Nilai Ekonomis Fungsi Lahan.
164
penduduk mendapatkan lokasi dengan aksesibilitas yang rendah, maka disubstitusikan dengan lahan yang luas. Pola lahan permukiman seperti ini dapat
menyebabkan in-efesiensi pemanfaatan lahan, karena penduduk cenderung memanfaatkan lahan dengan pemanfaatan lahan yang lain, seperti percampuran lahan
permukiman dengan lahan kebun atau tegalan. Sedangkan lahan permukiman yang berada di zona pasar pusat kota dengan luas yang sempit akan dimanfaatkan secara
optimal. Untuk menunjang lingkungan permukiman yang baik diperlukan infrastruktur
permukiman, antara lain air bersih, listrik dan telepon. Gambaran lahan permukiman di Kecamatan Arga Makmur sebanyak 81 lokasi lahan permukiman memiliki
infrastruktur yang lengkap. Ini mengindikasikan lokasi tersebut mempunyai nilai ekonomi fungsi lahan yang tinggi. Dikatakan demikian, karena lokasi yang terdapat
kelengkapan infrastruktur yang lengkap akan memudahkan penduduk dalam meningkatkan aktivitas ekonominya, seperti hubungan komunikasi yang lancar,
tersedia penerangan listrik dan air bersih. Sebagaimana dinyatakan Catanesse, salah satu faktor lokasi lahan permukiman adalah kelengkapan sarana seperti air bersih,
telepon dan gaslistrik Catanesse, 1992: 296. Perkembangan lahan permukiman yang menuju ke lokasi yang telah memiliki infrastruktur yang lengkap
mengindikasikan bahwa infrastruktur adalah suatu penentu atas keberhasilan pembangunan. Pola lokasi permukiman mengikuti lokasi dengan infrastruktur yang
lengkap akan menyebabkan permintaan lahan permukiman akan cenderung meningkat di lokasi strategis, sehingga apabila pemerintah tidak mampu membangun
165
infrastruktur di desa-desa pinggiran seperti di desa Sidodadi, maka lahan permukiman hanya akan menuju lokasi yang memiliki infrastruktur lengkap.
Kondisi lokasi lahan permukiman umumnya akan memilih lokasi dengan kondisi topografi yang datar. Ini dapat dilihat sebanyak 62 lahan permukiman di
Kecamatan Arga Makmur adalah lahan datar. Lokasi lahan datar akan mengurangi biaya pengeluaran kebutuhan rumah tangga. Ketika akan membangun rumah tinggal,
lahan yang datar tidak perlu melakukan penimbunan dan perataan tanah yang dapat mengeluarkan biaya tersendiri. Kondisi topografi dapat menjadi faktor yang
menyebabkan penyimpangan-penyimpangan dalam transformasi spasial wilayah. Lahan yang mempunyai topografi miring yang berada di dekat pasar pusat kota
akan menyebabkan lahan tersebut tidak dapat digunakan secara optimal sebagai lahan permukiman. Semakin datar lahan, semakin besar peluang untuk dimanfaatkan
oleh penduduk sebagai lahan permukiman. Sehingga ketika penduduk memiliki kondisi lahan miring, maka terjadi transformasi kondisi lahan miring menjadi lahan
datar. Adanya transformasi lahan ini akan mengakibatkan perubahan harga lahan. Keberadaan jalan memberikan dampak dalam transformasi spasial wilayah.
Lokasi lahan permukiman di Kecamatan Arga Makmur sebanyak 57 berada di jalur jalan yang mempunyai lebar antara 2 sampai 5 m, yang berarti jalur jalan utama.
Lokasi lahan permukiman yang berada di jalur jalan utama akan memberikan keuntungan kemudahan mendapatkan angkutan transportasi dan kemudahan dalam
mobilitas penduduk. Selain itu, pada jalur jalan utama terdapat area perkantoran, sehingga memberikan keuntungan dengan kemudahan mencapai kantor.
166
Lebar jalan memberikan pengaruh terhadap perubahan spasial wilayah. Lahan permukiman yang berada di sepanjang jalur jalan utama akan menyebabkan makin
tingginya aksesibilitas wilayahnya. Kemampuan berinteraksi dengan wilayah semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jauh lahan permukiman berada di sepanjang
jalur jalan utama makin lemah intensitas perkembangan wilayahnya dan transformasi spasial yang terjadi semakin rendah. Semakin lebar jalan akan semakin tinggi
kapasitas jalan dalam menampung kendaraan yang lewat dan semakin banyak lalu lalang penduduk, dan apabila terjadi di zona pusat kota pasar tentu akan semakin
banyak memberikan peluang untuk mendapatkan pelanggan.