terkena penyakit daripada anak yang lebih banyak diam atau santai. Padahal tidak ada hubungannya antara kelincahan dengan suatu penyakit.
2.1.5.3 Projection Merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar
perasaan atau sifatnya. Oleh karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari konsep diri seseorang sehingga lebih mampu
menghadapi yang dilihatnya tidak wajar Azzahy, 2008 dalam Suparyanto.
2.2 Kesejahteraan Guru
2.2.1. Pengertian Kesejahteraan Guru
Konsep kesejahteraan dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek jasmaniah dan aspek rohaniah. Dalam aspek jasmaniah kesejahteraan lebih berkaitan dengan
faktor ekonomi atau materi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia sejatinya berarti aman, sentosa dan makmur, selamat terlepas dari segala macam
gangguan. Anoraga 2006:23 menyebutkan bahwa seseorang akan merasa sejahtera kehidupannya baik lahir maupun batin apabila kebutuhannya terpenuhi,
sebaliknya apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka orang tersebut akan merasa kurang sejahtera kehidupannya.
Syafi’i 2009 menyebutkan bahwa hidup sejahtera adalah ukuran terpenuhinya standar hidup minimal disertai apresiasi dalam sistem sosial dimana
ia hidup. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa mereka dapat hidup sejahtera apabila segala kebutuhan mereka dapat dipenuhi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan merupakan kondisi dimana seseorang merasa aman, sentosa, makmur serta dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya disertai dengan apresiasi sosial dimana ia hidup. Kesejahteraan seorang guru sudah seharusnya mendapatkan perhatian
yang lebih besar dari pemerintah, karena guru merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai kemajuan bangsa melalui pendidikan. Dengan
kesejahteraan yang baik seorang guru tidak perlu mencari penghasilan tambahan diluar profesinya sebagai guru.
Kesejahteraan guru tidak terlepas kaitannya dari segi financialgaji guru, upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas dan gaji guru sebenarnya telah
termuat dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang tercantum pada pasal 40 ayat 1 butir a, menyebutkan bahwa pendidik dan
tenaga kependidikan berhak memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai. Dalam penjelasan pasal-pasal tersebut yang
dimaksud dengan penghasilan yang pantas dan memadai adalah penghasilan yang mencerminkan martabat guru sebagai pendidik yang profesional diatas kebutuhan
hidup minimum secara wajar baik sandang, pangan, dan papan. Sedangkan yang dimaksud dengan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai antara lain
jaminan kesehatan, pendidikan, rekreasi dan jaminan hari tua. Berdasarkan teori yang menyebutkan bahwa kesejahteraan seseorang
akan tercapai apabila kebutuhan-kebutuhan hidupnya terpenuhi, selanjutnya Anoraga 2006:19 membagi jenis kebutuhan manusia menjadi tiga yaitu :
2.2.1.1 Kebutuhan Fisiologis Dasar