atau sama dengan 10 atau nilai Tol Tolarance lebih besar atau sama dengan 0,10 maka  tidak  terjadi  multikolinearitas.  Menurut  Ghozali  2011:105  model  regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Berdasarkan  data  yang  telah  diperoleh  dan  telah  diolah  dengan
menggunakan    bantuan    IBM    SPSS    Statistics    19    diperoleh    hasil    uji multikolinearitas sebagai berikut:
Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant cara_belajar
lingk_keluarga sumb_belajar
,712 1,404
,834 1,198
,686 1,458
Sumber: data diolah, 2013 pada lampiran 22 Tabel    4.22    menunjukan    bahwa    tidak    terjadi    multikolinearitas    antar
variabel bebas pada model regresi. Hal ini ditunjukan dengan nilai VIF yang tidak melebihi 10 dan   Tol Tolarance lebih besar dari 0,10.
4.1.3.2.  Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  menguji  apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu  pengamatan ke
pengamatan  yang  lain.  Jika  varian  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan lain  tetap,  maka  disebut  homokedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut
heteroskedastisitas  Ghozali  2011:139.  Ada  beberbagai  cara  untuk  mendeteksi heteroskedastisitas    misalnya    dengan    melihat    grafik    plots    atau    dengan
menggunakan  uji  statistik.  Namun  analisis  dengan  menggunakan  grafik  plots
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant cara_belajar
lingk_keluarga sumb_belajar
,562 1,893
,297 ,767
-,012 ,046
-,032 -,259
,796 ,002
,025 ,010
,084 ,933
,055 ,044
,156 1,238
,219
mempunyai  kelemahan  yang  cukup  signifikan,  yaitu  semakin  sedikit  jumlah pengamatan, semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plots. Oleh karena itu,
dalam  penelitian  ini,  uji  heteroskedastisitas  dilakukan  dengan  uji  statistik  yang lebih  dapat  menjamin  keakuratan  hasil.  Uji  heteroskedastisitas  dalam  penelitian
ini  dilakukan  dengan  menggunakan  Uji  Park.  Apabila  koefisien  parameter  beta dari  persamaan  persamaan  regresi  tersebut  signifikan  secara  statistik,  hal  ini
menunjukan  bahwa  dalam  data  model  empiris  yang  diestimasi  terdapat heteroskedastisitas  dan  sebaliknya  jika  parameter  beta  tidak  signifikan  secara
statistik,  maka  asumsi  homoskedastisitas  pada  data  model  tersebut  tidak  dapat ditolak Ghozali 2011:142.
Berdasarkan  data  yang  telah  diperoleh  dan  telah  diolah  dengan menggunakan  bantuan
IBM  SPSS  Statistics 19  diperoleh  hasil  uji
heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 4.23 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber:  data diolah, 2013 pada lmpiran 22 Tabel   4.23   menunjukan   bahwa   koefisien   parameter   untuk   variabel
independen  yaitu  variabel  cara  belajar,  lingkunga  keluarga,  dan  pemanfaatan
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant cara_belajar
lingk_keluarga sumb_belajar
44,596 4,787
9,315 ,000
,256 ,116
,221 2,214
,029 ,126
,063 ,184
1,994 ,049
,390 ,112
,354 3,481
,001
sumber belajar  tidak ada yang signifikan., maka dapat disimpulkan bahwa asumsi homoskedastisitas  pada  data  model  tidak  dapat  ditolak  atau  terbebas  dari
hetoskedastisitas.
4.1.4.   Analisis Regresi Berganda