Definisi Operasional

E.2. Kesehatan Fisik

Ada dua ist ilah lit erat ur keagamaan yang digunakan unt uk menunj uk t ent ang pent ingnya kesehat an dalam pandangan Islam. Kedua ist ilah t ersebut adalah sehat dan af iat .

Kedua ist ilah t ersebut dalam bahasa Indonesia sering menj adi kat a maj emuk sehat wal af iat . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kat a afiat

20 Menurut Sa'id Agil Siraj, dzikir adalah bentuk komitmen dan kontinuitas untuk meninggalkan kondisi lupa kepada Allah dan memasuki wilayah musyahadah (persaksian), dan untuk mengalahkan

rasa takut bersamaan dengan rasa cinta yang mendalam. Secara umum ada dua kutub dzikir. pertama dzikir dengan lisan dan kedua dzikir dengan hati, dikalangan kaum sufi dzikir dengan pola yang kedua ini lebih diistimewakan karena implikasinya yang hakiki. Dan sang dzãki r dapat mencapai kesempurnaan apabila ia mampu berdzikir dengan lisan sekaligus dengan hat inya. Menurutnya, dalam praktik kesufian ada t uj uh j enis dzikir, yaitu: dzikr bi al-l isan (yang ditut urkan dan bersuara), dzi kr al -naf s (tanpa suara dan terdiri dari gerak dan rasa di dalam hati), dzi kr al -qal b (perenungan hati), dzi kr al -rüh (tembus cahaya dan sifat-sifat ilahiyah), dzi kr al-sirr (penyingkapan rahasia ilahi), dzikr khafy (penglihatan cahaya keindahan), dan dzikr akhfa al-khafy (pengelihatan realitas kebenaran yang mutlak). Siraj juga mengatakan, bahwa kita dapat melihat bermacam-macam ekspresi manusia dalam mengingat Allah. Ada yang menangis, berdiam diri, menyanyi, menari, dan adapula yang bertutur kata. Lihat: Sa'id Agil Siraj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial. Mengendapkan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi, (Bandung: Mizan, 2006), h. 85-87

21 Hamdan Bakran Adz-Dzakiey, Prophetic Intellegence, Kecerdasan Kenabian Menumbuhka Kecerdasan Hakiki Insani, Melalui Pengembangan Kesehatan Ruhani, (Jakarta: Islamika 2005), h. 427 21 Hamdan Bakran Adz-Dzakiey, Prophetic Intellegence, Kecerdasan Kenabian Menumbuhka Kecerdasan Hakiki Insani, Melalui Pengembangan Kesehatan Ruhani, (Jakarta: Islamika 2005), h. 427

yang t ercela. 22 . Kat a-kat a sehat selanj ut nya menj adi sif at at au keadaan yang

menggambarkan bukan hanya yang menyangkut kesehat an j asmani dan rohani saj a, melainkan kesehat an sosial (masyarakat ), kesehat an

lingkungan, kesehat an laut an, kesehat an kerj a dan kesehat an gizi. Maj elis Ulama Indonesia (MUI) misalnya, dalam Musyawarah Nasioanal Ulama t ahun 1983 merumuskan kesehat an sebagai “ kesehat an j asmani, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang waj ib disyukuri dengan mengamalkan (t unt unan-Nya) dan memelihara sert a mengembangkannya. 23

Terwuj udnya keadaan sehat t ent u saj a adalah kehendak semua pihak, t idak hanya oleh perorangan, t et api j uga oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat . Dikenal beberapa definisi sehat , Arif Mansj oer dan kawan-kawan mengut ip beberapa def inisi sehat ant ara lain adalah:

1. Sehat adalah suat u keadaan seimbang yang dinamis ant ara bent uk dan

f ungsi t ubuh dengan berbagai f akt or yang berusaha mempengaruhinya” . (Perkin, 1938).

2. Sehat adalah suat u keadaan sej aht era sempurna f isik, ment al dan sosial yang t idak hanya t erbat as pada bebas dari penyakit at au kelemahan saj a (WHO, 1947 dan UU Pokok Kesehat an No.9 t ahun 1960)

22 Fuad If ram al-Bust amy, Munj id al-Ëulab, ( Beirut : Dar al-Masyriq, 1956), cet . III, h. 395

23 M. Qurais Shihab, Wawasan al -Qur an Taf si r Mauçu’ i at as Pel bagai Per soal an Ummat , (Bandung: Mizan, 1996), cet . III, h. 29

3. Sehat adalah suat u keadaan dan kualit as organ t ubuh yang berf ungsi secara waj ar dengan segala f akt or ket urunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO, 1957).

4. Sehat adalah keadaan di mana seseorang pada wakt u diperiksa oleh ahlinya t idak mempunyai keluhan at au t idak t erdapat t anda-t anda penyakit at au kelainan (Whit e, 1977)

5. Sehat adalah suat u keadaan sej aht era badan, j iwa, dan sosial yang memungkinkan set iap orang hidup produkt if secara sosial dan ekonomi

24 (UU Kesehat an No. 23 t ahun 1992). Dengan demikian, dapat disimpulkan kesehat an f isik yang dimaksud

dalam penelit ian ini adalah: keadaan kesehat an fisik seseorang yang sempurna dalam art i t idak t erdet eksi adanya penyakit pada j asmaninya, didukung dengan pola hidup sehat dan memiliki energi yang cukup opt imal, sehingga ia dapat menj alani kehidupannya menj adi manusia yang produkt if secara ekonomi dan sosial.

E.3. Kesehatan Mental

Zakiyah Daraj at dalam pengukuhannya sebagai guru besar di IAIN Syarif Hidayat ullah Jakart a, mengemukakan lima buah rumusan kesehat an ment al, yait u:

1. Terhindarnya orang dari gej ala gangguan j iwa ( neurose ) dari gej ala- gej ala penyakit j iwa ( psichose ).

2. Kemampuan unt uk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan masyarakat sert a lingkungan t empat ia hidup.

24 Arif Mansjoer dkk, Kapita Selekta Kedokteran, (Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999), cet. III. Jilid I, h. 3

3. Terwuj udnya keharmonisan yang sungguh-sungguh ant ara f ungsi-f ungsi j iwa, sert a mempunyai kesanggupan unt uk menghadapi problema- problema yang biasa t erj adi, sert a t erhindar dari kegelisahan dan pert ent angan bat in (konflik).

4. Penget ahuan dan perbuat an yang bert uj uan unt uk mengembangkan dan memanf aat kan pot ensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain, sert a t erhindar dari gangguan dan penyakit kej iwaan.

5. Terwuj udnya keserasian yang sungguh-sungguh ant ara f ungsi-f ungsi kej iwaan dan t ercipt anya persesuaian diri ant ara manusia dengan dirinya

dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ket aqwaan sert a bert uj uan unt uk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia dunia dan akhirat 25

Dengan demikian, kesehat an ment al yang dimaksud dalam penelit ian ini adalah:

1. Sikap opt imisme ( posit ive t hinking ) dalam seluruh keadaan dan akt ivit as hidup unt uk mencapai kebahagiaan lahir dan bat in (yang t erakt ualisasikan dalam int eraksinya secara vert ikal kepada Sang Pencipt a dan harmonisasi hubungan horizont alnya dengan makhluk cipt aan-Nya yang lain).

2. Mengopt imalisasi pot ensi lat en yang t erdapat dalam dirinya.

3. Dapat menj alani t ugasnya sesuai dengan kemampuan, hak dan kewaj ibannya, unt uk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.

E.4. Majlis Dzikir

25 Zakiyah Daraj at , Kesehat an Ment al dan Per anannya dalam Pendi di kan dan Pengaj aran: Pidato pengumuman sebagai Guru Besar IAIN Syarif Hidayat ullah Jakart a.

Jakarta, 1989.

Maj l is dzikir t erdiri dari dua kat a yait u: maj l is dan dzikir . Secara et imologi, kat a maj l is t erambil dari kat a bahasa arab dengan asal kat a j al asa yang berart i duduk. Sedang maj l is adalah bent uk isim makan dari

kat a 26 j al asa yang berart i t empat duduk Secara t erminologi, maj lis dzikir diart ikan dengan: sekolompok orang

yang duduk bersama di dalam sat u t empat seraya berdzikir kepada Allah swt . Definisi ini berdasarkan sebuah hadit s Rasulullah saw yang berbunyi: ﻰﱠﻠﺻ ﻲِﺒﻨﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﺍﺪِﻬﺷ ﺎﻤﻬﻧﹶﺃ ﻱِﺭﺪﺨﹾﻟﺍ ٍﺪﻴِﻌﺳ ﻲِﺑﹶﺃﻭ ﹶﺓﺮﻳﺮﻫ ﻲِﺑﹶﺃ ﻰﹶﻠﻋ ﺪﻬﺷﹶﺃ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻪﻧﹶﺃ ٍﻢِﻠﺴﻣ ﻲِﺑﹶﺃ ﺮﹶﻏﹶﺄﹾﻟﺍ ﻦﻋ

Dari al-Agharri Abi Muslim dia berkat a: Aku bersaksi bahwa Abu Hurairah dan Abu Sa'ad bersaksi bahwa Rasulullah saw bersabda: "Manakala suat u kelompok duduk bersama seraya berdzikir kepada Allah swt , niscaya para malaikat mengelilingi mereka dan mereka pun akan diliput i rahmat , dan Allah swt akan menyebut mereka di ant ara siapa yang berada di sisi-Nya.

Dengan demikian, maj lis dzikir yang dimaksud dalam penelit ian ini adalah: sekelompok orang yang berkumpul di sat u t empat melakukan dzikir secara berj ama’ ah unt uk memohon ampun kepada Allah at as segala kesalahan dan mendekat kan diri kepada Allah sert a berdoa memohon bant uan Allah dalam menj alani kehidupan baik di dunia dan akhirat .