20
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul. Reduksi data dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir dan
menginterpolasi serta membuang data yang tidak perlu, sehingga data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi dengan tepat.
1.6.2.6. Teknik Analisis Data
Alat analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Alat analisis kuantitatif merupakan alat analisis yang menggunakan model-model seperti model matematika
misal fungsi multivariat, model statistik dan ekonometris. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam
suatu uraian Hasan, 2002: 98. Menganalisis data merupakan langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Apabila kita tidak mengetahui metode analisis mana yang
akan digunakan, bisa mengakibatkan salah interpretasi terhadap hasil analisis. Penelitian ini menggunakan teknik overlay peta dan analisis tabulasi silang.
A. Analisis Overlay Peta
Untuk mengetahui pola harga lahan dilakukan dengan analisis super imposed overlay peta antara harga lahan dengan tata guna lahan. Harga lahan didasarkan
dari nilai jual objek pajak untuk setiap kapling tata guna lahan. Penggambaran pola harga lahan berdasarkan jarak dari pusat kota central bussines district, yaitu pasar
di Kelurahan Purwodadi menuju ke arah terjauh. Dari penggambaran pola harga lahan tersebut akan diketahui distribusi harga lahan di setiap tata guna lahan
permukiman dan digambarkan dalam bentuk dua dimensi serta tiga dimensi.
21
B. Analisis Tabulasi Silang
Alat analisis hasil survei primer dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang. Dalam tabulasi silang data dari tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa
kategori, dimana dari setiap kategori tersebut diberi skor untuk mempermudah perhitungan. Kemudian variabel yang akan diidentifikasi hubungannya disusun
dalam baris dan kolom. Untuk mempermudah perhitungan analisis tabulasi silang ini menggunakan software statistik SPSS versi 11.5.
Alat analisis yang akan digunakan untuk mengukur asosiasi dalam tabulasi silang ini menggunakan chi-square, dengan hipotesis sebagai berikut:
H
o
= Hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara dua variabel yang diuji. H
1
= Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara dua variabel yang diuji. Untuk pengambilan keputusan berdasarkan nilai chi-square yaitu:
a. Jika chi-square hitung chi-square tabel, maka H
o
diterima. b. Jika chi-square hitung chi-square tabel, maka H
o
ditolak. Sedangkan berdasarkan probabilitas dengan tingkat signifikansi = 5, maka:
a. Jika probabilitas 0,05, maka H
o
diterima. b. Jika probabilitas 0,05, maka H
o
ditolak. Selanjutnya dilakukan perhitungan contingency coeffisient Cc. Semakin
besar nilai Cc semakin besar tingkat hubungan dan ketergantungan antar kategori baris dan kolom. Koefisien kontingensi merupakan pengukuran yang didasarkan
pada perhitungan chi-kuadrat dengan nilai 0 sampai 1, dengan standar tinggi jika nilai mendekati angka 1 dan rendah jika mendekati 0.
22
1.7. Kerangka Analisis