1. Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen, jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas
0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 2. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya
2 variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau
sama dengan nilai VIF 10
3.9.3. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variabel residual tersebut te Model regresi yang baik adalah homokedastisitas Ghozali, 2005 : 105. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat grafik Scaterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas antara
lain : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
60
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Medan merupakan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara yang telah berdiri pada zaman
pemerintahan Belanda pada tanggal 23 September 1905 dengan nama NV. Waterleiding Maatschappij Ayer Bersih dan berkantor Pusat di Amsterdam,
Negeri Belanda. Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul di
Sibolangit. Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jalan Kapitan sekarang Jalan
Sisingamangaraja No 1 Medan. Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah dan dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah
kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia.
Status dan nama perusahaan telah berganti-ganti, berdasarkan peraturan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No: 11 tahun 1979 yang
berpedoman kepada Undang-undang No: 5 tahun 1962 telah ditetapkan nama dan status Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi adalah milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara. Perda No: 11 tahun 1979 ini disempurnakan lagi dengan Perda Provinsi Sumatera Utara No: 25 tahun 1985, selanjutnya disempurnakan dengan
Perda No: 6 tahun 1991, dilakukan perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang mengatur bahwa Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi
selain mengelola air bersih juga mengelola air limbah.
61
Universitas Sumatera Utara