Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

commit to user 19

BAB II MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA

A. Gambaran Umum Berdirinya Muhammadiyah

1. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Muhammadiyah lahir sebagai gerakan pembaharuan Islam di Indonesia atas dorongan kondisi yang hadir di Indonesia pada awal permulaan abad 20, antara lain kondisi sosial masyarakat, kebudayaan, keagamaan. 1 Muhammadiyah, berusaha merubah keadaan Indonesia lewat organisasinya yang bergerak pada bidang pendidikan. Sejak dirintis, Muhammadiyah sudah memilih jalan organisasinya untuk melakukan perubahan di bidang pendidikan. Pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan menyadari bahwa pendidikan Islam sudah sangat kuno. Pendidikan Islam tidak mampu menghadapi tantangan baru yang dibawa oleh misi Kristen yang mendapat dukungan dari kekuasaan Kolonial Belanda. Sistem pendidikan yang ingin didirikan oleh K. H Ahmad Dahlan adalah berusaha menggabungkan sistem pengajaran pesantren dengan barat yaitu dengan memberikan pengajaran keagamaan juga ilmu umum dengan menggunakan metode Barat. 2 K.H Ahmad Dahlan terjun langsung dan memandu teman-temannya untuk menembus benteng kebodohan, kemiskinan umat melalui jalan pendidikan dan sosial. 3 K.H. Ahmad Dahlan memilih jalan 1 Weinata Sairin MTH, 1995, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah , Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, halaman 23. 2 Almanak Muhammadiyah , 1927, Yogyakarta: Bagian Taman Pustaka, halaman 131- 132. 3 Mohammad Ali, “Memugar Sekolah Muhammadiyah”, Langkah Baru Edisi 1 September 2006, halaman 13. commit to user 20 dengan memberikan prioritas yang tinggi di bidang pendidikan karena 2 alasan yaitu: 1 Menyangkut konsepsinya tentang realitas umat yang mencerminkan dalam kondisi perpecahan, kebodohan, kemiskinan. 2 Usaha pembebasan yang ditempuh K.H. Ahmad Dahlan adalah melalui pengembangan akal dan ilmu. Setinggi-tingginya pendidikan akal ialah dengan pendidikan ilmu. 4 Keinginan K.H. Ahmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang bisa membantu semua umat ini juga didorong dan diilhami oleh firman Tuhan dalam Surat Ali Imran ayat 104, “Wal-takun minkun ummatun yad’u na ilal khairi wa yakmuru na bil ma’rufi wa yanhauna „anil munkari wa ula ika humul munflihu” Terjemahannya surat itu adalah “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar; mereka itulah orang- orang yang beruntung”. 5 Maruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Perluasaan Muhammadiyah berjalan lancar dan cepat, karena berbagai faktor seperti dari 4 Abdul Munir Mulkhan, 1986, Pesan-pesan 2 Pemimpin Besar Islam di Indonesia Kyai Haj i Ahmad Dahlan dan Kyai Haji Hasyim Asy’ari, Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah, halaman 11. 5 Departemen Agama Republik Indonesia, 2004, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. J-ART, halaman 64. commit to user 21 pribadi K.H. Ahmad Dahlan dalam berpropaganda, selalu memperlihatkan sikap toleransi dan mengayomi sehingga beliau di kagumi oleh banyak orang. 6

2. Arti dari Lambang Muhammadiyah