2.1.3.3 Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi
dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
2.1.4 Proses Terjadinya Persepsi
Mengingat bahwa terjadinya persepsi berhubungan dengan pencapaian pengetahuan khusus tentang objek-objek atau kejadian-kejadian
pada saat tertentu, maka ia timbul apabila stimuli mengaktivasi indera. Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Proses terbentuknya persepsi melalui 3 tahap, yaitu tahap fisik alam, fisiologis, dan psikologis.
Penjabarannya adalah sebagai berikut: Mulanya objek mengenai stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai
alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, proses ini
disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, di dengar atau yang
diraba, proses ini disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari
proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, didengar atau diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses
ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya.
Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian
sebagai langkah persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja,
tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan
respon individu untuk dipersepsi. Dari definisi diatas dan tinjauan tentang profesi guru dan
kesejahteraan guru, dapat disimpulkan bahwa definisi persepsi tentang profesi guru dan kesejahteraan guru adalah pengamatan atau penilaian terhadap
profesi guru melalui berbagai informasi yang diperoleh. Pengetahuan dan informasi yang diperoleh tersebut kemudian akan diproses diotak yang
nantinya akan menimbulkan pemahaman terhadap profesi guru maka akan menimbulkan respon atau tanggapan terhadap profesi guru tersebut.
Respon yang ditimbulkan dapat berupa respon positif maupun respon negatif. Apabila seseorang merespon positif profesi guru tersebut,
maka ia cenderung akan menerima dan menganggap bahwa profesi guru merupakan suatu profesi yang mulia, sehingga ia akan menjadi lebih tertarik
terhadap profesi guru. Begitu pula sebaliknya, bila seseorang mempunyai respon negatif terhadap profesi guru maka ia tidak akan tertarik terhadap