Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Harga X1 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Kelengkapan Produk X2

dan retail modern. Hasil rata-rata setiap pertanyaan akan dianalisis dengan kriteria: Nilai Mean 4,21 – 5,00 : Sangat baik sekali Nilai Mean 3,41 – 4,20 : Sangat Baik Nilai Mean 2,61 – 3,40 : Baik Nilai Mean 1,81 – 2,60 : Kurang Baik Nilai Mean 1,00 – 1,80 : Sangat Kurang baik Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan analisis statistik uji perbedaan dua rata-rata. Ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata persepsi konsumen berbelanja di retail tradisional dan rata-rata persepsi konsumen berbelanja di retail modern.

4.14 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Harga X1

Hasil analisis perbedaan rata-rata persepsi konsumen terhadap harga berbelanja di retail tradisional dan di retail modern dapat dilihat di bawah ini : Tabel 4.32. Paired Samples Statistics X 1 Harga Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 x1m 3,2800 50 ,45356 ,06414 x1t 3,2200 50 ,61578 ,08708 Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013 Berdasarkan Tabel 4.32 di atas terlihat bahwa secara rata-rata persepsi konsumen terhadap harga di retail modern memiliki kriteria baik dengan nilai 3,280 sedangkan di retail tradisional memiliki kriteria baik dengan nilai 3,220. Sehingga terdapat selisih nilai sebesar 0,060. Hal ini berarti secara rata-rata Universitas Sumatera Utara persepsi konsumen terhadap harga di retail tradisional lebih murah dibandingkan di retail modern. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan analisis Paired Sampel Test pada program SPSS, diperoleh hasil tabel berikut : Tabel 4.33. Uji T Paired Samples Statistics X 1 Harga T Df Sig. 2-tailed Pair 1 x1m - x1t ,596 49 ,554 Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013 Dari Tabel 4.33 di atas terlihat bahwa hasil uji t 0,596 dan Sig. 0,554. Ini berarti penelitian tentang persepsi konsumen tidak memiliki perbedaan harga di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian tidak dapat diterima. Persepsi konsumen terhadap harga berpendapat bahwa di retail modern dan retail tradisional memiliki harga cukup murah. Tidak adanya perbedaan persepsi konsumen terhadap harga tidak akan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradsional ke retail ke modern.

4.15 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Kelengkapan Produk X2

Hasil analisis perbedaan rata-rata persepsi konsumen terhadap kelengkapan produk di retail tradisional dan di retail modern dapat dilihat di bawah ini : Tabel 4.34. Paired Samples Statistics X 2 Kelengkapan Produk Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 2 x2m 3,7200 50 1,12558 ,15918 x2t 2,8000 50 ,72843 ,10302 Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.34 di atas terlihat bahwa secara rata-rata persepsi konsumen terhadap kelengkapan produk di retail modern memiliki kriteria sangat baik dengan nilai 3,720 sedangkan di retail tradisional memiliki kriteria baik dengan nilai 2,800. Sehingga terdapat selisih nilai sebesar 0,920. Hal ini berarti secara rata-rata persepsi konsumen terhadap kelengkapan produk di retail tradisional lebih rendah dibandingkan di retail modern. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan analisis Paired Sampel Test pada program SPSS, diperoleh hasil tabel berikut : Tabel 4.35. Uji T Paired Samples Statistics X 2 Kelengkapan Produk T Df Sig. 2-tailed Pair 2 x2m - x2t 4,978 49 ,000 Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013 Dari Tabel 4.35 di atas terlihat bahwa hasil uji t 4,978 dan Sig. 0,000. Ini berarti penelitian tentang persepsi konsumen memiliki perbedaan kelengkapan produk di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat diterima. Persepsi konsumen terhadap kelengkapan produk berpendapat bahwa di retail modern memiliki kelengkapan produk yang lebih lengkap dibandingkan di retail tradisional. Adanya perbedaan persepsi konsumen terhadap kelengkapan produk akan memungkinkan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradsional ke retail ke modern.

4.16 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Layout X3