Konsep Kesehatan Fisik

B.1. Konsep Kesehatan Fisik

WHO mendef inisikan kesehat an dengan: “ a st at e of complet e physical , ment al, and sosial wel l-being and not mer ely t he absence of

disease or inf irmit y 122 . Dalam Islam, ada dua ist ilah lit erat ur keagamaan yang digunakan

unt uk meruj uk t ent ang pent ingnya kesehat an dalam pandangan Islam. Kedua ist ilah t ersebut adalah sehat dan afiat .

Kedua ist ilah t ersebut dalam bahasa Indonesia sering menj adi kat a maj emuk sehat wal af iat . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , kat a afiat dipersamakan dengan kat a sehat . Afiat diart ikan sehat dan kuat , sedangkan

122 Donald A. Read dan Walter H. Greene, Health and Modern Manusia, (London: Collier Macmillan Publishers, 1973), h. 3.

sehat (sendiri) ant ara lain diart ikan sebagai keadaan baik segenap badan sert a bagian-bagiannya bebas dari penyakit . Dalam Munj id al -Ëulãb, sehat adalah hilangnya penyakit , dan berart i pula sesuat u yang t erbebas, dan

selamat dari segala yang t ercela 123 . Sedangkan kat a al-afiah berart i kesehat an yang sempurna 124 al-éihah al -t ammah . Dalam kont eks kesehat an

j asmani/ f isik, misalnya dit emukan sabda Rasulullah saw yang art inya: “ Sesungguhnya badanmu mempunyai hak at as dir imu” . (H.R. Bukhari).

Hadit s t ersebut berkait an dengan t eguran Rasulullah saw kepada beberapa sahabat nya yang bermaksud melampaui bat as beribadah, sehingga

kebut uhan j asmaniahnya t erabaikan dan kesehat annya t erganggu. Rasulullah saw memang sangat menganj urkan umat nya beribadah dalam rangka menunj ukkan ket aat annya kepada Allah swt , t et api it u t idak boleh sampai mengabaikan kesehat an f isik, misalnya dengan memforsir t enaga, mengurangi makan dan minum, bergadang t idak t idur semalaman sunt uk, membiarkan keluarga dan anak ist erinya begit u saj a t anpa peduli, dan

set erusnya 125 . Dalam hal ini, Imam Syãëibi mengat akan bahwa t uj uan kehadiran

agama Islam ( al-maqãéid al -syar î’ ah ) adalah dalam rangka memelihara agama, j iwa, akal, dan j asmani, hart a dan ket urunan. 126

Art inya, dalam kehidupannya, manusia memiliki berbagai macam kebut uhan pokok. Di ant aranya dalam bidang agama dan pendidikan. Dalam bidang agama, agama dan Negara menj amin warga unt uk dapat memeluk dan menj alankan agamanya masing-masing dan perlindungan unt uk dapat

123 Fuad Ifram al-ust amy, Munj îd al-Ëulãb, (Beirut : Dãr al-Masyriq, 1956), cet . III, h. 395

124 Muhammad Idris Abd al-Rauf al-Marbawy, Qamus Idr i s al-Marbawi y, (Mesir: Mustafa al-Baby al-Halaby, t. th), j il. I, h. 332

125 Abudin Nat a, Perspekt if Isl am t ent ang Pendi di kan Kedokt eran, Paradi gma Sehat dan Sakit dalam Isl am, Sej arah Kedokt eran Isl am, Et i ka Kedokt eran Islam, Kewaj iban

Dokt er Musli m t erhadap Penderi t a dan Jenazah, (Jakart a: UIN Jakarta Press, 2004), h. 226 126 Abi Ishãq Ibrahim al-Lakhimiy al-Farnaëiy al-Syahir bi al-Syãëibiy, al-Muwaf aqãt f i

Uéul al -Ahkãm, (Beirut : Dar al-Rasyad al-Èadît sah, t .th), Juz. I, h. 17-21 Uéul al -Ahkãm, (Beirut : Dar al-Rasyad al-Èadît sah, t .th), Juz. I, h. 17-21

Guna melaksanakan kebut uhan-kebut uhan manusia, kesehat an memegang peranan yang amat pent ing, karena t anpa kesehat an maka berbagai upaya unt uk memenuhi kebut uhan pokok manusia t ersebut t idak mungkin dapat t erlaksana.

Bagi seorang muslim, kesehat an merupakan rahmat dan nikmat dari Allah swt yang t ak t ernilai harganya, unt uk it u menj adi kewaj iban set iap manusia unt uk menj aga, memelihara dan memperbaikinya. Islam mengaj arkan umat nya unt uk selalu memelihara kesehat an. Baik fisik, psikis, maupun kesehat an social guna t ercapainya kebahagiaan dan kesej aht eraan hidup lahir bat in, dunia dan akhirat . Tuj uan dasar usaha kesehat an adalah pemeliharaan dan pemulihan kesehat an, kesej aht eraan, dan pemberant asan penyakit unt uk mencapai t uj uan hidup yang lebih t inggi, berupaya hidup secara opt imal sehingga t erpeliharalah kelest arian manusia. 127

Tidak bisa dipungkiri, bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan kesempurnaan j asmani t erut ama rohaninya, 128 manusia dapat

bergerak dengan sempurna dalam melakukan akt ifit as sehari-hari, dan beribadah dengan baik, apabila memiliki t ubuh yang sehat . Karena it u, kesehat an merupakan anugerah Allah yang paling ut ama, set elah nikmat Islam dan Iman, meskipun t erkadang banyak orang yang melupakan dan

Abudin Nat a, Perspekt if Isl am t ent ang Pendi di kan Kedokt eran, Paradi gma Sehat dan Sakit dalam Isl am, Sej arah Kedokt eran Isl am, Et i ka Kedokt eran Islam, Kewaj iban Dokt er Musli m t erhadap Penderi t a dan Jenazah, (Jakarta: UIN Jakart a Press, 2004), h. 219- 223

128 Lihat : Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konsel ing dan Psi kot erapi Islam, (Yogyakart a: Faj ar Pustaka Baru, 2002), h. 113 128 Lihat : Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konsel ing dan Psi kot erapi Islam, (Yogyakart a: Faj ar Pustaka Baru, 2002), h. 113

Telah mencerit akan al-Makkiy bin Ibrahim kepada kami, t elah mencerit akan Abdullah bin Sa'id yait u anak Abu Hindun dari ayahnya dari Ibnu Abbas r açia All ah 'anhuma berkat a ia, Rasulullah saw bersabda: "Ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak orang, yait u sehat dan wakt u yang luang".

Dari hadit s di at as, Rasulullah saw mengat akan nikmat yang sering kit a lupakan adalah nikmat kesehat an dan wakt u yang luang. al-Quran dan Rasulullah saw mengaj arkan bagimana cara hidup sehat dan memenej wakt u dengan sebaik-baiknya agar dapat meraih hasil yang opt imal di dunia

dan di akhirat kelak 130 .

129 Bukhãri, Mausu'ah al -Hadît s al -Syar îf , Kit ab: al-Ri qãq, Bab: Lã ‘ Ai sya i l lã ‘ Aisya al-Ãkhi rãt , hadit s no. 5933. Hadits ini j uga terdapat dalam kitab Sunan Tirmidziy, Kit ab: al -

Zuhud 'an Rasüli l lãh, hadit s no: 2226, Sunan Ibnu Mãj ah, Kit ab: al -Zuhud, hadit s no: 4160, Imam Aèmad, Kit ab: wa min Musnad Bani Hãsyi m, hadits no: 2224 dan Sunan al-Dãrimiy, Kit ab: al -Ri qãq, hadits no. 2591

130 Konsep pemanfaatan wakt u menurut al-Quran adalah kewaj iban bagi mausia menj aganya sebagaimana dia menj aga hart anya. Hendaknya kit a bersemangat

memanfaat kan wakt u dengan berbagai aspek yang memberikan faedah dalam agamanya, duniawinya, pengabdiannya kepada umat dengan baik dan mengunt ungkan, serta peningkatan spiritual dan material. Lihat : Yusuf Qardawi, Di si pl i n Wakt u dal am Kehi dupan Seorang Musl im, (Solo: CV Ramadhani, 1989), cet. Ke-1, h. 37. Selain it u Allah bersumpah demi wakt u dalam surah al-‘ Aér bahwa semua manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman, dan beramal shaleh dan saling menolong dalam berbuat kesabaran dan kebaikan. (Q. S. al-‘ Asr [103] : 1-3).

Menggunakan wakt u sebaik mungkin di aj arkan oleh Rasulullah saw dalam hadit s nya, pergunakanlah wakt u yang lima sebelum wakt u yang lima: كﺮﻘﻓ ﻞﺒﻗ كﺎﻨﻏ و ﻚﻣﺮﻫ ﻞﺒﻗ ﻚﺑﺎﺒﺷ و ﻚﻠﻐﺷ ﻞﺒﻗ ﻚﻏاﺮﻓو ﻚﺘﺿﺮﻣ ﻞﺒﻗ ﻚﺘﺤﺻ و ﻚﺗﻮﻣ ﻞﺒﻗ ﻚﺗﺎﯿﺣ ﺲﻤﺧ ﻞﺒﻗ ﺎﺴﻤﺧ ﻢﻨﺘﻏإ Raihlah (manfaat kanlah) lima masa sebelum dat angnya lima masa, yaitu masa hidup

sebelum datangnya mat i, masa sehat sebelum datangnya sakit , masa senggang sebelum dat angnya masa kesibukan, masa muda sebelum datangnya masa t ua, dan masa kaya sebelum dat angnya masa fakir. Lihat : Ahmad al-Hasyimi Bek, Mukht ãr al -Aèãdît s al - Nabawi yyah, (Mesir: Hij az al-Qahirah, 1369 H/ 1948M), cet . IV, h. 29

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengut ip sebuah hadit s lain yang diriwayat kan oleh Nasa’ i:

ﺓﺎﻓﺎﻌﻣ ﻦﻣ ﺍﲑﺧ - ﲔﻘﻳ ﺪﻌﺑ - ﺪﺣﺃ ﰐﻭﺃ ﺎﻤﻓ , ﺓﺎﻔﻌﳌﺍﻭ ﺔﻴﻓﺎﻌﻟﺍﻭ ﻮﻔﻌﻟﺍ ﷲﺍ ﺍﻮﻠﺳ

“ Mint alah ampunan, kesehat an, dan keselamat an dari Allah. Karena set elah keyakinan, t idak ada hal lain yang lebih berharga bagi seorang hamba daripada kesehat an.”

Menurut Ibnu Qayyim, ket iga f akt or it u dapat melenyapkan berbagai keburukan yang lalu, yang sedang t erj adi maupun yang akan t erj adi. Dengan

mu’ af at at au penyelamat an dari Allah, seorang hamba dij amin akan mampu secara konsist en dan t erus menerus dalam keadaan selamat 131 .

Menurut nya, seseorang bisa dikat akan sehat secara f isik, memiliki indikat or-indikat or: memiliki kestabilan metabolisme tubuh secara menyeluruh, terjaganya fisik dari berbagai penyakit, memiliki energi tubuh yang normal dan optimal dan memiliki imunitas/daya tahan tubuh yang bagus, menjaga kesehatan fisiknya dengan pola hidup sehat, dan (jika sakit) berobat kepada ahli disertai dengan

dzikir dan doa 132 .

131 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, al -Ëibb al-Nabaw iy, (Beirut : al-Makt abah al-‘ Aériyyah, 1410 H-1990 M), h. 188. Hadits ini juga terdapat dalam riwayat Imam Ahmad, Mausu'ah al-Hadît s

al-Syarîf, Kitab: wa min Musnad Bani Hãsyim, Bab: Hadïts al- ‘ Abbãs bin ‘ Abd al -Mut hal li b ‘ an Nabi y. Hadit s no. 1687. Dan dalam Sunan Tirmidzy, Kit ab: al -Da'wãt 'an Rasul i ll ah, Bab: Minhu. Hadit s no: 3436, dengan redaksi hadits:

َلﻮ ُﺳَر ﺎ َﯾ ُﺖْﻠُﻗ َلﺎَﻗ ِﺐِﻠﱠﻄُﻤْﻟا ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ ِسﺎﱠﺒَﻌْﻟا ْﻦَﻋ ِثِرﺎَﺤ ْﻟا ِﻦْﺑ ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ٍدﺎَﯾِز ﻲِﺑَأ ِﻦْﺑ َﺪﯾِﺰَﯾ ْﻦَﻋ ٍﺪْﯿَﻤُﺣ ُﻦْﺑ ُةَﺪﯿِﺒَﻋ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍﻊﯿِﻨَﻣ ُﻦْﺑ ُﺪَﻤْﺣَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُسﺎ ﱠﺒَﻋ ﺎ َﯾ ﻲ ِﻟ َلﺎ َﻘَﻓ َﻪ ﱠﻠﻟا ُﻪ ُﻟَﺄ ْﺳَأ ﺎًﺌْﯿ َﺷ ﻲِﻨْﻤﱢﻠَﻋ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ﺎَﯾ ُﺖْﻠُﻘَﻓ ُﺖْﺌِﺟ ﱠﻢُﺛ ﺎًﻣﺎﱠﯾَأ ُﺖْﺜَﻜَﻤَﻓ َﺔَﯿِﻓﺎَﻌْﻟا َﻪﱠﻠﻟا ْﻞَﺳ َلﺎَﻗ ﱠﻞَﺟَو ﱠﺰَﻋ َﻪﱠﻠﻟا ُﻪُﻟَﺄْﺳَأ ﺎًﺌْﯿَﺷ ﻲِﻨْﻤﱢﻠَﻋ ِﻪﱠﻠﻟا ِسﺎ ﱠﺒَﻌْﻟا ْﻦ ِﻣ َﻊِﻤ َﺳ ْﺪ َﻗ ٍﻞ َﻓْﻮَﻧ ِﻦ ْﺑ ِثِرﺎَﺤْﻟا ُﻦْﺑ ِﻪﱠﻠﻟا ُﺪْﺒَﻋَو ٌﺢﯿِﺤَﺻ ٌﺚﯾِﺪَﺣ اَﺬَﻫ ﻰَﺴﯿِﻋ ﻮُﺑَأ َلﺎَﻗ ِةَﺮِﺧﺂْﻟاَو ﺎَﯿْﻧﱡﺪﻟا ﻲِﻓ َﺔَﯿِﻓﺎَﻌْﻟا َﻪﱠﻠﻟا ْﻞَﺳ ِﻪﱠﻠﻟا ِلﻮُﺳَر ﱠﻢَﻋ ﺎَﯾ ﺰ ِﺒ ِﻠ ﱠﻄُﻤْﻟا ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ Hadit s ini adalah hadits Marfu'. Dengan kualit as perawi secara keseluruhan berpredikat "t si qah” menurut Ibnu Hibban, 'Ij liy dan Yaèyã bin Ma'în. Akan tetapi salah satu perawinya yang bernama Yazid bin Abi Ziyad, menurut Aèmad ibn Èanbal: Lai sa bi Hadït sihi bi dzãka. Sedangkan Yahya mengat akan: Lai sa bi al-Qowiy dan Ibnu 'Ady menulis hadit snya sekaligus mendoifkannya. Karena terdapat masalah dalam kualit as salah sat u perawinya namun terdapat riwayat lain yang menj adi syawahidnya, maka dari segi sanad kualit as hadit s ini adalah hasan li ghairi h.

132 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, al -Ëibb al-Nabaw iy, (Beirut : al-Makt abah al-‘ Aériyyah, 1410 H-1990 M), h. 7-8

Demikian j uga dalam penelit iannya mengenai kesehat an, Bowling menyimpulkan bahwa individu merasa kondisi sehat dalam berbagai cara yait u:

1. Ket iadaan penyakit

2. Kekuat an (merasa kuat / sehat )

3. Dapat mempert ahankan peran normal/ rut in

4. Merasa f it

5. Dapat beradapt asi t erhadap krisis maupun st ress

6. Memiliki kebiasaan sehat dan vit alit as

7. Secara sosial akt if

8. Menyadari hygiene

9. Memiliki kondisi kehidupan baik dan kesempat an pengembangan pribadi

10. Memiliki keadaan ment al yang baik dan keseimbangan f isik 133 .