Analisis Lebar Jalan Di Sekitar Lahan Permukiman dengan Harga Lahan.
145
Jalan dengan lebar di atas 5 m akan memberikan kemudahan dalam pergerakan aktivitas baik dengan kendaraan roda empat atau roda dua. Di Kecamatan
Arga Makmur, jalan yang mempunyai lebar di atas 5 m adalah jalan utama. Jalan utama ini memiliki aksesibilitas dan kemudahan dalam mendapatkan angkutan
transportasi untuk menuju ke segala arah kota. Persentase lokasi permukiman penduduk di Kecamatan Arga Makmur sebanyak 57 berada di pinggir jalan yang
mempunyai lebar di atas 2 m sampai 5 m. Ini berarti, jalan di sekitar lahan permukiman penduduk adalah jalan yang dapat dilewati oleh kendaraan roda empat
dan dua, sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penduduk yang memiliki kendaraan. Sedangkan lokasi permukiman yang berada di jalur jalan
dengan lebar di atas 5 m, adalah jalur jalan dengan empat lajur yang umumnya terdapat area perkantoran. Lokasi lahan permukiman penduduk yang menempati
lokasi di jalur jalan ini, karena aksesibilitas menuju kantor yang lebih tinggi. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara harga lahan dengan lebar
jalan dilakukan uji statistik dengan metode tabulasi silang dan uji chi-square Tabel IV.10. Hipotesis yang digunakan untuk menguji hubungan faktor harga lahan
dengan lebar jalan yaitu: Jika chi-square hitung chi-square tabel, maka H
diterima, berarti tidak ada hubungan antara harga lahan dengan lebar jalan.
Jika chi-square hitung chi-square tabel, maka H ditolak, berarti ada hubungan
antara harga lahan dengan lebar jalan. Dari hasil analisis uji chi-square, diperoleh nilai chi-square hitung sebesar
5,614. Nilai chi-square tabel berdasarkan tabel statistik dengan degree of fredom = 4,
146
diperoleh nilai 9,4877, sehingga chi-square hitung = 5,614 chi-square tabel = 9,4887. Demikian juga jika dilihat dari nilai probabilitas asymp sig yang diperoleh
nilai 0,230 dengan membuat hipotesis sebagai berikut : Bila probabilitas 0,05, maka H
diterima, Bila probabilitas 0,05, maka H
ditolak. Berdasarkan uji nilai chi-square hitung dan asymp sig dinyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara harga lahan dengan lebar jalan. TABEL IV.10
TABULASI SILANG HARGA LAHAN DENGAN LEBAR JALAN HARGA LAHAN
NJOP LEBAR JALAN
TOTAL Sempit
2 M Sedang
2 SD 5 M Lebar
5m
Rendah 7
32 12
51
Sedang 4
21 12
37
Tinggi 1
4 7
12 TOTAL
12 57
31 100
Sumber: Hasil Analisis, 2007
Dari hasil analisis tabulasi silang, bahwa harga lahan rendah tidak dipengaruhi oleh sempitnya lebar jalan, yang tergambar ketika lebar jalan di atas 5
m, harga lahan tetap rendah. Ini berarti, bahwa dapat saja jalan di sekitar lahan lebar, tetapi memiliki harga lahan rendah. Demikian juga dengan harga lahan sedang, tidak
dipengaruhi oleh lebar jalan, namun sebaliknya, harga lahan tinggi ketika lebar jalan di atas 5 m.
Nilai contingency coefficient sebesar 0,231 juga menggambarkan bahwa ketergantungan antara harga lahan dengan lebar jalan sangat kecil. Ini menunjukkan
bahwa, walaupun di sekitar lahan memiliki jalan yang lebar, tetapi lahan tersebut berada jauh dari pusat kota atau berada di wilayah pinggiran suburban, harga lahan
147
tersebut tetap rendah. Demikian juga sebaliknya, walaupun di sekitar lahan memiliki jalan yang sempit, tetapi berada di pusat kota akan mempunyai harga lahan yang
tinggi. Dari analisis tabulasi silang dapat disimpulkan, bahwa ketika penduduk
memilih lahan yang berada di sepanjang jalan dengan kategori lebar, belum tentu menyebabkan harga lahan permukiman tersebut juga tinggi. Ini disebabkan, lahan
permukiman tersebut tidak berada di dekat atau sekitar pasar, tetapi berada jauh dari pasar. Sebagaimana dinyatakan dalam analisis harga lahan terhadap jarak, bahwa
semakin menjauh dari pasar maka harga lahan akan semakin menurun. Dengan demikian, harga lahan akan meningkat ketika lahan permukiman berada di jalur jalan
yang mendekati pasar dengan lebar jalan di atas 5 m.