Unsur-unsur Minat Menurut Bigot dalam Abror 1993:112,

Sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi yang diwujudkan dalam bentuk adanya kemauan dan hasrat terhadap suatu obyek yang diminati. Kemauan tersebut kemudian direalisasikan sehingga memiliki wawasan terhadap suatu bidang atau obyek yang diminati. Apabila unsur kognisi dan unsur konasi beriring sejalan secara bersama-sama serta saling mendukung, maka akan menumbuhkan minat seseorang yang lebih tinggi untuk melakukan sesuatu yang mereka senangi, misalnya obyek yang di minati seseorang adalah menjadi guru, maka konsentrasi dan perhatiannya terpusat pada hal-hal yang berhubungan dengan profesi keguruan. Sebaliknya, apabila unsur kognisi dan unsur konasi tidak saling mendukung atau hanya salah satu unsur saja yang ada dalam diri seseorang, maka tidak akan menumbuhkan minat yang tinggi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat menjadi guru akan timbul karena adanya informasi dan pemahaman mengenai profesi guru yang diikuti oleh perasaan senang terhadap profesi guru, sehingga timbul kemauan untuk melakukan suatu kegiatan, dalam hal ini adalah kemauan untuk menjadi guru. Oleh karena itu, dalam penelitian ini minat menjadi guru diukur melalui komponen-komponen sebagai berikut : 1 Adanya informasi mengenai profesi guru 2 Adanya pemahaman mengenai profesi guru 3 Perasaan senang terhadap profesi guru 4 Kemauan untuk menjadi guru.

2.4 Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan ilmu, pengetahuan, keterampilan dan penerapan konsep diri. Keberhasilan proses pembelajaran dapat tercermin dari peningkatan mutu lulusan yang dihasilkan. Untuk itu, perlu diadakan peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama guru yang berfungsi sebagai fasilitator. Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu untuk menjadi guru yang professional maka seorang calon guru harus menempuh jenjang pendidikan terlebih dahulu setidaknya D4 S1, hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Faktor intern cita-cita menjadi seorang guru akan melahirkan dorongan yang luas pada diri individu untuk dapat menekuni profesi sebagai guru. Profesi guru akan menjadi profesi yang menarik bagi generasi muda jika diimbangi dengan imbalan atau penghargaan atas kerja tersebut. Profesi guru akan menjadi prioritas pilihan para pencari kerja, ketika profesi tersebut dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Seseorang berprofesi sebagai guru memiliki tujuan untuk mencapai kesejahteraan, karena dengan berprofesi sebagai guru ia berhak memperoleh penghasilan dan dengan pengahasilannya tersebut ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Syafi’I 2009 menyebutkan bahwa hidup sejahtera adalah terpenuhinya standar hidup minimal disertai apresiasi dalam sistem sosial dimana ia hidup. Apresiasi sosial berhubungan dengan integritas guru, dan sistem pendidikan guru. Dalam hal ini seseorang yang berprofesi sebagai guru haruslah menempuh jenjang pendidikan terlebih dahulu, karena status kependidikan mempunyai peranan dalam menunjang tingkat kesejahteraan seseorang yang berprofesi sebagai guru. Status kependidikan diperlukan untuk mendapatkan pengakuan bahwa seseorang tersebut telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Dari penjelasan diatas melahirkan persepsi yang berbeda dari masing- masing individu. Apabila persepsi seseorang terhadap kesejahteraan guru berupa positif, maka ia akan cenderung bersikap dan bertingkah laku positif terhadap profesi guru dan tertarik dengan profesi guru atau berkeinginan untuk menjadi guru. Sebaliknya apabila persepsi seseorang terhadap kesejahteraan guru berupa negatif, maka ia cenderung bertingkah laku negatif yang menunjukkan ketidaktertarikannya terhadap profesi guru dan tidak akan memilih guru sebagai pilihan profesinya. Secara garis besar kerangka berfikir dalam penelitian ini dituangkan dalam dalam gambar sebagai berikut: kesejahteraa Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Guru paud

0 17 10

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasisw

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Progr

0 2 11

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

1 8 10

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

Pengaruh Lingkungan dan Minat Menjadi Guru terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE Unnes.

0 0 1

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Guru terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Guru.

0 0 1

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kesejahteraan Guru dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

0 1 13

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144