berpendapat bahwa di retail modern memiliki suasana dan layanan lebih bagus dibandingkan di retail tradisional. Adanya perbedaan persepsi konsumen terhadap
suasana dan layanan akan memungkinkan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradsional ke retail ke modern.
4.18 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Lokasi X5
Hasil analisis perbedaan rata-rata persepsi konsumen terhadap lokasi di retail tradisional dan di retail modern dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 4.40. Paired Samples Statistics X
5
Lokasi
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean Pair 5 x5m
3,8600 50
,96911 ,13705
x5t 3,7000
50 ,95298
,13477
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.40 di atas terlihat bahwa secara rata-rata persepsi konsumen terhadap lokasi di retail modern memiliki kriteria sangat baik dengan
nilai 3,860 sedangkan di retail tradisional memiliki kriteria sangat baik dengan nilai 3,740. Sehingga terdapat selisih nilai sebesar 0,140. Hal ini berarti secara
rata-rata persepsi konsumen terhadap lokasi di retail tradisional lebih rendah
dibandingkan di retail modern. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan analisis
Paired Sampel Test pada program SPSS, diperoleh hasil tabel berikut :
Tabel 4.41. Uji T Paired Samples Statistics X
5
Lokasi
T Df
Sig. 2-tailed Pair 5 x5m x5t
0,860 49
,394
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.41 di atas terlihat bahwa hasil uji t 0,860 dan Sig. 0,394. Ini
berarti penelitian tentang persepsi konsumen tidak memiliki perbedaan lokasi di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian tidak
dapat diterima. Persepsi konsumen terhadap lokasi berpendapat bahwa di retail modern dan retail tradisional masing-masing memiliki pemilihan lokasi cukup
strategis. Tidak adanya perbedaan persepsi konsumen terhadap letak lokasi tidak akan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradisional ke retail ke modern.
4.19 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Promosi
Hasil analisis perbedaan rata-rata persepsi konsumen terhadap promosi di
retail tradisional dan di retail modern dapat dilihat di bawah ini : Tabel 4.42. Paired Samples Statistics X
6
Promosi
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean Pair 6 x6m
3,1600 50
,79179 ,11198
x6t 1,8000
50 ,98974
,13997
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.42 di atas terlihat bahwa secara rata-rata persepsi konsumen terhadap promosi di retail modern memiliki kriteria baik dengan nilai
3,160 sedangkan di retail tradisional memiliki kriteria kurang baik dengan nilai
1,800 . Sehingga terdapat selisih nilai sebesar 1,360. Hal ini berarti secara rata-rata
persepsi konsumen terhadap promosi di retail tradisional lebih rendah
dibandingkan di retail modern. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan analisis Paired Sampel Test pada program SPSS, diperoleh hasil
tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.43. Uji T Paired Samples Statistics X
6
Promosi
T Df
Sig. 2-tailed Pair 6 x6m x6t
7,851 49
,000
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Dari Tabel 4.43 di atas terlihat bahwa hasil uji t 7,851 dan Sig. 0,000. Ini
berarti penelitian tentang persepsi konsumen memiliki perbedaan promosi di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat diterima.
Persepsi konsumen terhadap promosi berpendapat bahwa di retail modern memiliki promosi lebih menarik dibandingkan di retail tradisional. Adanya
perbedaan persepsi konsumen terhadap promosi akan memungkinkan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradisional ke retail ke modern.
4.20 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Trend X7