14
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel. Selanjutnya, sebagai
penelitian yang sifatnya pengujian teori, maka penelitian ini akan menghubungkan teori-teori harga lahan yang telah berlaku secara umum kaitannya dengan harga lahan
yang terjadi di wilayah studi. Kemudian, menganalisis harga lahan dan kondisi lokasi lahan permukiman. Hasil akhir penelitian ini dapat menarik kesimpulan mengenai
keterkaitan harga lahan dengan kondisi lokasi lahan permukiman penduduk di wilayah studi.
1.6.2. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lainnya. Variabel yang akan diteliti yaitu
variabel harga lahan dan kondisi lokasi lahan permukiman yang berupa: jarak ke pasar, kondisi lahan, luas lahan, kepadatan rumah, lebar jalan, status lahan,
kelengkapan infrastruktur.
1.6.2.1. Klasifikasi dan Kriteria Variabel
Menurut Wirartha, variabel sering dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti Wirartha, 2006: 220-222.
Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teori dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Lebih lanjut dikatakan variabel dalam penelitian dapat
dikategorikan menjadi empat klasifikasi, yaitu : variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval dan variabel rasio. Dalam penelitian ini hanya ada dua yaitu variabel
15
ordinal berupa jarak, luas lahan, kondisi lahan, kelengkapan infrastruktur, status lahan, lebar jalan dan kepadatan rumah, sedangkan variabel rasio berupa harga
lahan. Ringkasan identifikasi dan kriteria variabel dalam penelian ini dapat dilihat pada Tabel I.1.
TABEL I.1 IDENTIFIKASI DAN KRITERIA VARIABEL PENELITIAN
NO VARI-
ABEL INDI-
KATOR PARAMETER
KRITERIA KO- DE
1 Harga
Nilai Jual 10.000m
2
Rendah 1
Lahan Objek Pajak
10.000m
2
s.d 20.000m
2
Sedang 2
20.000m
2
Tinggi 3
2 Jarak
Diukur dari 5 km
Jauh 1
pusat kota 1 km s.d 5 km
Sedang 2
0,5 km s.d 1 km Dekat
3 0,5 km
Sangat Dekat 4
3 Luas lahan Ukuran persil 150 m
2
Sempit 1
150 m
2
s.d 500 m
2
Sedang 2
500 Luas
3 4
Lebar Lebar jalan
2 m Sempit
1 jalan
dekat rumah 2 m s.d 5 m Sedang
2 tinggal
5 m Lebar
3 5
Keterse- diaan in-
frastruktur Tersedia
jaringan utilitas
Hanya tersedia listrik, atau air bersih atau
telepon Tidak
lengkap 1
Tersedia listrik, air bersih dan telepon
Lengkap 2
6 Status
lahan Kepemilikan
lahan Bukan Hak Milik
Tidak Bersertifikat
1 Hak Milik
Bersertifikat 2
7 Kondisi
Lahan Kondisi
Lahan Terjal
Terjal 1
Miring Miring
2 Landai
Landai 3
Datar Datar
4 8
Kepadatan Rumah
Kepadatan Rumah
Jarang Jarang
1 Sedang
Sedang 2
Padat Padat
3 Sangat Padat
Sangat Padat 4
Sumber: Hasil olahan, 2007
16
1.6.2.2. Kebutuhan Data
Data merupakan suatu himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf-huruf, kata-kata, grafik-grafik ataupun lambang-lambang yang menyatakan suatu gagasan,
objek, kondisi ataupun situasi Bintarto dan Surastopo, 1982: 32. Data dalam penelitian dapat berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui
penyebaran kuesioner terhadap penduduk dan survei visual terhadap objek penelitian di lapangan. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data harga lahan yang berupa
data Nilai Jual Objek Pajak di wilayah Kecamatan Arga Makmur. Nilai Jual Objek Pajak diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan Curup. Data peta
diperoleh dari instansi Dinas Pekerjaan Umum dan BPN sedangkan data status kepemilikan lahan diperoleh dari BPN.
Data-data pendukung lain berupa data tata guna lahan, kondisi sosial ekonomi penduduk, jumlah penduduk, dan rencana tata ruang kota untuk jangka waktu ke
depan diperoleh dari instansi-instansi antara lain Kantor Kecamatan Arga Makmur, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda dan Kantor Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Bengkulu Utara. Berdasarkan tujuan dan sasaran penelitian serta kajian teori yang telah dibahas sebelumnya, maka kebutuhan data dalam penelitian ini
sebagaimana terlihat dalam Tabel I.2.
1.6.2.3. Teknik Pengumpulan Data