Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai

Hasibuan 2005 menyatakan bahwa: “Pendidikan dan pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan pelatihan.” Miner 1992 menyebut bahwa pendidikan lebih terkait dengan tujuan-tujuan yang bersifat individual dan tidak terkait langsung dengan tujuan organisasi walaupun tujuan-tujuan tersebut bisa saja tumpang tindih, sedang pelatihan pada dasarnya berhubungan dengan peran khusus individu dalam organisasi. Pelatihan ditujukan untuk membantu individu agar berhasil menampilkan kinerjanya dalam suatu pekerjaan tertentu. Pelatihan menurut Sumantri 2000:2 mengartikan pelatihan sebagai: “proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu”. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviantoro 2009, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai dapat lebih meningkatkan kinerja setelah mendapat pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan perusahaan terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk. Medan.

4.2.3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima untuk variabel Kompensasi. Dengan demikian kompensasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai dengan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai koefisien kompensasi sebagai variabel X 2 sebesar 0,254 dan 104 Universitas Sumatera Utara bertanda positif. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kompensasi satu satuan maka variabel Kinerja pegawai Y akan naik sebesar 0,254 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain tidak mengalami perubahan. Dengan pemberian kompensasi yang cukup akan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai. Bila hasil pengujian dibandingkan dengan fenomena yang terjadi maka diharapkan adanya peningkatan kompensasi agar ada peningkatan kepuasan karyawan dari segi kompensasi yang diterimanya setiap bulan. Berdasarkan hasil kuesioner dari karyawan dapat disimpulkan bahwa kompensasi yang diterima dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi masih ada keinginan dari karyawan agar adanya peningkatan nilai nominal kompensasi berdasarkan kenaikan pengeluaran karyawan dalam kehidupan sehari – harinya. Mondy 2005 menyatakan bahwa kompensasi adalah keseluruhan dari semua hadiah yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka. Sedangkan Handoko 2003 menyatakan Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Permatasari 2010, meneliti dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Iklim Organisasi Terhadap Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Jadi melalui kompensasi tersebut karyawan dapat meningkatkan kinerja serta meningkatkan kebutuhan hidupnya. Kompensasi penting karena pendorong utama seseorang menjadi karyawan dan berpengaruh terhadap semangat dan kinerja para karyawan. Maka penting bagi setiap perusahaan agar dapat menetapkan kompensasi yang paling tepat, agar mencapai tujuan perusahaan secara lebih efektif dan lebih efisie n. 105 Universitas Sumatera Utara Kinerja Pelayanan Kependudukan di Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir Kota Administrasi, Jakarta Pusat. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kompensasi terhadap kinerja pelayanan di Kantor Kelurahan Petojo Utara direfleksikan oleh gaji, tunjangan, insentif, penghasilan tambahan, kecakapan, tanggung jawab, pertumbuhan pribadi, penghargaan, promosi, tantangan, sifat hasil kerja, dan cuti. Muljani 2002 dalam jurnal yang berjudul Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan menjelaskan bahwa jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Ada dua hal yang perlu diingat oleh perusahaan dalam pemberian kompensasi. Pertama, kompensasi yang diberikan harus dapat dirasakan adil oleh karyawan dan kedua, besarnya kompensasi tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan oleh karyawan. Apabila dua hal ini dapat dipenuhi, maka karyawan akan merasa puas. Kepuasan akan memicu karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan perusahaan maupun kebutuhan karyawan akan tercapai secara bersama. Untuk mencapai keadilan sebagaimana diharapkan oleh karyawannya, maka perusahaan harus mempertimbangkan kondisi eksternal, kondisi internal dan kondisi individu. Kompensasi harus diusahakan sebanding dengan kondisi di luar perusahaan, khususnya perusahaan yang menjalankan bisnis sejenis, juga harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan, seperti tanggung jawab, dan risiko. Kompensasi juga harus 106 Universitas Sumatera Utara memperhatikan kondisi individu, sehingga tidak memberikan kompensasi dengan pertimbangan subyektif dan diskriminatif. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel X1 Pendidikan dan Pelatihan mempengaruhi kinerja sebesar 0,729 sedangkan variabel X2 Kompensasi hanya sebesar 0,254 untuk setiap satu satuan peningkatan variabel bebas. Dengan demikian yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai adalah Pendidikan dan Pelatihan. 107 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama, disimpulkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai dengan tingkat pengaruh sebesar 0,729. Setiap kenaikan satu satuan dari Diklat maka kinerja akan naik sebesar 0,729. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua, disimpulkan bahwa Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai dengan tingkat pengaruh sebesar 0,254. Setiap kenaikan satu satuan dari kompensasi maka kinerja akan naik sebesar 0,254. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan serta Kompensasi Variabel X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai. Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui bahwa Pendidikan dan Pelatihan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai. 5.2. Saran 1. Pendidikan dan Pelatihan merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai dan Jenis kompensasi yang diterima karyawan PDAM Tirtanadi dan karyawan PDAM Tirtamusi adalah gaji bulanan, beberapa bentuk insentif seperti insentif biaya 107 108 Universitas Sumatera Utara