commit to user 125
125
BAB IV
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA TAHUN 1945-1970
A. Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Tahun 1945 Sampai 1950
1. Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Pendidikan Tahun 1945 Sampai
1950.
Sistem pendidikan nasional telah dimulai pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, namun semenjak Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus tahun 1945, sekolah-sekolah yang dibangun pada masa Jepang dilanjutkan dengan sarana dan prasarana yang seadanya. Pada masa penjajahan Jepang, untuk
menyakinkan bangsa Indonesia. Pemerintahan Jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 29 April 1945.
1
Karena dalam perkembangannya BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau
Dokuritsu Junbi Cosakai
dianggap lamban dalam menyusun dasar Negara maka BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan diganti menjadi PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia atau
Dokuritsu Junbi Inkai
.
2
Jepang berjanji memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia, namun pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Di
1
Cahyo Budi Utomo, 1995,
Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia dari Kebangkitan hingga Kemerdekaan
, Semarang: IKIP Press, halaman 206.
2
Ibid
, halaman 208.
commit to user 126
125 Indonesia terjadi kekosongan pemerintahan, maka golongan muda mendesak segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia setelah diadakan perumusan teks Proklamasi dan persiapan untuk menyatakan Indonesia merdeka tepatnya pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan Kemerdekaannya. Akhirnya Indonesia merdeka sendiri tanpa diberi kemerdekaan oleh Jepang. Untuk
menyempurnakan berdirinya Negara Indonesia yang merdeka dan bebas dari penjajah, maka salah satu usahanya dari PPKI adalah perbaikan dalam lapangan
pendidikan di Indonesia. Langkah pertama adalah dimulai dengan membentuk ”Sub Panitia Pendidikan
dan Pengajaran” sebagai ketuanya adalah Ki Hajar Dewantara. Sub Panitia ini mendapat tugas untuk merumuskan suatu rencana cita-cita dan usaha-usaha
pendidikan atau pengajaran. Hasil dari rumusan ini berisi dasar dan tujuan pendidikan sebagai berikut: Dalam garis-garis adab perikemanusiaan, seperti terkandung dalam
segala pengajaran agama, maka pendidikan dan pengajaran nasional bersendi agama dan kebudayaan bangsa serta menuju kearah keselamatan dan kebahagiaan
masyarakat. Ki Hajar Dewantara selaku menteri PP dan K mengelua
rkan ”Instruksi Umum” yang memerintahkan kepada semua kepala-kepala sekolah dan guru-guru
untuk : Mengibarkan Sang Merah Putih setiap hari di halaman sekolah, menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”, menghentikan pengibaran bendera Jepang dan
menghapuskan lagu
Kimigayo,
menghapuskan pelajaran bahasa Jepang serta segala
commit to user 127
125 upacara yang berasal dari Pemerintahan Jepang, memberi semangat kebangsaan
kepada semua murid-murid. Pemerintahan Indonesia yang sudah berdiri pada tahun 1945 berusaha dengan
giat untuk memberi ”isi” baru pada sistem pendidikan Indonesia. Pada tahun 1946 menteri PP dan K Mr Soewardi membentuk ”Panitia Penyelidik Pendidikan dan
Pengajaran” yang diketahui Ki Hajar Dewantara.
3
Menteri Pendidikan dan Pengajaran membentuk panitia penyelidik yang tugasnya antara lain adalah
merencanakan struktur pengajaran model baru, menetapkan bahan pelajaran dengan menimbang keperluan praktis dan menyiapkan rencana belajar untuk setiap sekolah
dan setiap kelas. Hasil kurikulum ini dinamakan kurikulum SR 1947 yang membedakan 3
macam struktur program yaitu: 1.
Sekolah Rakyat dengan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada kelas rendah.
2. Sekolah Rakyat dengan bahasa Indonesia sebagai pengantar sejak kelas satu.
3. Sekolah Rakyat yang diselenggarakan sore hari terbatas sampai kelas IV, kelas V
dan VI harus masuk pagi.
3
M. Jumali, dkk, 2004,
Landasan Pendidikan
, Surakarta: UMS Press, halaman 141.
commit to user 128
125 Diagram I
Susunan Jenjang Sekolah Menurut Panitia Penyelidik Kemerdekaan Tahun 1947.
Sumber H.A.R Tilaar, 1995:73
SEKOLAH TINGGI 4 Sampai 6 Tahun
SEKOLAH MENENGAH TINGGI
3 TAHUN SEKOLAH KEJURUAN
MENENGAH
SEKOLAH KEJURUAN 3
– 6 TAHUN
SEKOLAH RAKYAT 6 TAHUN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
3 TAHUN
commit to user 129
125 Diagram di atas menjelaskan mengenai pembagian jenjang tingkatan sekolah
yang dirumuskan oleh Panitia Penyelidik Kemerdekaan. Jenjang sekolah terdiri dari tingkat sekolah rakyat atau jenjang sekolah dasar selama 6 tahun. Jenjang berikutnya
adalah sekolah menengah pertama selama 3 tahun, sekolah kejuruan selama 3 sampai 6 tahun. Tingkatan selanjutnya adalah sekolah menengah tinggi atau sekolah
menengah kejuruan selama 3 tahun. Kurikulum ini masih harus dibenahi, maka tugas baru bagi panitia yang
dibentuk menteri adalah meninjau kembali dasar-dasar isi, susunan dan seluruh usaha pendidikan atau pengajaran. Panitia pendidikan atau pengajaran melakukan 2
konggres pendidikan maka lahirlah Undang-Undang tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran untuk seluruh Indonesia yaitu Undang-Undang No 4 tahun 1950
dengan nama Undang-Undang tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah UUPP dan disempurnakan menjadi Undang-Undang No 12 tahun 1954
tentang pernyataan berlakunya Undang-Undang No. 4 tahun 1950 dari Republik Indonesia berisi tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah untuk
seluruh Indonesia.
4
Sistem pendidikan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 serta lebih terperinci dibahas dalam UUD No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan
pengajaran di sekolah yang sifatnya sangat jelas yaitu nasional. Penyelenggaraan norma-norma pendidikan tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
4
Wardiman Djojonegoro, 1996,
Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia
, Jakarta: Depdikbud, halaman 76.
commit to user 130
125 sebagai berikut: mencerdaskan setiap pendidikan dan pengembangan kebudayaan
pada pandangan hidup sesuai dengan Pancasila. Semua jenjang pendidikan harus diwujudkan untuk mencapai tujuan negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Mencerdaskan
kehidupan bangsa,
memajukan kesejahteraan
umum, ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sekolah-sekolah yang ada tetap dilanjutkan setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dasar-dasar pendidikan mulai disempurnakan. Menteri Pendidikan
yang I yaitu Ki Hajar Dewantara sesudah Proklamasi Kemerdekaan mengeluarkan “Instruksi Umum” yang menyerukan kepada para guru supaya membuang sistem
pendidikan kolonial dan mengutamakan patriotisme.
5
Mengubah semua sistem pengajaran menjadi lebih demokratis. Rumusan pokok-pokok UU No.4 Tahun 1950
yaitu Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Agama sekolah negeri, Sekolah-Sekolah Swasta Partikelir dalam RUU sekolah Partikelir mendapat kedudukan yang khusus
yaitu dengan adanya pasal 13, yang isinya sebagai berikut: Atas dasar kebebasan tiap- tiap warga negara menganut sesuatu agama atau keyakinan hidup, maka kesempatan
leluasa diberikan untuk mendirikan dan menyelenggarakan sekolah-sekolah partikelir.
5
Ibid
, halaman 75.
commit to user 131
125
1. Pendidikan Muhammmadiyah tahun 1945-1950