Pemasok Teh Identifikasi Rantai Pasokan

melakukan pemberitahuan dan koordinasi yang baik dengan bagian afdeling , yaitu dengan mengoptimalkan jumlah pemetik yang dibutuhkan sesuai dengan luas kebun yang akan dipetik dan target produksi yang ingin dicapai. Selain itu, permasalahan tersebut diatasi dengan mempekerjakan pemetik lepas, yaitu pemetik yang dipekerjakan secara tidak tetap dan jumlahnya tergantung kebutuhan. Kendala kedua yang sering dihadapi di bagian pemasok teh yaitu mutu pucuk teh yang dipetik. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi mutu pucuk teh yang dipetik, yaitu cuaca, hama, dan keahlian pemetik. Untuk mengatasi kendala cuaca dan hama, perusahaan melakukan pemeliharaan kebun dan penyemprotan hama yang dilakukan secara rutin dan diawasi oleh satu mandor besar. Kendala keahlian pemetik diatasi dengan memberikan arahan kepada para pemetik mengenai cara pemetikan pucuk teh yang baik, yaitu dengan hanya memetik pucuk teh.

4.2.2. Pabrik Pengolahan

Aspek-aspek yang dibahas terkait dengan pengolahan adalah persediaan dan proses pengolahan yang akan diuraikan sebagai berikut.

1. Persediaan

Persediaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam produksi dan rantai pasokan. Persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan untuk tujuan tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen spare part maka akan dijual kembali menjadi barang dagang Siagian, 2005. Persediaan menjadi salah satu faktor penting dalam produksi, karena merupakan asset yang sangat berpengaruh terhadap proses produksi perusahaan. Persediaan di sepanjang rantai pasokan memiliki implikasi yang besar terhadap kinerja finansial suatu perusahaan. Banyak kendala yang dihadapi dalam mengatur persediaan, seperti permintaan yang bervariasi, perputaran yang tidak stabil, hubungan dengan pemasok yang terganggu, sehingga berakibat pada gangguan penjadwalan, mutu produk, dan gangguan pada pemenuhan persediaan. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan dalam suatu perusahaan harus optimal dan benar. Pengelolaan persediaan di PTPN VIII Gunung Mas mencakup pengelolaan persediaan bahan baku dan produk jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengelolaan pucuk teh sebagai bahan baku dalam kegiatan pengolahan di PTPN VIII Gunung Mas dilakukan secara Just In Time, yaitu jumlah bahan baku yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengolahan sehingga tidak ada jumlah persediaan dalam stok yang besar. Pucuk teh diperoleh dari pemasok teh dan dikirim ke pabrik setiap hari. Pucuk teh langsung diolah menjadi produk jadi, sehingga tidak ada persediaan pucuk teh. Kegiatan pengolahan berlangsung selama enam hari dalam seminggu yang dimulai dari hari Selasa sampai Minggu sesuai dengan jumlah pucuk teh yang tersedia untuk diolah. Produk yang dihasilkan adalah berupa produk jadi, yang terbagi menjadi produk komoditas dan produk langsung pakai. Produk komoditas adalah produk jadi teh hitam yang dijual kepada pelanggan industri untuk diproduksi dan dipasarkan dengan menggunakan merek mereka. Salah satu perusahaan yang menjadi pelanggan adalah Unilever yang memproduksi teh dengan merek Sariwangi. Pelanggan industri pada dasarnya tidak mengolah kembali produk yang mereka peroleh dari PTPN VIII Gunung Mas, tapi menambahkan sesuatu sesuai variasi dari produk yang ingin mereka hasilkan seperti: teh madu dan teh melati. Produk langsung pakai adalah produk jadi teh hitam yang dikemas sendiri oleh PTPN VIII Gunung Mas sehingga dapat langsung dikonsumsi oleh konsumen akhir. Salah satu contoh produk, sehingga tidak ada biaya simpan. Produk jadi tersebut pakai yang dihasilkan adalah teh kemasan dengan merek Teh Walini. Produk jadi disimpan dalam gudang sendiri yang merupakan bagian dari pabrik pengolahan biasanya maksimal berada dua minggu di gudang perusahaan. Perusahaan juga tidak mengeluarkan biaya persediaan lain, yaitu biaya pesan, biaya penyiapan, dan biaya kehabisan bahan. Hal ini dikarenakan pucuk teh diambil setiap hari sebagai kegiatan rutin perusahaan tanpa perlu ada sistem pemesanan. Pucuk teh yang diperoleh langsung dibawa dan diolah ke bagian pabrik pengolahan sesuai jumlah pucuk teh yang ada, sehingga perusahaan tidak mengeluarkan biaya penyiapan dan kehabisan bahan. Perusahaan tidak mengalami kendala yang berarti dalam mengelola persediaan, terutama produk jadi. Tempat penyimpanan produk jadi di pabrik pengolahan dapat menampung jumlah produk yang dihasilkan sebelum diantarkan ke pelanggan atau ke perusahaan jasa distributor independen di daerah Tanjung Priok, yaitu PT. Varuna Tirta Prakarsa. Penggunaan jasa distributor independen ini tidak berpengaruh terhadap biaya PTPN VIII Gunung Mas karena biayanya dikelola oleh perusahaan pusat yaitu PTPN VIII, Bandung.

2. Proses Pengolahan

Penentuan kebijakan produksi di PTPN VIII Gunung Mas dilakukan dengan menetapkan target produksi. Produksi yang dihasilkan berbeda setiap harinya tergantung pada jumlah pucuk teh yang ada. Pengolahan pucuk teh untuk menjadi produk jadi yang berupa teh hitam dimulai dari penerimaan pucuk segar, pembeberan dan pelayuan, analisa petik dan pucuk, penggilingan dan fermentasi, pengeringan, sortasi dan pengepakan. Proses produksi teh hitam Crushing Tearing Curling CTC ditunjukkan pada Tabel 4.