memperbaiki atau meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan serta peningkatan kompensasi.
5. Berdasarkan tabel 4.21 dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan lebih dominan mempengaruhi kinerja dibandingkan dengan
kompensasi dan faktor lainnya. 6. Rumus regresi sebagai berikut: Y = 0,337 + 0,729X
1
+ 0,254X
2
4.2. Pembahasan
+ e
4.2.1. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan serta Kompensasi terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, H ditolak dan H
1
diterima untuk variabel Pendidikan dan Pelatihan serta Kompensasi. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa Pendidikan dan Pelatihan sebagai variabel X1 serta
Kompensasi variabel X2 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai. Berdasarkan hasil pengujian
secara serempak dapat diperoleh hasil H ditolak dan H
1
diterima untuk variabel Pendidikan dan Pelatihan serta variabel Kompensasi secara bersama-sama. Dari
hasil pengujian kedua variabel bebas X
1
dan X
2
terdapat hubungan yang searah dengan variabel kinerja sebagai variabel terikat Y dengan pengertian jika diklat
dan kompensasi ditingkatkan maka kinerja pegawaipun akan mengalami peningkatan.
Fenomena program pendidikan dan pelatihan yang terjadi PDAM Tirtanadi adalah
program pendidikan dan pelatihan yang sudah direncanakan dan dibutuhkan belum dilakukan secara optimal karena pada kenyataannya dari
17 tujuh belas Diklat yang diprogramkan untuk pegawai Cabang Medan Denai hanya 12 dua belas topik saja yang dilaksanakan. Sebahagian diklat tidak
terlaksana disebabkan adanya penggunaan dana diklat ke pos lain yang dianggap 101
Universitas Sumatera Utara
lebih penting seperti pengalihan pos anggaran diklat ke pos anggaran perawatan pipa, akibatnya unit kerja yang mengusulkan diklat tersebut merasa kecewa
karena rencana yang disusunnya untuk membekali karyawannya tidak terpenuhi. Dan fenomena yang terjadi tentang kompensasi di PDAM Tirtanadi adalah
karyawan kurang puas dengan kompensasi yang didapatkan setiap bulannya. Ketidakpuasan yang dirasakan oleh karyawan karena adanya selisih antara
kompensasi yang diterima dengan kompensasi yang dibutuhkan pegawai. Ketidakpuasan terhadap kompensasi tersebut berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di Cabang Medan Denai, ditandai dengan kurang fokusnya karyawan dalam bekerja. Ketidakfokusan dalam bekerja menyebabkan kurang optimal dan
tidak efektifnya cara karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Berdasarkan hasil pengujian dan fenomena yang terjadi perlu dilakukan
peningkatan kinerja pegawai melalui peningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap melalui pendidikan dan pelatihan agar dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional. Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 disebutkan bahwa diklat
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap agar dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi
kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan instansi. Menurut Moekijat 2003 tujuan pendidikan dan pelatihan antara lain:
1. Untuk mengembangkan keahlian sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif.
2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
102
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman- teman pegawai dan pimpinan.
Disamping pelaksanaan pendidikan dan pelatihan perlu juga dilakukan peningkatan kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang diharapkan akan
dapat memotivasi dan mendorong pegawai itu sendiri meningkatkan kinerjanya. Menurut
4.2.2. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai