Analisis Tata Guna Lahan Permukiman

93 Di Kecamatan Arga Makmur perkembangan tata guna lahan permukiman lebih banyak mengisi lokasi-lokasi yang kosong. Perkembangan tata guna lahan permukiman memadat pada daerah-daerah yang telah terbangun, sehingga di beberapa lokasi tingkat kepadatan pemukimannya tinggi, seperti di sepanjang Jl. Mayor Salim Batubara, Gang Rajawali, Jl. Desa Karang Indah, Jl. Samsul Bahrun, sampai ke Perumnas Kelurahan Purwodadi, kemudian di sepanjang Jl. Ir. Sutami, Gang Mewa Desa Karang Suci. Sedangkan di Kelurahan Gunung Alam dan Desa Rama Agung tingkat kepadatan permukimannya dikategorikan sedang, karena di wilayah ini terdapat kawasan perkantoran, yaitu di sepanjang Jl. Jend. Sudirman, Jl. M. Yamin, Jl. Dr. M. Hatta dan Jl. Ir. Soekarno. Untuk desa-desa lain, seperti Desa Gunung Agung, Desa Sidourip, Desa Tebing Kaning, Desa Lubuk Sahung, Desa Taba Tembilang, Desa Tanjung Raman dan Desa Sumbersari serta Desa Datar Ruyung dikategorikan tingkat kepadatan permukimannya rendah. Pada daerah- daerah tersebut masih banyak lahan-lahan non aktivitas kota. Perkembangan penyebaran permukiman di Kecamatan Arga Makmur secara umum dikategorikan mengalami perkembangan horizontal yang berbentuk linier dengan mengikuti jaringan jalan yang sudah ada. Secara umum, perkembangan penyebaran permukiman di Kecamatan Arga Makmur dapat dibagi menjadi beberapa jalur sesuai dengan rute jalan yang ditarik dari pusat kota pasar sebagai titik pusat, yaitu Gambar 4.8: 1. Jalur ke arah Utara: penyebaran permukiman mengikuti jalur Jl. Mayor Salim Batubara, Jl. Samsul Bahrun dan Jl. Karang Indah terus memanjang sampai ke Jl. Taba Tembilang. Pada jalur ini permukiman cukup padat. 94 95 2. Jalur ke arah Barat: penyebaran permukiman mengikuti jalur Jl. Desa Karang Anyar, Jl. Abdul Gani, Jalan Cut Nyak Dien, Jl. RA. Kartini. Tingkat kepadatan permukiman sedang sampai padat. 3. Jalur ke arah Selatan: penyebaran permukiman mengikuti jalur Jl. Sam Ratulangi, Jl. M. Yamin, Jl. Ahmad Dahlan dan Jl. Siti Khadijah. Permukiman mempunyai tingkat kepadatan sedang. 4. Jalur ke arah timur: penyebaran permukiman mengikuti jalur Jl. Ir. Sutami, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Basuki Rahmat dan Jl. Ahmad Yani. Kepadatan permukiman sedang, namun pada jalur Jl. Ahmad Yani tingkat permukiman rendah karena banyaknya lahan pertanian sawah. Perkembangan lahan permukiman di Kecamatan Arga Makmur sangat dipengaruhi kondisi topografi, sehingga perkembangan yang terjadi tidak merata. Daerah yang memiliki topografi datar, seperti Kelurahan Gunung Alam, Kelurahan Purwodadi, merupakan daerah dengan kepadatan permukiman cukup tinggi. Selain kondisi topografi, tingginya aksesibilitas kemudahan mencapai pusat kota pasar menyebabkan lahan-lahan di wilayah tersebut diminati oleh penduduk. Perkembangan lahan permukiman mengikuti jalur jalan utama. Hal ini karena, aksesibilitas yang tinggi di jalur-jalur jalan utama dan mudahnya transportasi menuju ke berbagai sarana dan prasarana seperti pasar, kantor, sekolah dan lain-lain. Ini ditunjukkan dari lokasi lahan permukiman penduduk di Kecamatan Arga Makmur, lokasi permukiman yang berada di dekat pasar sebanyak 26, kemudian lokasi permukiman yang berada di pinggir jalan utama sebanyak 23. Sedangkan keberadaan lokasi permukiman dengan alasan-alasan yang lain, seperti dekat kantor, 96 harga murah, dekat sarana dan prasarana, tersedia jaringan utilitas dan lain-lain sebanyak 51 Gambar 4.9.. Sumber: Hasil analisis, 2007 GAMBAR 4.9. PERSENTASE LOKASI LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN ARGA MAKMUR Namun, tata guna lahan permukiman di Kecamatan Arga Makmur, masih bercampur dengan tata guna lahan kebun atau tegalan, sehingga sulit untuk mendeliniasi secara jelas tata guna lahan permukiman. Masih banyak lahan-lahan permukiman yang selain digunakan untuk permukiman juga digunakan untuk kebun dan tegalan, terutama permukiman yang berada di belakang jalur jalan utama. Perkembangan permukiman di Kecamatan Arga Makmur tidak merata dengan perkembangan permukiman masih memusat ke arah pusat kota. Perkembangan yang seperti ini, menyebabkan permukiman membentuk pola-pola tersendiri, seperti permukiman di Desa Gunung Agung, Desa Sumber Sari, Sido Urip, Desa Tanjung Raman cenderung mengalami perkembangan yang lambat. 97

4.1.3. Analisis Struktur Kota

Dilihat dari pola tata guna lahan yang terjadi di Kecamatan Arga Makmur, maka struktur kota lebih mendekati pada struktur kota model sektor model Hoyt. Ini disebabkan karena perkembangan Kecamatan Arga Makmur cenderung linier yang menyebar dari pusat pasar ke arah luar dengan mengikuti jalur jalan-jalan utama, sehingga terjadi pemadatan area aktivitas kota terlebih dahulu di jalur-jalur jalan utama tersebut. Secara umum struktur sektor Kecamatan Arga Makmur dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu: 1. Zona pusat kota, yaitu berada di Jl. Sutan Sahrir dan Jl. Samsul Bahrun yang merupakan pasar dan terminal. 2. Zona kawasan perdagangan, yaitu Kelurahan Purwodadi di Jl. Sutan Sahrir, Jl. Samsul Bahrun. Di zona ini selain terdapat pasar dan terminal, juga terdapat pertokoan dan jasa Bank BNI ’46 yang bercampur dengan permukiman. 3. Zona perumahan pedagang dan pendatang, yaitu zona yang terdapat di Jl. Salim Batubara, Jl. Ds Karang Indah Desa Karang Indah, Jl. Ir. Sutami Desa Karang Suci. Penduduk yang berada di zona ini umumnya adalah penduduk yang bermata pencaharian pendagang. Zona ini banyak terdapat permukiman penduduk pendatang yang belum memiliki rumah sendiri dengan mata pencaharian yang bervariasi, intensitas permukiman padat dengan kondisi jaringan jalan yang baik, serta lingkungan permukiman yang di beberapa titiklokasi tidak mempunyai saluran limbah yang memadai. 98 4. Zona perumahan penetap, yaitu zona yang terdapat di Jl. Salim Batubara Perumnas, Jl. Hazairin, Jl. Yos Sudarso, Jl. A. Yani, Jl. AK Gani, Jl. Taba Tembilang, Jl Ratu Samban. Zona ini merupakan zona permukiman dengan intensitas sedang. Kondisi permukiman sudah memadai dan umumnya merupakan rumah tinggal permanen bagi penduduk menetap. Mata pencaharian penduduk pada zona ini adalah pegawai negeri atau swasta. Jaringan jalan ataupun jaringan utilitas seperti air bersih, listrik dan telepon telah tersedia. Pada zona bercampur dengan pelayanan umum seperti SD, SMP. 5. Zona perkantoran, yaitu zona yang berada di sepanjang jalur Jl. Jend. Sudirman, Jl. M. Yamin, Jl. Sukarno dan Jl. M Hatta. Zona perkantoran ini juga bercampur dengan kawasan perdagangan yang berada di Jl. M. Yamin dekat bundaran, layanan jasa Bank BRI dan Bank Bengkulu serta kantor-kantor swasta lainnya. Zona ini juga terdapat permukiman intensitas sedang dan tersedia jaringan utilitas seperti air bersih, listrik dan telepon. Pelayanan umum yang tersedia di zona ini adalah rumah sakit, serta sekolah dari tingkat dasar sampai menengah atas. Kondisi permukiman di beberapa lokasi, seperti yang berada di sisi belakang Jl. Dr. M. Hatta, belum cukup memadai dengan kondisi jalan lingkungan dan saluran pembuangan yang tidak terawat dengan baik. Pertumbuhan kota secara horizontal berbentuk linier memanjang mengikuti jalur jalan yang sudah ada ribbon development dan perkembangan jalur transportasi bersifat menjari dari pusat kota. Perkembangan areal perkotaan Kecamatan Arga Makmur menunjukkan perkembangan yang tidak merata di semua bagian sisi-sisi luar dari pusat kota. Perkembangan paling cepat terjadi pada jalur jalan utama seperti