ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya.
Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian
sebagai langkah persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja,
tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan
respon individu untuk dipersepsi. Dari definisi diatas dan tinjauan tentang profesi guru dan
kesejahteraan guru, dapat disimpulkan bahwa definisi persepsi tentang profesi guru dan kesejahteraan guru adalah pengamatan atau penilaian terhadap
profesi guru melalui berbagai informasi yang diperoleh. Pengetahuan dan informasi yang diperoleh tersebut kemudian akan diproses diotak yang
nantinya akan menimbulkan pemahaman terhadap profesi guru maka akan menimbulkan respon atau tanggapan terhadap profesi guru tersebut.
Respon yang ditimbulkan dapat berupa respon positif maupun respon negatif. Apabila seseorang merespon positif profesi guru tersebut,
maka ia cenderung akan menerima dan menganggap bahwa profesi guru merupakan suatu profesi yang mulia, sehingga ia akan menjadi lebih tertarik
terhadap profesi guru. Begitu pula sebaliknya, bila seseorang mempunyai respon negatif terhadap profesi guru maka ia tidak akan tertarik terhadap
pekerjaan menjadi guru tersebut sehingga tidak terlalu tertarik dengan profesi guru.
2.1.5 Model Pengukuran Persepsi
Menurut Azwar 2010, pengukuran persepsi dapat dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Sugiono, 2009 . Kriteria pengukuran persepsi yakni :
a. Persepsi positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner
T mean. b.
Persepsi negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner T mean.
Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan suatu stimulusobjek tertentu. Kesalahan persepsi tersebut
antara lain : 2.1.5.1 Stereotyping
Adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya. Stereotip seringkali didasarkan atas jenis
kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan, kedudukan atau jabatan. 2.1.5.2 Hallo effect
Adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya. Misalnya anak yang lincahbanyak bermain dianggap lebih mudah
terkena penyakit daripada anak yang lebih banyak diam atau santai. Padahal tidak ada hubungannya antara kelincahan dengan suatu penyakit.
2.1.5.3 Projection Merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar
perasaan atau sifatnya. Oleh karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari konsep diri seseorang sehingga lebih mampu
menghadapi yang dilihatnya tidak wajar Azzahy, 2008 dalam Suparyanto.
2.2 Kesejahteraan Guru
2.2.1. Pengertian Kesejahteraan Guru
Konsep kesejahteraan dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek jasmaniah dan aspek rohaniah. Dalam aspek jasmaniah kesejahteraan lebih berkaitan dengan
faktor ekonomi atau materi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia sejatinya berarti aman, sentosa dan makmur, selamat terlepas dari segala macam
gangguan. Anoraga 2006:23 menyebutkan bahwa seseorang akan merasa sejahtera kehidupannya baik lahir maupun batin apabila kebutuhannya terpenuhi,
sebaliknya apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka orang tersebut akan merasa kurang sejahtera kehidupannya.
Syafi’i 2009 menyebutkan bahwa hidup sejahtera adalah ukuran terpenuhinya standar hidup minimal disertai apresiasi dalam sistem sosial dimana
ia hidup. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa mereka dapat hidup sejahtera apabila segala kebutuhan mereka dapat dipenuhi.