commit to user 107
3. Kreativitas yaitu murid-murid Muhammadiyah harus mempunyai kecakapan atau keterampilan dalam menentukan sikap yang sesuai dan menetapkan
alat-alat yang tepat dalam menghadapi situasi-situasi yang baru. Prinsip kemajuan dengan maksud Muhammadiyah selalu bergerak ke depan,
melangkah maju ke depan. 4. Aktivitas yaitu murid-murid Muhammadiyah harus mengamalkan semua
yang diketahuinya dan menjadikan pula aktivitas sendiri sebagai salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan baru. Prinsip kegiatan dengan maksud
segala kegiatan yang di lakukan oleh Muhammadiyah selalu berdasar pada Al-
Qur’an dan Hadits. 5. Prinsip optimisme adalah Muhammadiyah selalu bersikap positif dan
semangat untuk melaksanakan cita-citanya. murid-murid Muhammadiyah harus yakin bahwa segala sesuatu datangnya dari Tuhan, maka pendidikan
akan membawanya mencapai cita-citanya asalkan sesuai dengan ajaran agama
.
79
4. Metode dan Sistem Belajar yang Digunakan di Sekolah Muhammadiyah
Muhammadiyah selalu berupaya untuk memberikan pendidikan yang murni dari ajaran agama Islam. Dalam memberikan ilmu kepada murid-
murid guru selalu berpedoman dalam Al- Qur’an dan Hadits. Dikembangkan
amal perjuangan pendidikan dengan sumber Qur’an dan Hadits, bersih dari
tahayul, bid’ah dan khurafat, menafsirkan ajaran-ajaran secara modern.
79
Said Muh, 1981,
Pendidikan Abad Keduapuluh dengan Latar Belakang Kebudayaan
, Jakarta: Mutiara, halaman 52.
commit to user 108
Memperbaharui sistem pendidikan Islam secara modern sesuai dengan kehendak dan kemajuan zaman, membebaskan umat dari ikatan-ikatan
tradisional, konservatif yang membelenggu kehidupan umat
.
80
Batasan batasan pembaharuan dari Islam prinsip-prinsip ajaran Islam yang bersifat mutlak yang tidak mungkin berubah sepanjang zaman, seperti
hukum perzinaan, minuman keras, pergaulan bebas tidak mungkin diperlunak untuk mengikuti zaman sebab tugas agama Islam untuk
memperbaiki kemerosotan akhlak dan tidak melegalisasikannya.
81
Sistem belajar yang dipakai oleh Muhammadiyah adalah pelan-pelan tetapi mempengaruhi, bersifat mengayomi namun tidak memaksa.
Muhammadiyah menyadari bahwa masyarakat Surakarta kebanyakan masih mengagungkan budaya kejawen, maka dalam menerapkan pendidikannya
kepada murid-murid selalu halus. Pada awalnya para murid perempuan di bebaskan mau memakai jilbab atau tidak kesekolah. Muhammadiyah
berusaha memberi pengertian sedikit-demi sedikit kepada para guru perempuan dan siswi perempuan akan pentingnya memakai jilbab. Dalam
perkembangannya dari tahun ketahun siswi-siswi Muhammadiyah kebanyakan murid perempuannya memakai jilbab.
80
Amien Rais, 1985,
Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial
, Yogyakarta: P2P2M, halaman 13.
81
Ibid
, halaman 16.
commit to user 109
Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikannya menggunakan sistem pendidikan yang bersifat kreatif dalam mengintegrasikan tuntutan
idealisme, korektif, modernisasi. Aspek idealisme merupakan substansi dari pendidikan Muhammadiyah sedangkan aspek korektif dan modernisasi
merupakan instrumennya. Secara idealistik Muhammadiyah konsisten terhadap upaya menegakkan ajaran Islam yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadits menghilangkan praktek tahayul,
bid’ah dan khurafat serta komitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, aspek korektif adanya
usaha-usaha yang selalu mengembangkan sekolah Muhammadiyah dalam memenuhi tuntutan modernisasi.
82
5. Tantangan-tantangan dan Hambatan yang Dihadapi oleh Sekolah-sekolah Muhammadiyah