Trust Kepercayaan .1 Proses Mendapatkan Trust Kepercayaan Dari Masyarakat Desa

Modal sosial yang bisa membentuk jaringan perkenalan dan keterikatan antara aktor dan masyarakat sekitarnya menjadikan lebih memudahkan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat karena sudah lama saling mengenal dan ada hubungan timbal balik. Potensi ini tentunya menjadi barang langka yang bisa dimanfaatkan oleh aktor secara maksimal dalam pemenangan Kepala Desa. Terakumulasinya semua modal baik itu oleh jaringan perkenalan, kepercayaan pada aktor serta hubungan timbal balik dapat memberikan dukungan bagi berbagai bidang dalam arena politik aktor. Semua modal yang terakumulasi menjadi lebih mudah mendapat legitimasi dari tokoh desa, mencari dukungan dari masyarakat dan kepercayaan oleh masyarakat kepada aktor akan lebih diakui sehingga aktor bisa menang dalam pemilihan Kepala Desa. 4.3.1 Trust Kepercayaan 4.3.1.1 Proses Mendapatkan Trust Kepercayaan Dari Masyarakat Desa Modal yang digunakan oleh banyak aktor dalam setiap perjuangannya dalam arena politik salah satunya modal sosial. Modal ini terbentuk karena ada banyaknya hubungan yang dilakukan secara bersama baik oleh aktor kepada masyarakat maupun sebaliknya. Jalinan hubungan itu tidak terbentuk hanya dalam sehari saja tetapi ada proses yang harus dilewati oleh setiap aktor dengan keadaan yang berbeda- beda. Proses itu ada yang sudah terbentuk sangat lama sekali bahkan ada yang sampai puluhan tahun tetapi ada juga yang masih beberapa tahun saja tergantung hubungan si aktor dengan masyarakat sekitarnya. Hubungan tadi yang sudah terbentuk tersebut menjadikan adanya kepercayaan di antara kedua belah pihak Universitas Sumatera Utara karena mereka merasa sudah saling mengenal dan tidak memiliki keraguan kepada aktor. Begitu juga dengan para calon Kepala Desa yang berada di Nagori Bahapal Raya maka mereka juga menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dengan cara yang berbeda sesuai intensitas hubungan antara setiap aktor dengan masyarakat desa. Tingkat kepercayaan oleh masyarakat tentu selalu berbeda dengan aktor yang ikut mencalonkan diri dalam pemilihan Kepala Desa. Ada beberapa aktor yang sudah sangat di kenal oleh masyarakat desa dan ada juga baru aktif setelah ingin mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa. Tentu semua ini bisa menentukan kemenangan oleh setiap aktor dalam pemenangan Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Dalam literatur yang lain modal sosial memiliki pengertian sebagai berikut dalam Sukmana 2009: 71 modal sosial merupakan kekuatan yang mampu membangun jaringan dan hubungan masyrakat sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut berperan aktif mendukung aktor. Basis dalam pembentukan modal sosial adalah kepercayaan trust yang lebih ditonjolkan kemudian di sertai oleh hubungan timbal balik dan nilai yang dianut bersama yang ikut membantu membentuk kepercayaan trust. Modal ini berupa kerelaan dari masyarakat dalam mendukung aktor yang dipilihnya sehingga memberikan dampak yang terakumulasi dalam hubungan antara aktor dan masyarakat sehingga menghasilkan yang namanya kinerja bersama secara sosial. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara dengan beberapa informan yang ada di bawah ini. Berikut kutipan langsung dengan bapak Jasinton Saragih sebagai Kepala Desa terpilih. Universitas Sumatera Utara Saya sebagai Kepala Desa di Bahapal Raya ini sudah dua periode dengan kemenangan yang sekarang. Saat periode yang kedua saya telah menunjukkan hasil kerja saya sebagai Kepala Desa yang baik sehingga masyarakat tetap mempercayai saya sebagai Kepala Desa. Selain itu saya tidak pernah membatasi pergaulan saya di desa ini karena saya merasa perlu mendekatkan diri terus pada masyarakat. Dalam beberapa hal kegiatan masyarakat baik itu adat, agama bahkan kalau ada masyarakat di sini yang kena musibah pasti akan membantu dan memberikan solusi bagi mereka. Hal yang senada juga dikatakan oleh calon Kepala Desa yang lain seperti bapak Agus Harianto Purba. Saya ikut mencalon sebagai calon Kepala Desa karena dapat banyak dukungan dari masyarakat sekitar karena mereka percaya pada saya. Pekerjaan saya yang sebagai tokeh kerbau tentu di kenal oleh semua masyarakat yang ada di Nagori Bahapal Raya ini. Setiap hari pergaulan saya terus dengan masyarakat karena saya selalu di kedai kopi, lapo tuak, berjumpa dengan masyarakat langsung karena bisnis saya. Bahkan dalam setiap kegiatan baik itu adat, agama saya selalu turut aktif dalam kegiatan tersebut. Dalam beberapa kondisi yang lebih serius saat ada warga desa ini yang sakit sering sekali mereka meminjam mobil saya untuk membawa pasien ke rumah sakit dan ongkos untuk mobil tidak pernah saya minta karena saya anggap sebagai amal saja. Pendekatan lain yang dilakukan oleh beberapa aktor dengan masyarakat sekitarnya agar bisa menang dalam pertarungan perebutan kursi Kepala Desa bisa berbeda. Ada yang memadukan modal budaya dan simbolik ke dalam identitas dirinya sebagai pembentukan trust kepercayaan yang menjadi bagian unsur modal sosial sehingga memiliki nilai yang di anggap tinggi oleh masyarakat sekitar seperti oleh salah satu calon Kepala Desa Bahapal Raya bapak Jan Nofri Saragih. Beliau menggunakan lulusan sarjana sebagai modal sekaligus cara mengkampanyekan dirinya. Lebih jelasnya dapat kita lihat melalui wawancara yang dilakukan lansung dengan beliau. Saya mencalon Kepala Desa pada saat itu karena hanya keinginan dari keluarga dekat saya saja. Tentu saya mengetahui kekurangan saya dalam hal ini adalah belum di kenalnya saya secara luas oleh masyarakat desa. saya Universitas Sumatera Utara datang ke desa 3 bulan sebelum pemilihan Kepala Desa dan waktu itu saya langsung terus melakukan pendekatan dengan masyarakat dan mencari orang yang saya percaya untuk melakukan kampanye dan yang berkaitan dengan pemilihan Kepala Desa. waktu itu saya yang menjadi calon Kepala Desa termuda dan juga satu-satunya sarjana lulusan s1 sehingga masih ada yang menjadi kebanggaan bagi saya untuk berani bertarung dengan kandidat lain yang menjadi lawan saya. Saya rasa saya sudah cukup berusaha pada waktu itu dengan perkenalan yang hanya 3 bulan terhadap masyarakat bisa berada pada posisi kedua dengan suara terbanyak. Berbeda lagi dengan bapak Jonni Purba yang merupakan salah satu yang terus memperjuangkan agar kelompok tani dan program tani lebih di galakkan dan di kembangkan di desa itu. Beliau terus memberikan motivasi kepada warga desa bahwa sektor tani dapat menjadi jalan menaikkkan taraf hidup masyarakat desa. Tentu yang di maksud bapak ini adalah harus ada saluran atau wadah yang menjadi tempat bagi petani saling bertukar pikiran dan mengembangkan sektor pertanian sehingga baginya perlu untuk mencalon sebagai Kepala Desa. naiknya bapak Jonni Purba sebagai salah satu calon Kepala Desa maka akan menjadi jalan memuluskan tujuan yang di cita-citakan beliau. Ketika di wawancarai maka beliau menjelaskan seperti ini. Saya mencalon Kepala Desa dengan motivasi agar bisa mengembangkan kelompok tani di desa ini dan saya juga aktif dalam kegiatan organisasi PPL penyuluh pertanian lapangan. Pada saat kampanye materi yang saya bawakan semuanya tentang program kelompok tani dan saya menjelaskan kalau program kelompok tani ini bisa menaikkan taraf hidup masyarakat desa. Jadi yang saya lakukan dalam mendapatkan kepercayaan dari masyarakat hanya bermodalkan itu dan lingkupnya juga terbatas pada desa saya saja karena saya tidak seperti kandidat lain yang memiliki motivasi berbea dengan saya maka saya tidak berkampanye tentang politik dan sosial. Lain lagi dengan bapak Jalesman Sinaga yang pada saat itu juga menjadi Pengantar Jemaat di Desa Raya Humala maka beliau hanya lebih aktif pada kegiatan agama saja dan pergaulan ke warung kopi dan masyarakat sekitar kurang banyak Universitas Sumatera Utara dilakukan. Terlihat jelas hal itu dari kutipan wawancara langsung yang saya lakukan dengan beliau pada waktu itu. Pada saat saya melakukan kampanye kepada masyarakat dengan ikutnya saya menjadi salah satu calon Kepala Desa maka kegiatan yang lebih saya lebih berperan aktif dengan menonjolkan diri dalam kegiatan keagamaan karena pada waktu itu saya sedang menjadi Porhangerpengantar jemaat di Desa Raya Humala. Memang lingkup yang saya jangkau hanya kecil karena hanya berada pada desa ini saja dan bergaul dalam warung maupun tempat kumpul- kumpul bapak-bapak di desa ini juga terbatas kalau tidak ada unsur kegiatan agamanya saya kurang berpartisipasi pada kegiatan itu. Keyakinan saya pada saat itu dengan saya sebagai tokoh agama dan menjadi sosok panutan bagi masyarakat desa maka dapat memenangkan saya dalam pemilihan Kepala Desa. semua cara yang di lakukan oleh semua aktor yang bertarung dalam pertarungan perebutan kursi Kepala Desa mulai dari kegiatan bergaul dengan masyarakat, kegiatan agama sampai pada kegiatan program kelompok tani. Semua itu memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda-beda, tergantung pada aktor itu apakah hanya bergerak dari satu sisi saja dalam meraih dukungan dari masyarakat. Seperti kita lihat diatas bapak Jasinton Saragih, Jan Nofri Saragih serta Agus Harianto Purba, mereka semua mencari dukungan dari seluruh elemen yang ada dalam masyarakat. Dalam kegiatan agama dan kegiatan adat mereka juga aktif bahkan untuk mengoptimalkan kedekatan mereka dengan masyarakat desa maka mereka sering bergaul di warung kopi dan lapo tuak yang mereka lakukan bukan hanya karena mereka mencalon sebagai Kepala Desa saja tetapi jauh sebelumnya juga merupakan kebiasaan mereka. Inilah yang menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar. Agar bisa lebih mengerti tentang proses mendapatkan kepercayaan trust maka perlu kita melihat melalui sudut pandang lain yang juga menjadi kenyataan objektif yang ada di Desa Bahapal Raya. Hal ini berkaitan dengan contoh kasus yang Universitas Sumatera Utara ada kaitannya dengan proses mendapatkan kepercayaan trust masyarakat seperti di bawah ini. Kasus di atas memang menjadi faktor yang memperkuat pengaruh sosok bapak Jasinton saragih dalam meraih dukungan masyarakat desa karena sosok beliau yang dipercaya oleh banyak warga desa dalam pengambilan keputusan. Tentu hal ini menjadi motivasi bagi beliau dalam menjalankan strateginya untuk memenangkan kursi Kepala Desa yang kedua kalinya. Kepala Desa terpilih bapak Jasinton Saragih tetap menjadi sosok yang banyak di percaya oleh banyak masyarakat desa karena sosok beliau yang memiliki pengaruh besar dalam mengambil keputusan. Hal ini terkait dengan kalau ada masalah dalam masyarakat seperti: masalah keluarga, konflik antar warga, perampokan, musibah maka tempat pengaduan pertama kali yang menjadi tujuan warga desa adalah Kepala Desa Jasinton Saragih. Pengaruh beliau yang menjadi sosok yang dipercaya dalam memberikan solusi atas setiap permasalahan masyarakat memang sudah di akui. Selain karena sosok beliau yang wibawa atas jabatannya sebagai Kepala Desa dan juga karena masih menjadi sosok religius dalam keagamaan karena menjadi wakil pengantar jemaat di gereja wakil Porhanger. Ketegasan dan kepercayaan masyarakat pada Kepala Desa juga di karenakan beliau dianggap salah satu sosok yang pantas dan dihormati oleh semua orang akan keputusannya pada setiap permasalahan sehingga tidak lagi ada yang merasa dirugikan pada pengambilan keputusan itu. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat alur yang menentukan proses terjadinya trust kepercayaan masyarakat desa kepada setiap aktor maka dapat dilihat dari skema gambar berikut. AKTOR CALON KEPALA DESA MASYARAKAT DESA INTERAKSI PESTA ADAT KEGIATAN GEREJA PERGAULAN AKTOR SUMBANGAN AKTOR BERUPA MATERI, TENAGA SERTA IDE MODAL SOSIAL TRUST KEPERCAYAAN MASSA PENDUKUNG Gambar 4.2 Tentang Trust Kepercayaan Yang Dimiliki Oleh Aktor Pada Masyarakat Melalui Gambar di atas dapat kita melihat jelas bagaimana aktor lebih dominan menggunakan interaksi langsung dengan masyarakat sehingga terbentuk yang namanya keterikatan antara kedua belah pihak. Interaksi mereka diwadahi melalui kegiatan bersama seperti kegiatan gereja, bantuan materi pada masyarakat Universitas Sumatera Utara sekitar serta pergaulan sehari-hari. Lama-kelamaan interaksi yang berlangsung secara terus menerus itu menjadi modal sosial yang bisa digunakan oleh aktor mendapatkan kepercayaan masyarakat agar bisa menang dalam pemilihan Kepala Desa.

4.3.2 Proses Mendapatkan Kepercayaan Dari Elit Politik Desa