan asas dan tujuan dari Muhammadiyah dan pendidikan Muhammadiyah. Guru-guru Muhammadiyah terdiri dari kyai-kyai yang alim
intelek dan priyayi yang intelek alim yang mengikuti paham pembaharuan.
47
Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.
commit to user 83
6. Hubungan guru dan murid. Muhammadiyah dengan berdasarkan atas perintah dari Al-
Qur’an dan Al- Hadits mewajibkan penghormatan kepada orang yang lebih tua yaitu lebih
menitikberatkan kepada tata kesopanan dan kesusilaan. Model ini sesuai dengan kepribadian nenek moyang bangsa Indonesia. Murid-murid harus mau
mendengarkan dan mematuhi aturan-aturan yang ada sehingga tercipta suasana yang tentram.
K.H. Ahmad Dahlan sudah merintis sekolah sebelum berdirinya Muhammadiyah. Sekolah itu didirikan tahun 1911 di Kauman Yogyakarta. Di
sekolah itu diajarkan ilmu pengetahuan agama dan diajarkan pula ilmu pengetahuan umum. Setelah organisasi Muhammadiyah berdiri sekolah itu
berganti nama menjadi HIS Met de Qur’an
48
untuk Muhammadiyah cabang Surakarta sejak dirintis sudah memberikan ilmu-ilmu tentang keagamaan kepada
anggotanya yaitu lewat pengajian-pengajian. Di tahun 1930 terdapat sekolah- sekolah Muhammadiyah seperti di Mangkunegaran, Kleco, Kampung Sewu,
Kauman, Pasar Legi.
49
Sekolah-sekolah yang diadakan masih sangat sederhana sekali sehingga tidak tertata dengan rapi. Sekolah yang diselenggarakan pada
tahun 1930 sampai 1940 masih sederhana dan tidak mengekang murid-muridnya dengan peraturan yang ketat. Tujuannya adalah mengajarkan Agama Islam sesuai
48
Ibnu Salimi, o
p. cit
, halaman 70
49
Arsip Mangkunegaran, No. 1931 , ” Sekolah Muhammadiyah”.
commit to user 84
dengan Al- Qur’an dan Hadits. Prinsip yang diambil adalah pelan-pelan tetapi
masuk ke hati masyarakat.
50
Pada tahun 1931 Pemerintahan Kolonial mengurangi sekolah-sekolah HIS tetapi pemimpin-pemimpin Muhammadiyah tetap giat dalam mengusahakan
agar sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap maju. Akibatnya pemerintahan Kolonial menyatakan bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah sekolah liar
Wild School
. Hal ini karena kemajuan sekolah-sekolah partikelir dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan kolonial. Pada tanggal 24 September 1932,
Gubernur Jenderal de Jonge telah mengeluarkan suatu peraturan yang disebut Ordonansi Sekolah Liar Wilde Schoolen Ordonantie. Ordonansi Sekolah Liar itu
mengikat atau membatasi kebebasan sekolah nasional. Peraturan itu menggariskan bahwa untuk mendirikan sekolah swasta. Sekolah partikelir haruslah dengan izin
Gubernemen atau Pemerintah Hindia Belanda. Ordonansi Sekolah Liar 1932 telah sangat membatasi ruang gerak perguruan nasional.
51
Dengan di katakan sebagai sekolah liar, Muhammadiyah tetap menjalankan misi di bidang pendidikan.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak menyetujui adanya
Taizich Ordonantic Particular Onderwiys
dan sekolah-sekolah Muhammadiyah akan berkembang terus. Hal ini ditetapkan dalam konferensi Muhammadiyah tanggal 18-20
November 1932.
52
50
Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.
51
H.R. Tilaar,
op.cit
., halaman 152.
52
Soekadi H.S, 1970,
Pelajaran Kemuhammadiyahan
, Surakarta: PP Muhammadiyah, hal 7-8.
commit to user 85
Tabel 2 Sekolah-sekolah Muhammadiyah Cabang Surakarta Tahun 1930-1942.
No. Nama Sekolah
1. HIS met de Qur’an
Mangkunegaran 2.
HIS met de Qur’an Darpoyudan
3.
Standaardschool
Punggawan 4.
Standaardschool
Kampung Sewu 5.
Standaardschool
Teloekan 6.
Standaardschool
Sampangan 7.
Volkschool
Kauman 8.
Volkschool
Kampung Sewu 9.
Volkschool
Sampangan 10.
Volkschool
Pasar Kliwon 11.
Schakel School
Ketelan 12.
Schakel School
Ngadisuryan 13.
Schakel School
Sebelah Barat Loji Gandrung 14. CVO
Kauman 15. HIK
Kleco 16. Sekolah Desa
Pajang 17. Sekolah Desa
Kedoenggoedel 18. Cursus Goeroe Desa
Sampangan 19.
Normaalschool
Krapyak 20. Sekolah Yatim
Kampung Sewu 21. NAS
Utara Masjid Agung Surakarta 22.
Kop School
Depan Prodia Surakarta
Sumber: Berita Tahoenan Hindia Timoer Moehammadijah Tjabang Surakarta Tahun 1930, halaman 35.
commit to user 86
Tabel di atas menjelaskan sekolah-sekolah yang didirkan Muhammadiyah cabang Surakarta sebelum di tutup oleh Jepang dan hanya diijinkan beberapa saja
yang berdiri seperti: 1.
HIS met de Qur’an terdapat di Mangkunegaran. Tahun 1929 siswanya 220 orang. Kemudian oleh Muhammadiyah diganti menjadi
Holland Inlanschool
Muhammadiyah HIS Sekolah Rakyat berbahasa Belanda yang ditempuh selama 7 tahun Mangkunegaran tahun 1935 di Ketelan Surakarta. Kepala
Sekolah yang pertama dari sekolah ini adalah Dwijosukarto. Tujuan dari didirikan sekolah ini adalah Muhammadiyah ingin memberikan pendidikan
Islam mulai dari dasar. Lama belajar di HIS selama 7 tahun. Mata pelajaran yang diajarkan di HIS antara lain adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Belanda,
Berhitung, sejarah, ilmu bumi, ilmu alam, menggambar, Ibadah membaca Al- qur’an, bacaan sholat, tata cara sholat, arti-arti dari bacaan sholat, tarikh,
aqidah, bahasa Arab dan tulisan Arab, pekerjaan tangan, gerakan badan. Yang diterima di sekolah Muhammadiyah sudah berusia 6 tahun, pembayaran empat
rupiah. Guru-guru sekolah ini R. Hadisoetirto, R. Soekardjo, R. Soetantio, M. Soedjadi, M. Agoeslan, M. Soebandar, M. Mahdoen, M. Soepaja dan Soetiti.
2. HIS met de Qur’an di Darpoyudan sekarang menjadi SD Muhammadiyah 2
Kauman. Awalnya hanya ada 4 kelas saja, murid awalnya 64 anak. Guru-guru antara lain adalah M. Koesban, Mr. Soemastoeti, M. Walidjah.
3. Sekolah yang didirikan lagi adalah
Standaardschool
setingkat SD Muhammadiyah Mangkunegaran yaitu sekolah rakyat lima tahun yang didirikan
commit to user 87
di Punggawan. Kepala sekolah yang I adalah Darmocahyono.
StandaardSchool
Mangkunegaran ini awalnya muridnya 188 anak. Guru-gurunya antara lain adalah
M. Soemowijoto,
M. Brotosoediro,
M. Djojosoekarto,
M. Wiknjosoesiswo, M. Sahil, M. Siswosoedarmo.
4.
Standaardschool
Kampung Sewu yaitu sekolah 5 tahun yang pada awalnya muridnya sebanyak 174 anak. Guru-gurunya antara laian adalah M. Seodarmo,
M. Tjokroatmodjo, M. Martono, M. Asnawi.
53
5.
Standaardschool
Teloekan. Tahun 1930 muridnya sebanyak 97 anak, sekolah ini mempunyai 4 kelas. Guru-gurunya antara lain adalah M. Soekidjo, M.
Soemarso dan M. Soepadi. 6.
Standaardschool
Sampangan. Sekolah ini mempunyai 3 kelas dengan jumlah murid 87 anak. Guru-gurunya antara laian adalah M. Siswasoedarmo, M.
Soedarman, M. Daspandi, M. Djojosoerono. 7.
Volkschool
Muhammadiyah Sekolah Rakyat Lima Tahun atau SR yang didirikan dibeberapa tempat seperti di Kauman, Kampung Sewu, Sampangan,
Pasar Kliwon. 8.
Schakel School
Muhammadiyah di Ketelan setingkat SD, kepala sekolah Jumairi yang didirikan di sebelah Masjid Al-Wustho Mangkunegaran.
9.
Schakel School
Muhammadiyah di Ngadisuryan, dengan Kepala Sekolah Sukiman.
53
Tim, 1930,
Berita Tahoenan Moehammadijah Hindia Timoer Tjabang Surakarta Tahun 1930
, Surakarta: Pengurus Muhammadiyah Cabang Surakarta, halaman 35.
commit to user 88
10.
Schakel School
Muhammadiyah khusus untuk masuk MULO SMP yaitu Setelah Sekolah Rakyat selama 5 tahun ditambah lagi 2 tahun. Sekolah ini
didirikan di sebelah Barat Loji Gandrung. 11.
Muhammadiyah Surakarta juga mendirikan CVO Cursus Volks Onderweys sekolah guru yaitu sekolah rakyat 5 tahun di tambah 1 tahun kursus menjadi
guru. Sekolah ini didirikan di Kauman Winongan. 12.
HIK Holland Inland Kweekschool berdiri pada tanggal 1 Juli 1931 sekolah untuk guru 6 tahun bagi guru-guru HIS yang didirikan di Kleco.
13. Sekolah Desa yaitu masa belajarnya selama 3 tahun sekarang setaraf kelas 3
SD terdapat di Pajang. Awalnya mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 60 anak. Gurunya R. Atmowergono.
54
14.
Cursus Goeroe
Desa mempunyai 2 kelas dengan jumlah muridnya 19 anak. Guru-gurunya antara lain adalah M. Achmad, M. Djojosoekarto, M.
Siswosoedarmo, M. Asnawi. 15.
Sekolah Desa Kedoenggoedel mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 96 anak dan gurunya bernama M. Siswosoemarto.
16.
Normaalschool
, sekolah guru 4 tahunan terdapat di Krapyak Kampungbaru, sekarang SMP Simpon I. Mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 52 anak.
Guru-gurunya antara lain adalah M. Soedjadi, M. Ng. Sastrosoebroto, R. Siswasoedirdjo, M. Isa.
54
Ibid
, halaman 36.
commit to user 89
17. Muhammadiyah juga mendirikan Sekolah Yatim yang kemudian dinamakan
Madrasah Diniyah. Lama belajar selama 3 jam saja, sekolah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mampu atau miskin. Guru-gurunya antara lain
adalah M. Darmotjhjono. Muh. Sarido, Soehardi, R. Soekarno, M. Soekidjo, M. Basoeki, R. Moeljanto. Mereka semua tidak digaji atau diberi honor, mereka
semua bekerja dengan ikhlas.
55
Madrasah Diniyah ada di: a. Diniyah Kampung Sewu. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari.
b. Diniyah Telukan. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari. c. Diniyah Sampangan. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari.
d. Diniyah Pasar Kliwon. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari. e. Wustho Mualimin di Sampangan. Nama kepala sekolah yang pertama adalah
Suyuti. Sekolah ini masuk di sore hari. Karena setiap paginya digunakan untuk Sekolah Rakyat Muhammadiyah.
f. Mualimin Muhammadiyah yang terletak di Sangkrah. g. Mualimat di Pengulon Kauman. Kepala sekolah yang pertama adalah Ali
Abdul Wahab sekolah ini masuk pagi. 16. NAS Nasyiatul Aisyiyah School sekolah ini didirikan diutara masjid Agung
Surakarta. Kepala sekolah yang pertama adalah Umijaroh. 17.
Kop School
atau Sekolah Kepandaian Putri dimuka laboratorium Prodia bengkel militer.
56
55
Tim, 2005,
Sejarah dan Langkah Aisyiyah Kota Surakarta
, Surakarta: PD Aisyiyah, halaman 24.
56
Ibid
, halaman 25.
commit to user 90
Konggres Ke XXIII 1934 memutuskan penggantian nama-nama Belanda menjadi nama Indonesia misal
Norma school
Sekolah Guru.
B. Pendidikan Muhammadiyah Masa Kependudukan Jepang di Surakarta
Tahun 1942 sampai 1945
Pada masa ini sistem pendidikan diambil alih oleh Pemerintah Balatentara Jepang dari mulai kebijakan mengenai sistem pendidikan yang
diterapkan, penentuan jenis pelajaran dan jenis sekolah yang diijinkan menjalankan misi pendidikannya, jenjang kelas, buku-buku yang digunakan.
Semua yang ada hubungannya dengan Belanda di hapus.
1. Kebijakan dan Tujuan Pendidikan di Masa Pemerintahan Jepang