Setiap  anggota  keluarga  memiliki  sikap  sosial  yang  mulia,  dengan  cara  yang demikian  keluarga  akan  menjadi  wahana  pembentukan  manusia  sebagai
makhluk sosial. 5.  Keluarga merupakan lembaga yang memang berperan dalam meletakkan dasar-
dasar pendidikan agama. Kebiasaan  orang  tua  membawa  anaknya  ke  masjid  merupakan  langkah  yang
bijaksana  dari  keluarga  dalam  upaya  pembentukan  anak  sebagai  makhluk religius.
6.  Di  dalam  konteks  membangun  anak  sebagai  makhluk  individu  diarahkan  agar anak  dapat  mengembangkan  dan  menolong  dirinya  sendiri.Dalam  konteks  ini
keluarga  cenderung  untuk  menciptakan  kondisi  yang  dapat  menumbuh kembangka    inisiatif,    kreativitas,    kehendak,    emosi,    tanggung    jawab,
keterampilan  dan  kegiatan  lain  sesuai  dengan  yang  ada  dalam  keluarga. Sedangkan  dalam  pengembangan,      konsep  prinsip,  generalisasi  dan  intelek,
sebagai  keluarga  karena  keterbatasannya  hanya  berfungsi  sebagai  pendorong dan pemberi semangat.
2.3.4 Kerja Sama antara Keluarga dan Sekolah
Menurut  Purwanto  2009:128-129  usaha-usaha  yang  dapat  dilakukan sekolah untuk mengadakan kerjasama dengan lingkungan keluarga adalah sebagai
berikut: 1.   Mengadakan pertemuan dengan orang tua pada hari penerimaan murid baru.
2.   Mengadakan surat-menyurat antara sekolah dan keluarga.
3.   Adanya daftar nilai atau rapor yang setiap catur wulan atau semester diberikan kepada  murid-murid  pun  dapat  dipakai  sebagai  penghubung  antara  sekolah
dan orang tua murid 4.   Kunjungan guru ke rumah orang tua murid, atau  sebaliknya kunjungan  orang
tua murid ke sekolah. 5.   Mengadakan   perayaan,   pesta   sekolah   atau   pameran-pameran   hasil   karya
murid-murid. 6.   Yang  terpenting  ialah  mendirikan  perkumpulan  orang  tua  murid  dan  guru
POMG.
2.3.5. Hambatan-Hambatan dalam Lingkungan Keluarga
Menurut  ihsan  2008:19  anak  dalam  menjalani  pendidikan  di  lingkungan keluarga  biasanya  mengalami  hambatan-hambatan.  Hambatan-hambatan  tersebut
antara lain: 1.   Anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
2.   Pigur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak. 3.   Sosial   ekonomi   keluarga   yang   kurang   atau   sebaliknya   yang   tidak   bisa
menunjang belajar. 4.   Kasih  sayang  orang  tua  yang  berlebihan  sehingga  cenderung  memanjakan
anak. 5.   Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orang
tua yang terlalu tinggi. 6.   Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7.   Orang  tua  yang  tidak  bisa  membangkitkan  inisiatif  dan  kreativitas  kepada anak.
Pada  penelitian  ini  variabel  lingkungan  keluarga  diukur  dengan  menggunakan indikator dari Slameto 2010:60-64 sebagai berikut:
1.   Cara mendidik orang tua 2.   Relasi antar anggota keluarga
3.   Suasana rumah 4.   Keadaan ekonomi keluarga
5.   Pengertian orang tua 6.   Latar belakang kebudayaan
2.4. Sumber Belajar 2.4.1  Pengertian Sumber Belajar