3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi
5. Mengerjakan tugas
2.3. Lingkungan Keluarga 2.3.1. Pengertian Lingkungan Keluarga
Menurut Sutjipto Slameto, 2010:61 menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Sedangkan menurut Ihsan
2008:17, keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lingkungan keluarga dikatakan lembaga pendidikan informal karena tidak
mempunyai program yang resmi seperti yang dimiliki oleh lembaga pendidikan formal, ayah ibu dalam keluarga sebagai pendidiknya, dan anak sebagai terdidik.
Lingkungan keluarga juga dikatakan sebagai lembaga pendidikan yang kodrati, yang berarti antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik terdapat
hubungan darah.
2.3.2. Peran Lingkungan Keluarga
Menurut Ihsan 2008:57 keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia
dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya watak, budi pekerti dan keperibadian tiap-tiap manusia.
Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya disekolah.
Menurut Slameto 2010:60-64 siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
1. Cara orang tua mendidik anak Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar anak.
2. Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.
3. Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering
terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. 4. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan,
pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tuis menulis, buku-
buku dan lain-lain. 5. Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua.
6. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan tua kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak
dalam belajar.
2.3.3. Fungsi Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sering disebut sebagai lembaga pendidikan yang paling tua. Menurut Ihsan 2008:18, fungsi lembaga keluarga yaitu:
1. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak. Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan
berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna
pada perkembangan berikutnya. 2. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak
untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
Hubungan emosional yang kurang dan berlebihan akan banyak merugikan perkembangan anak.
3. Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral. Keteladanan orang tua dalam bertutur kata dan berperilaku sehari-hari akan
menjadi wahana pendidikan moral bagi anak di dalam keluarga keluarga tersebut, guna membentuk manusia susila.
4. Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera.
Setiap anggota keluarga memiliki sikap sosial yang mulia, dengan cara yang demikian keluarga akan menjadi wahana pembentukan manusia sebagai
makhluk sosial. 5. Keluarga merupakan lembaga yang memang berperan dalam meletakkan dasar-
dasar pendidikan agama. Kebiasaan orang tua membawa anaknya ke masjid merupakan langkah yang
bijaksana dari keluarga dalam upaya pembentukan anak sebagai makhluk religius.
6. Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu diarahkan agar anak dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri.Dalam konteks ini
keluarga cenderung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangka inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab,
keterampilan dan kegiatan lain sesuai dengan yang ada dalam keluarga. Sedangkan dalam pengembangan, konsep prinsip, generalisasi dan intelek,
sebagai keluarga karena keterbatasannya hanya berfungsi sebagai pendorong dan pemberi semangat.
2.3.4 Kerja Sama antara Keluarga dan Sekolah