Hubungan ant ara Aspek-aspek Variabel Dzikir dengan Kesehat an Mental

D.2. Hubungan ant ara Aspek-aspek Variabel Dzikir dengan Kesehat an Mental

Met ode regresi ini j uga penulis pergunakan unt uk melihat aspek- aspek variabel apa saj a yang memiliki hubungan signif ikan t erhadap variabel kesehat an ment al. Dari hasil penghit ungan didapat i bahwa:

a. Pada t abel mat riks Correlat ion (lihat Lampiran XIV) diket ahui bahwa nilai-nilai r hit ung yang dihasilkan pada set iap aspek zikir berada di at as nilai r t abel, at au nilai signif ikansi unt uk hubungan seluruh aspek variabel independent dengan variabel dependent bernilai nol (< 0. 05), sehingga dapat disimpulkan bahwa memang t erdapat hubungan yang a. Pada t abel mat riks Correlat ion (lihat Lampiran XIV) diket ahui bahwa nilai-nilai r hit ung yang dihasilkan pada set iap aspek zikir berada di at as nilai r t abel, at au nilai signif ikansi unt uk hubungan seluruh aspek variabel independent dengan variabel dependent bernilai nol (< 0. 05), sehingga dapat disimpulkan bahwa memang t erdapat hubungan yang

b. Pada t abel Model Summary (lihat Lampiran XIV) didapat nilai koefisien det erminasi R 2 sebesar 0.525 (52.5%). Ini menunj ukkan bahwa kelima

aspek variabel zikir memiliki pengaruh t erhadap perubahan variabel kesehat an ment al sebesar 52.5%, dan t erdapat sisa 47. 5% kemungkinan variabel kesehat an ment al dipengaruhi oleh aspek-aspek variabel zikir lainnya.

c. Pada t abel analisis varian (Anova), (lihat Lampiran XIV) dit ampilkan hasil uj i F yang dapat dipergunakan unt uk memprediksi kont ribusi aspek-aspek

variabel zikir t erhadap variabel kesehat an fisik. Dari penghit ungan didapat nilai F hit ung sebesar 61. 153. Dengan t ingkat signif ikansi sebesar

5% dan df 1 = 5 dan df 2 = 277, didapat nilai F t abel = 2.21. Karena nilai

F hit ung (61.153) > nilai F t abel (2.21) maka dapat disimpulkan bahwa kelima aspek variabel zikir dengan signifikan memberikan kont ribusi yang besar t erhadap variabel kesehat an ment al.

d. Selanj ut nya ingin diket ahui j uga, dari kelima aspek variabel zikir, aspek apakah yang paling memiliki kont ribusi paling signif ikan t erhadap variabel kesehat an fisik. Hal ini dapat dilihat dari t ampilan hasil t hit ung yang disaj ikan pada t abel Coef ficient s (lihat Lampiran XIV.). Pada t abel t ersebut didapat nilai t hit ung unt uk masing-masing aspek adalah sebagai berikut ;

d. 1. Aspek adab zikir didapat nilai t hit ung; 3.055

d. 2. Aspek wakt u dan t empat zikir didapat nilai t hit ung; -2.416

d. 3. Aspek zikir unt uk mengingat Allah didapat nilai t hit ung; 2.964

d. 4. Aspek memuj i Allah dengan bermacam zikir didapat nilai t hit ung; 1.883

d. 5. Aspek manfaat zikir didapat nilai t hit ung; 2. 328

Dengan membandingkan nilai-nilai t hit ung di at as dengan nilai t t abel pada t araf signif ikansi 5% dengan df; 277 sebesar 1. 645, maka dapat diket ahui bahwa empat aspek variabel zikir [ adab zikir (x1), zikir unt uk mengingat Allah (x3), memuj i Allah dengan bermacam zikir (x4), dan manfaat zikir (x5) dapat menj elaskan variabel kesehat an fisik. Sement ara sat u aspek, yait u aspek wakt u dan t empat zikir (x2) t idak dapat dipergunakan unt uk menj elaskan variabel kesehat an f isik karena nilai t hit ung t idak memenuhi st andar nilai pada t araf signif ikansi. Hal ini berart i

bahwa, hanya aspek wakt u dan t empat dzikir yang t idak dapat dikat akan memiliki hubungan yang signifikan t erhadap kesehat an ment al.

BAB V