24
1.8. Definisi Operasional
Pemakaian istilah atau definisi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Harga lahan dalam penelitian ini dipersamakan dengan sewa lahan landrent,
sehingga harga lahan adalah nilai yang dapat dibayarkan untuk memakai sebidang tanah untuk jangka waktu tertentu. Harga lahan dalam penelitian ini
disamakan dengan nilai jual objek pajak NJOP. 2. Aksesibilitas adalah kemudahan bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam
suatu wilayah. Aksesibilitas ini ada sangkut pautnya dengan jarak Bintarto, 1982: 115.
3. Kondisi lokasi permukiman merupakan kondisi lokasi lahan permukiman yang dimiliki oleh penduduk saat penelitian ini dilakukan.
1.9. Sistematika Pembahasan
Secara sistematis penulisan tesis ini dijabarkan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan latar belakang teoritis mengapa studi ini dilakukan, perumusan masalah, tujuan, sasaran dan manfaat yang
diharapkan melalui studi ini, ruang lingkup substantif dan ruang lingkup spasial serta metode penelitian.
BAB II KAJIAN TATA GUNA LAHAN, HARGA LAHAN DAN AKSESIBILITAS, KONDISI LINGKUNGAN LAHAN, STATUS
HUKUM LAHAN DAN LOKASI LAHAN PERMUKIMAN.
25
Pada bab ini diuraikan kajian literatur yang berkaitan dengan tata guna lahan, harga lahan, aksesibilitas kawasan, kondisi lingkungan lahan dan
status hukum kepemilikan lahan serta lokasi permukiman. BAB III KAJIAN WILAYAH KABUPATEN BENGKULU UTARA DAN
KARAKTERISTIK KECAMATAN ARGA MAKMUR. Kajian wilayah penelitian yang meliputi kajian mengenai gambaran secara
umum Kabupaten Bengkulu Utara serta kajian mengenai wilayah Kecamatan Arga Makmur.
BAB IV ANALISIS TATA GUNA LAHAN, POLA HARGA LAHAN DAN KAITAN HARGA LAHAN DENGAN KONDISI LOKASI LAHAN
PERMUKIMAN. Bab ini menguraikan tentang analisis pola tata guna lahan, analisis harga
lahan dan analisis keterkaitan harga lahan dengan kondisi lokasi lahan permukiman penduduk di Kecamatan Arga Makmur.
Bab V. KESIMPULAN Pada bab ini menjelaskan hasil studi secara keseluruhan serta rekomendasi
yang dikeluarkan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
26
BAB II KAJIAN TATA GUNA LAHAN, HARGA LAHAN,
AKSESIBILITAS, KONDISI LINGKUNGAN, STATUS HUKUM LAHAN DAN LOKASI LAHAN PERMUKIMAN
2.1. Lahan 2.1.1. Pengertian Lahan
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Jayadinata, lahan berarti tanah yang sudah ada peruntukannya dan
umumnya ada pemiliknya perorangan atau lembaga. Oleh sebab itu, lahan merupakan nilai investasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia Jayadinata,
1999: 10. Lahan bersifat terbatas, sehingga penggunaan lahan memerlukan penataan
yang dilakukan secara terencana untuk maksud-maksud penggunaan bagi kesejahteraan manusia. Lahan berfungsi sebagai pendayaguna sosial ekonomi
masyarakat, sehingga penataan lahan yang tidak terencana dapat merugikan penduduk sendiri.
2.1.2. Karakteristik Lahan
Bentuk pemanfaatan lahan menekankan pada ekspresi fisiko spasial kegiatan manusia atas sebuah bidang lahan, sehingga terlihat kenampakan atau bentuk tertentu
Yunus, 2006: 11. Bentuk-bentuk pemanfaatan lahan dapat berupa permukiman, persawahan, industri, perdagangan, jasa, kolam, tambak, lapangan dan sebagainya.