Tabel  4.19  menunjukan  bahwa  indikator  lingkungan  termasuk  dalam  kategori kurang  baik  dengan  skor  rata-rata  6,27.  Banyaknya  informasi  yang  ada  dalam
lingkungan    perlu    dimanfaatkan    siswa    agar    mendapat    informasi    yang    lebih lengkap.
e.   Aktivitas
Hasil  analisis  deskriptif  persentase  variabel  pemanfaatan  sumber  belajar  untuk indikator aktivitas ditunjukan pada tabel 4.20 dibawah ini:
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Indikator Aktivitas
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata-rata
14 – 16
Sangat Baik 6,11
11 – 13
Baik 1
1,1 8
– 10 Cukup
29 30,8
5 – 7
Kurang Baik 34
36,2 2
– 4 Tidak Baik
30 31,9
Jumlah 94
100 Sumber : data primer diolah, 2013 pada lampiran 19
Tabel  4.20  menunjukan  bahwa  indikator  aktivitas  termasuk  dalam  kategori kurang  baik  dengan  skor  rata-rata 6,11.  Aktivitas  diperlukan  agar informasi  yang
diperoleh siswa maksimal.
4.1.2.   Uji Prasyarat Analisis Regresi Linear Berganda 4.1.2.1.  Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi, variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki  distribusi  normal.  Seperti  diketahui
bahwa  uji  t  dan  F  mengasumsikan  bahwa  nilai  residual  mengikuti  distribusi normal  Ghozali,  2011:160.  Untuk  menguji  normalitas  dapat  dilakukan  dengan
menggunakan uji statistik atau menganalisis grafik.
Unstandardized Residual N
Normal                    Mean Parameters
a,b
Std. Deviation Most Extreme         Absolute
Differences             Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
94 ,0000000
5,01984286 ,039
,036 -,039
,383 ,999
Pengujian  normalitas  dengan      menggunakan  uji  statistik  yaitu  dengan menggunakan   rumus    Kolmogorov-Smirnov   dibantu   dengan   menggunakan
program  IBM  SPSS  Statistics  19.  Apabila  nilai  probabilitas    0,05  maka  data penelitian    berdistribusi    normal.    Hasil    output    dari    pengolahan    dengan
menggunakan IBM SPSS Statistics 19 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah, 2013 pada lampiran 21 Berdasarkan  hasil  perhitungan  dengan  bantuan  IBM  SPSS  Statistics  19
diperoleh  nilai  Kolmogorov-Smirnov  dengan  hasil  belajar  sebagai  variabel dependen adalah 0,383 dan signifiksi 0,999 yang nilainya lebih dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
4.1.3.   Uji Asumsi Klasik 4.1.3.1.  Uji Multikolinearitas
Uji  multikolinearitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model  model  regresi ditemukan  adanya  korelasi  antara  variabel  cara  belajar,  lingkunagn  keluarga,  dan
pemanfatan sumber belajar. Jika nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari
atau sama dengan 10 atau nilai Tol Tolarance lebih besar atau sama dengan 0,10 maka  tidak  terjadi  multikolinearitas.  Menurut  Ghozali  2011:105  model  regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Berdasarkan  data  yang  telah  diperoleh  dan  telah  diolah  dengan
menggunakan    bantuan    IBM    SPSS    Statistics    19    diperoleh    hasil    uji multikolinearitas sebagai berikut:
Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant cara_belajar
lingk_keluarga sumb_belajar
,712 1,404
,834 1,198
,686 1,458
Sumber: data diolah, 2013 pada lampiran 22 Tabel    4.22    menunjukan    bahwa    tidak    terjadi    multikolinearitas    antar
variabel bebas pada model regresi. Hal ini ditunjukan dengan nilai VIF yang tidak melebihi 10 dan   Tol Tolarance lebih besar dari 0,10.
4.1.3.2.  Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  menguji  apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu  pengamatan ke
pengamatan  yang  lain.  Jika  varian  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan lain  tetap,  maka  disebut  homokedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut
heteroskedastisitas  Ghozali  2011:139.  Ada  beberbagai  cara  untuk  mendeteksi heteroskedastisitas    misalnya    dengan    melihat    grafik    plots    atau    dengan
menggunakan  uji  statistik.  Namun  analisis  dengan  menggunakan  grafik  plots
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant cara_belajar
lingk_keluarga sumb_belajar
,562 1,893
,297 ,767
-,012 ,046
-,032 -,259
,796 ,002
,025 ,010
,084 ,933
,055 ,044
,156 1,238
,219
mempunyai  kelemahan  yang  cukup  signifikan,  yaitu  semakin  sedikit  jumlah pengamatan, semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plots. Oleh karena itu,
dalam  penelitian  ini,  uji  heteroskedastisitas  dilakukan  dengan  uji  statistik  yang lebih  dapat  menjamin  keakuratan  hasil.  Uji  heteroskedastisitas  dalam  penelitian
ini  dilakukan  dengan  menggunakan  Uji  Park.  Apabila  koefisien  parameter  beta dari  persamaan  persamaan  regresi  tersebut  signifikan  secara  statistik,  hal  ini
menunjukan  bahwa  dalam  data  model  empiris  yang  diestimasi  terdapat heteroskedastisitas  dan  sebaliknya  jika  parameter  beta  tidak  signifikan  secara
statistik,  maka  asumsi  homoskedastisitas  pada  data  model  tersebut  tidak  dapat ditolak Ghozali 2011:142.
Berdasarkan  data  yang  telah  diperoleh  dan  telah  diolah  dengan menggunakan  bantuan
IBM  SPSS  Statistics 19  diperoleh  hasil  uji
heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 4.23 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber:  data diolah, 2013 pada lmpiran 22 Tabel   4.23   menunjukan   bahwa   koefisien   parameter   untuk   variabel
independen  yaitu  variabel  cara  belajar,  lingkunga  keluarga,  dan  pemanfaatan
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant cara_belajar
lingk_keluarga sumb_belajar
44,596 4,787
9,315 ,000
,256 ,116
,221 2,214
,029 ,126
,063 ,184
1,994 ,049
,390 ,112
,354 3,481
,001
sumber belajar  tidak ada yang signifikan., maka dapat disimpulkan bahwa asumsi homoskedastisitas  pada  data  model  tidak  dapat  ditolak  atau  terbebas  dari
hetoskedastisitas.
4.1.4.   Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 19 ditunjukan pada tabel 4.24 berikut:
Tabel 4.24 Analisis Regresi Linear Berganda
a. Dependent Variable: hasil_belajar
Sumber: data diolah, 2013 pada lampiran 23 Berdasarkan  tabel  4.24  menunjukan  bahwa  persamaan  regresi  yang
diperoleh Y = 44.596 + 0,221 X
1
+ 0,184 X
2
+ 0,354X
3.
Model persamaan regresi tersebut mengandung arti bahwa:
1.   Konstanta  44,596  berarti  bahwa  jika  variabel  cara  belajar  X
1
,  lingkungan keluarga  X
2
,  dan  pemanfaatan  sumber  belajar  X
3
sebesar  0,  maka  hasil belajar siswwa sebesar 44,596
2.   Koefisien  cara  belajar  siswa  X
1
sebesar  0,221  berarti  bahwa  setiap  terjadi kenaikan 1 skor variabel cara belajar, maka akan diikuti dengan kenaikan hasil
belajar sebesar 0,221 dengan asumsi variabel lain dalam keadaan tetap.
3.   Koefisien lingkungan keluarga X
2
sebesar 0,184 berarti bahwa setiap terjaadi kenaikan  1  skor  variabel  lingkungan  keluarga,  maka  akan  diikuti  dengan
kenaikan  hasil  belajar  sebesar  0,184  dengan  asumsi  variabel  lain  dalam keadaan tetap.
4.   Koefisien pemanfaatan sumber belajar X
3
sebesar 0,354 berarti bahwa setiap terjadi  kenaikan  1  skor  variabel  cara  belajar,  maka  akan  diikuti  dengan
kenaikan  hasil  belajar  sebesar  0,354  dengan  asumsi  variabel  lain  dalam keadaan tetap.
4.1.5.   Uji hipotesis Penelitian 4.1.5.1.  Uji F atau Uji Simultan