Mengelola Manajemen rantai Pasokan

Jaringan kerja yang akan dibuat sangat bergantung pada hal-hal berikut: 1 Kapan direncanakan, 2 Pola permintaannya, 3 Pelayanan pelanggan, mencakup kemampuan pengadaan persediaan, kecepatan pengiriman barang, dan kecepatan serta ketepatan memenuhi permintaan, 4 Karakteristik produk, meliputi berat, volume, harga dan risiko, 5 Biaya logistik, dan 6 Kebijakan harga terhadap barang. Menurut Heizer dan Render 2001, apabila sebuah perusahaan memutuskan untuk membeli bahan baku daripada membuatnya, maka dia harus mengelola rantai pasokan pembelian. Mengelola rantai pasokan pembelian mempertimbangkan berbagai faktor, seperti biaya persediaan dan transportasi, ketersediaan pasokan, kinerja pengiriman, dan mutu pemasok.

2.1.5. Mengelola Manajemen rantai Pasokan

Menurut Ma’arif dan Tanjung 2006, mengelola manajemen rantai pasokan berarti merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol arus barang dari pemasok ke pelanggan. Dimulai dari bahan baku, operasi internal untuk kemudian dilanjutkan pada distribusi barang jadi. Terdapat beberapa pilihan dalam mengelola manajemen rantai pasokan, yaitu: a. Penundaan atau penangguhan, b. Saluran perakitan, c. Mengurangi dan menghentikan pengiriman, d. Pemesanan seluruhnya, e. Pembelian yang tidak menggunakan faktur, f. Pemesanan elektronik dan pemesanan dana, g. Pembelian yang tidak menyebabkan persediaan, h. Standardisasi, i. Membangun line of credit untuk pemasok, j. Koordinasi jadwal produksi dan pengiriman dengan pemasok dan distributornya k. Saling berbagi dalam penelitian pasar, dan l. Mengoptimalkan ruang-ruang kosong di dalam gudang.

2.2. Kinerja

Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut Sugiyarso dan Winarni, 2005. Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penelitian tersebut ukuran keberhasilan perusahaan selama satu periode tertentu dapat diketahui. Dengan demikian, hasil penilaian tersebut dapat pergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja selanjutnya. Ukuran kinerja perusahaan menurut Suta 2005 dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Ukuran Kinerja Suta, 2005 Pengukuran Kinerja Perusahaan Kinerja Operasional : - Pangsa pasar - Kualitas produk - Efektivitas pemasaran Kinerja Keuangan Ukuran berbasis akuntansi : - Pertumbuhan penjualan - Profitabilitas - Imbal hasil aset ROA - Imbal hasil ekuitas ROE - Imbal per saham EPS Basis Pasar : - Total imbal hasil saham pertumbuhan harga saham - Likuiditas saham - Distribusi saham - Kapitalisasi pasa r