kemampuan  internal  manusia  insight,  tetapi  karena  faktor  stimulus  yang menimbulkan respon.
a.   Teori Belajar Classical Conditioning b.   Teori Belajar Operant Conditioning
c.   Teori Belajar Modelling dan Observational Learning d.   Teori Belajar Koneksionisme
e.   Teori Belajar Modifikasi Perilaku Kognitif f.    Teori Belajar Kondisioning
2.   Teori Belajar Kognitif Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentuakan oleh
stimulus  yang  berasal  dari  luar  dirinya,  melainkan  oleh  faktor  yang  ada  pada dirinya.
3.   Teori Belajar Humanistik Hasil  belajar  dalam  pandangan  humanistik  adalah  kemampuan  peserta  didik
mengambil   tanggung  jawab  dalam  menentukan   apa   yang  dipelajari  dan menjadi  individu  yang  mampu  mengarahkan  diri  sendiri  self-directing  dan
mandiri independen.
2.1.4. Pengertian Hasil Belajar
Menurut  Sudjana  2009:3  hasil  belajar  siswa  pada  hakikatnya  adalah perubahan  tingkah  laku.  Pendapat  lain  dikemukakan  oleh  Anni  dan  Ri
fa’i 2009:85  yang  menyatakan  bahwa  hasil  belajar  merupakan  perubahan  perilaku
yang  diperoleh  peserta  didik  setelah  mengalami  kegiatan  belajar.  Sedangkan menurut   Bloom   dkk   Sudijono,   2009:49      berpendapat   bahwa   taksonomi
pengelompokan  tujuan  pendidikan  harus  mengacu  pada  tiga  jenis  domain daerah  binaan  atau  ranah  yang  melekat  pada  diri  peserta  didik,  yaitu  ranah
proses  berpikir cognitive domain,  ranah  nilai  atau  sikap  affective  domain,  dan ranah  keterampilan  psychomotor  domain.  Dari  ketiga  ranah  tersebut,  ranah
kognitiflah  yang  paling  banyak  dinilai  oleh  guru,  karena ranah  kognitif  berkaitan dengan  kemampuan  penguasaan  bahan  pelajaran.      Penilaian  digunakan  untuk
menilai hasil belajar siswa. Ada berbagai macam alat penilaian hasil belajar, baik berupa tes maupun nontes. Tes lebih sering digunakan untuk menilai hasil belajar
akuntansi. Menurut  PP  No.  19  Tahun  2005  Tentang  Standar  Pendidikan  Nasional
pasal 64 ayat 1  yaitu penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam    Pasal    63   ayat    1    butir    a    dilakukan    secara    berkesinambungan    untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
.
Sedangkan menurut Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa:
a.   Standar   penilaian   pendidikan   adalah   standar   nasional   pendidikan   yang berkaitan  dengan  mekanisme,  prosedur,  dan  instrumen  penilaian  hasil  belajar
peserta didik. b.   Penilaian  pendidikan  adalah  proses  pengumpulan  dan  pengolahan  informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. c.   Ulangan    adalah    proses    yang    dilakukan    untuk    mengukur    pencapaian
kompetensi  peserta  didik  secara  berkelanjutan  dalam  proses  pembelajaran,
untuk    memantau    kemajuan,    melakukan    perbaikan    pembelajaran,    dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
d.   Ulangan   harian   adalah   kegiatan   yang   dilakukan   secara   periodik   untuk mengukur  pencapaian  kompetensi  peserta  didik  setelah  menyelesaikan  satu
Kompetensi Dasar KD atau lebih. e.   Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur  pencapaian  kompetensi  peserta  didik  setelah  melaksanakan  8 –  9
minggu  kegiatan  pembelajaran.  Cakupan  ulangan  meliputi  seluruh  indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
f.      Ulangan  akhir  semester  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  pendidik  untuk mengukur  pencapaian  kompetensi  peserta  didik  di  akhir  semester.  Cakupan
ulangan  meliputi  seluruh  indikator  yang  merepresentasikan  semua  KD  pada semester tersebut.
g.   Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester  genap  pada  satuan  pendidikan  yang  menggunakan  sistem  paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut. h.   Ujian  sekolahmadrasah  adalah  kegiatan  pengukuran  pencapaian  kompetensi
peserta  didik  yang  dilakukan  oleh  satuan  pendidikan  untuk  memperoleh pengakuan    atas    prestasi    belajar    dan    merupakan    salah    satu    persyaratan
kelulusan  dari  satuan  pendidikan.  Mata  pelajaran  yang  diujikan  adalah  mata pelajaran  kelompok  mata  pelajaran  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  yang
tidak  diujikan  dalam  ujian  nasional  dan  aspek  kognitif  danatau  psikomotorik kelompok  mata  pelajaran  agama  dan  akhlak  mulia  serta  kelompok  mata
pelajaran  kewarganegaraan  dan  kepribadian  yang  akan  diatur  dalam  POS Ujian SekolahMadrasah.
Jadi    hasil    belajar    dapat    diartikan    sebagai    perubahan    perilaku    yang diperoleh  peserta  didik  yang  berupa  pengetahuan,  kemampuan  dan  kemahiran
intelektual  dari  kegiatan  belajar  yang  telah  dilalui.  Hasil  belajar  diperoleh  siswa setelah siswa mengikuti  kegiatan belajar.  Berdasarkan ketetapan  di sekolah maka
indikator yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah 40 rata-rata nilai ulangan harian, 20 mid semester, dan 40 nilai ulangan semester.
2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar