Tabel 4.43. Uji T Paired Samples Statistics X
6
Promosi
T Df
Sig. 2-tailed Pair 6 x6m x6t
7,851 49
,000
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Dari Tabel 4.43 di atas terlihat bahwa hasil uji t 7,851 dan Sig. 0,000. Ini
berarti penelitian tentang persepsi konsumen memiliki perbedaan promosi di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat diterima.
Persepsi konsumen terhadap promosi berpendapat bahwa di retail modern memiliki promosi lebih menarik dibandingkan di retail tradisional. Adanya
perbedaan persepsi konsumen terhadap promosi akan memungkinkan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradisional ke retail ke modern.
4.20 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Trend X7
Hasil analisis perbedaan rata-rata persepsi konsumen terhadap trend di retail tradisional dan di retail modern dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 4.44. Paired Samples Statistics X
7
Trend
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean Pair 7 x7m
3,7000 50
,95298 ,13477
x7t 1,7800
50 ,73651
,10416
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Berdasarkan Tabel 4.44 di atas terlihat bahwa secara rata-rata persepsi konsumen terhadap trend di retail modern memiliki kriteria sangat baik dengan
nilai 3,700 sedangkan di retail tradisional memiliki kriteria kurang baik dengan nilai 1,780. Sehingga terdapat selisih nilai sebesar 1,920. Hal ini berarti secara
Universitas Sumatera Utara
rata-rata persepsi konsumen terhadap trend di retail tradisional lebih rendah dibandingkan di retail modern. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis
penelitian dengan analisis Paired Sampel Test pada program SPSS, diperoleh hasil tabel berikut :
Tabel 4.45. Uji T Paired Samples Statistics X
7
Trend
T Df
Sig. 2-tailed Pair 7 x7m x7t
12,302 49
,000
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Dari Tabel 4.45 di atas terlihat bahwa hasil uji t 12,302 dan Sig. 0,000. Ini
berarti penelitian tentang persepsi konsumen memiliki perbedaan trend di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat diterima.
Persepsi konsumen terhadap trend berpendapat bahwa di retail modern memiliki trend berbelanja dibandingkan di retail tradisional. Adanya perbedaan persepsi
konsumen terhadap trend berbelanja akan memungkinkan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradsional ke retail ke modern.
4.21 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Prestige X8
Hasil analisis perbedaan rata-rata persepsi konsumen terhadap prestige di retail tradisional dan di retail modern dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 4.46. Paired Samples Statistics X
8
Prestige
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean Pair 8 x8m
3,2600 50
,72309 ,10226
x8t 1,5000
50 ,81441
,11518
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.46 di atas terlihat bahwa secara rata-rata persepsi konsumen terhadap prestige di retail modern memiliki kriteria baik dengan nilai
3,200 sedangkan di retail tradisional memiliki kriteria sangat kurang baik dengan
nilai 1,500. Sehingga terdapat selisih nilai sebesar 1,720. Hal ini berarti secara rata-rata persepsi konsumen terhadap prestige di retail tradisional lebih rendah
dibandingkan di retail modern. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan analisis
Paired Sampel Test pada program SPSS, diperoleh hasil tabel berikut :
Tabel 4.47. Uji T Paired Samples Statistics X
7
Prestige
T Df
Sig. 2-tailed Pair 7 X8m x8t
-6.082 49
,000
Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013
Dari Tabel 4.47 di atas terlihat bahwa hasil uji t -6.082 dan Sig. 0,000. Ini
berarti penelitian tentang persepsi konsumen memiliki perbedaan prestige di retail tradisional dan retail modern, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat diterima.
Persepsi konsumen terhadap prestige berpendapat bahwa di retail modern memiliki prestige berbelanja dibandingkan di retail tradisional. Adanya perbedaan
persepsi konsumen terhadap prestige akan memungkinkan terjadi perpindahan berbelanja dari retail tradsional ke retail ke modern.
4.22 Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Pendapatan Konsumen X9