Sumber Daya Manusia Pengepakan.

kerja, tunjangan cuti, insentif prestasi, bonus dan tunjangan hari raya.

4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid dan reliabel akan menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang diukur. Uji validitas dilakukan kepada 30 karyawan PTPN VIII Gunung Mas yang terdiri dari karyawan pengolahan pabrik, karyawan teknik, dan karyawan afdeling. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing- masing setiap variabel indikator dengan skor totalnya menggunakan rumus korelasi product moment dan diolah menggunakan software Excel. Angka korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r product moment. Untuk jumlah responden 30 orang dan tingkat signifikansi 5 , maka diperoleh angka kritik sebesar 0,361. Bila angka korelasi berada di atas angka kritik tabel, maka penyataan tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika angka korelasi pernyataan berada di bawah 0,361, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan, dari total 76 pernyataan yang diajukan kepada responden diperoleh semua pernyataan valid. Rincian pernyataan yang diajukan terdiri dari 16 pernyataan tentang strategi manajemen pemasok dan diperoleh semua pernyataan tersebut valid. Pernyataan untuk variabel strategi hubungan pelanggan terdiri dari 16 pernyataan dan diperoleh bahwa semua pernyataan valid. Variabel laten strategi MRP terdiri dari 30 pernyataan dan semua pernyataan tersebut valid. Variabel laten kinerja perusahaan terdiri dari 14 pernyataan dan diperoleh hasil semua pernyataan tersebut valid. Nilai hasil uji validitas dapat dilihat di Lampiran 3. Jika alat ukur telah valid, selanjutnya dilakukan pengukuran reliabilitas alat ukur tersebut. Reliabilitas didefinisikan sebagai derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran Singarimbun dan Effendi dalam Rhamadani, 2005. Perhitungan reliabilitas kuesioner ini menggunakan alpha cronbach yang diolah menggunakan software SPSS versi 11.5. Nilai reliabilitas dari setiap variabel indikator dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai alpha dari variabel indiktor Pengujian validitas dan reliabilitas juga dilakukan dengan aturan dalam SEM. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel indikator mampu mengukur variabel laten dan kekonsistenan variabel indikator dalam mengukur variabel laten. Berdasarkan perhitungan diperoleh semua variabel indikator memiliki nilai t-value diatas 1.96 No Variabel Laten Variabel Indikator Nilai Alpha Nilai Alpha Standar X I 0,4347 0,4756 X 2 0,5778 0,5933 X 3 0,4654 0,4629 1. Strategi Manajemen Pemasok ξ 1 X 4 0,5880 0,5781 X 5 0,7614 0,7569 X 6 0,4322 0,4004 X 7 0,7098 0,7428 2. Strategi Hubungan Pelanggan ξ 2 X 8 0,5891 0,6032 Y 1 0,6868 0,6867 Y 2 0,7277 0,7279 Y 3 0,6970 0,7018 Y 4 0,9928 0,9952 Y 5 0,7283 0,7305 3. Strategi Manajemen Rantai Pasokan 1 Y 6 0,4205 0,4227 Y 7 0,6695 0,6782 Y 8 0,3750 0,3845 Y 9 0,6454 0,6459 Y 10 0,6655 0,7163 4. Kinerja Perusahaan 2 Y 11 0,6917 0,6935 tingkat signifikansi 5 yang berarti bahwa semua variabel indikator valid. Setelah model diuji dengan kecocokan model dan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas. Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel indikator yang digunakan dapat mengukur variabel laten secara konsisten. Nilai yang makin tinggi menunjukkan bahwa semakin tinggi pula tingkat kekonsistenannya. Pengujian reliabilitas model dihitung dengan menggunakan rumus construct reliability dan variance extracted. Pada Lampiran 4 dapat dilihat bahwa seluruh nilai construct reliability dari keempat variabel laten adalah sebagai berikut, strategi manajemen pemasok 94 persen, strategi hubungan pelanggan 88 persen, Strategi MRP 92 persen, dan kinerja perusahaan 90 persen. Nilai construct reliability dari seluruh variabel laten telah memiliki nilai yang baik yaitu diatas 70 persen. Sedangkan nilai variance extracted dari keempat variabel laten adalah strategi manajemen pemasok 80 persen, strategi hubungan pelanggan 66 persen, strategi MRP 66 persen, dan kinerja perusahaan 67 persen. Nilai variance extracted dari seluruh variabel laten telah memiliki nilai yang baik yaitu diatas 50 persen.

4.4. Karakteristik Responden

Seratus orang responden yang diambil sebagai contoh terdiri dari 69 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 31 orang responden berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan usia, responden terbanyak yaitu karyawan berusia 41 – 50 tahun 46, usia 31 – 40 tahun 35, usia 21 – 30 tahun 11, dan ≥ 50 tahun 8. Berdasarkan identitas usia tersebut, karyawan yang bekerja di perusahaan ini cenderung mendekati usia pensiun. Hal ini dapat dikarenakan karyawan bekerja diperusahaan ini dalam jangka waktu yang cukup lama berhubungan dengan masa kerja karyawan tersebut. Persentase berdasarkan jenis kelamin dan usia dapat dilihat pada Gambar 13 dan Gambar 14.